262 Kondisinya Rusak Berat
KONDISI RUANG KELAS DI KOTA BEKASI 2018
NO
|
URAIAN
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
SLB
|
TOTAL
|
1
|
Baik
|
2.739
|
1.238
|
832
|
973
|
29
|
5.811
|
2
|
Rusak Ringan
|
3.695
|
1.419
|
539
|
1.099
|
70
|
6.822
|
3
|
Rusak Sedang
|
200
|
101
|
57
|
24
|
14
|
396
|
4
|
Rusak Berat
|
158
|
69
|
18
|
17
|
0
|
262
|
Jumlah Rusak
|
4.053
|
1.589
|
614
|
1.140
|
84
|
7.480
|
|
Jumlah
Ruang Kelas
|
6.792
|
2.827
|
1.446
|
2.113
|
113
|
13.291
|
Sumber : dapodik dan diolah Bang Imam Berbagi (Sapulidi Riset Center) 2018
Kota Bekasi (BIB) - Sebanyak 7.480 ruang kelas yang ada di Kota Bekasi ternyata dalam keadaan rusak. Data ini didapat dari data pokok pendidikan yang diolah oleh tim Sapulidi Riset Center (SRC) per bulan Oktober 2018.
Jumlah kerusakan tersebut sudah mencakup kondisi rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Dan sudah terhitung untuk semua jenjang mulai dari SD, SMP, SMA, SMK dan SLB.
Karena sudah otonomi daerah, maka tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi hanya terbatas pada jenjang SD, dan SMP. Sehingga jumlah sekolah atau ruang kelas rusak yang harus diperbaiki dan ditanggung Pemerintah Kota Bekasi sebanyak 5.642 ruang kelas.
Sedangkan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk jenjang SMA, SMK dan SLB. Sehingga jumlah ruang kelas rusak di Kota Bekasi yang menjadi tanggungan pimpinan Ridwan Kamil ini mencapai 1.838 ruang kelas.
Direktur Sosial dan Pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, Tengku Imam Kobul Moh Yahya S mengakui kondisi ini tetap menjadi perhatian serius.
"Untuk sekolah atau ruang kelas yang kondisinya rusak ringan masih bisa dipergunakan. Dan kalau cuma ringan dan sedikit memakan biaya masih dapat diperbaiki oleh sekolah lewat dana BOS. Sehingga 6.822 ruang kelas rusak ringan seharusnya masih bisa segera diperbaiki oleh pihak sekolah, tentu dengan pengawasan Dinas Pendidikan dan Dinas Perkimtan dan Bappeda serta dinas terkait lainnya," kata Tengku Imam Kobul di Bekasi, Rabu, 24 Oktober 2018.
Ada 5.114 ruang kelas jenjang SD dan SMP yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi yang kondisinya masih rusak ringan. Dan segera harus ditanyani.
"Kalau tidak diperbaiki segera takutnya naik kondisinya menjadi rusak sedang atau rusak berat. Kalau sudah begitu, biayanya bisa semakin mahal. Makanya Pemerintah Kota Bekasi melalui dinas terkait harus segera menyelesaikan dan eksekusi hal tersebut," ujar Bang Imam, panggilan akrab pemerhati pendidikan ini.
Dia menambahkan, saat ini kondisi keuangan Kota Bekasi yang lagi devisit, jika terbebani sekolah atau ruang kelas rusak akan menambah problem tersendiri.
Sehingga sebelum berubah menjadi rusak sedang dan berat, harus segera ditangani. Pihak sekolah harus segera memberi tahu Dinas Pendidikan, Dinas Perkimtan, Dinas Tata Ruang dan Bappeda untuk penanganannya.
"Saya rasa untuk membereskan ruang kelas rusak ringan bisa tertanyani hingga akhir tahun 2018 ini. Kalau rusak sedang dan berat bisa dianggarkan di APBD tahun 2019 yang mencapai 528 ruang kelas jenjang SD dan SMP," ujarnya.
Bang Imam yang juga tinggal di Bekasi ini berharap agar Pemerintah Kota Bekasi memperioritaskan merehabilitasi ruang kelas rusak. Mengingat jumlah ruang kelas yang ada saat ini tidak sebanding dengan rombongan belajar yang ada.
"Apalagi ruang kelas dengan kondisi baik saat ini cuma 5.811 ruang. Jenjang SD dan SMP yang baik cuma 3.977 ruang. Disini peran pengawas sekolah perlu diberdayakan untuk mendata dan memberi arahan penyelesaian kondisi ruang kelas yang rombeng," kata Bang Imam lagi.
Berdasarkan data dapodik semester ganjil tahun ajaran 2018/2019, jumlah ruang kelas seluruh jenjang di Kota Bekasi mencapai 13.291 ruang. Terdiri dari 5.811 ruang kelas kondisi baik, 6.822 rusak ringan, 396 rusak sedang, dan 762 rusak berat.
Jumlah ini sudah termasuk semua jenjang dari SD, SMP, SMA, SMK dan SLB serta sudah termasuk untuk sekolah negeri dan sekolah swasta.
#BangImamBerbagi #SD #SMP #SMA #SMK #SLB #KotaBekasi #JawaBarat #RusakRingan #RusakSedang #RusakBerat #SemesterGanjil #2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi