Jumat, 14 November 2014

Beda Bendungan (DAM) & Bendung (WEIR)

Bendungan Scrivener di Canberra, Australia untuk mengatasi banjir 5000-tahunan, foto: ist
Bendungan atau DAM adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. 

Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. 

Kebanyakan DAM juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Kementerian Pekerjaan Umum mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.

Bendungan (DAM) dan Bendung (WEIR) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.

Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. 

Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu bendung (overflow). 

Kamis, 13 November 2014

Anies Baswedan Akan Review Kurikulum 2013

Apakah Kurikulum Buatan M. Nuh Merepotkan Guru & Siswa ?


Buku Kurikulum 2013, foto: ist
Jakarta (BIB) - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan akan membuat tim untuk mereview kurikulum 2013. 

"Nanti kita akan buat tim independen untuk membuat review atas konsep dan pelaksanaan kurikulum 2013," kata Anies saat selesai mendengarkan pemaparan siswa dan masukan dari guru di SMA 87, Jakarta, Rabu.


Anies melakukan tinjauan langsung ke SMA 87, Rempoa, Jakarta dan mendengarkan langsung masukan dari lima orang murid mengenai kurikulum. Hal ini dilakukan Anies untuk mengkaji kurikulum di tingkat hilir yakni di kelas. 

"Jangan dilihat bahwa ganti menteri akan ganti kurikulum, bukan itu. Yang ingin kita kerjakan adalah menyempurnakan kurikulum," kata Anis.

Bagi Anies masalah kurikulum ini jangan sampai memberatkan siswa dan guru yang merupakan pengguna langsung kurikulum tersebut. 

"Kita harus melakukan kebijakan yang tidak merugikan ke depan. Termasuk ketika kita membuat kurikulum, jangan membuat kurikulum yang membuat repot semuanya," katanya.

Dalam pemaparan oleh lima orang siswa SMA 87 yang terdiri dari Ahmad Dhiya, Dinda Putri, Imaduddin Irza, Nadhif Rafifaiz, dan Parardhya Amaraputri, ditekankan bahwa kurikulum 2013 dirasa memberatkan siswa. 

"Ada 16 pelajaran dan beban berat sekali. Kami senang Pak Anies mau mendengarkan langsung keluhan kami, semoga ada perbaikan dengan kurikulum," ujar Dinda mewakili teman-temannya.

Menanggapi masukan dari para siswa tersebut, Anies sangat mengapresiasinya. (ANT/A-102)

Sumber : Review Kurikulum 2013

Anda boleh memberikan kritik, saran, masukan untuk perbaikan atau "review" Kurikulum 2013 di laman komentar !!!

Potensi Banjir di Bekasi Diperkirakan Desember

Selama Nopember 2014 Masih Aman


Potensi Banjir di Jawa Barat, bulan Desember 2014. Foto: BMKG
Kota Bekasi (BIB) - Berdasarkan peta sebaran hujan pada bulan Nopember dan Desember 2014 oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada bulan Nopember ini belum menyebabkan banjir di wilayah Jawa Barat. Kalaupun ada masih berkapasitas banjir rendah.

Namun, diperkirakan mulai Desember 2014, potensi banjir berkapasitas sedang mulai menghampiri hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Berikut ini daerah rawan banjir di bulan Desember 2014 :

I. KOTA BEKASI
  1. Bekasi Barat
  2. Bekasi Selatan
  3. Bekasi Timur
  4. Bekasi Utara
II. KABUPATEN BEKASI
  1. Cabangbungin
  2. Muaragembong

Selasa, 11 November 2014

Pidato Joko Widodo di APEC China

Daftar Upah Minimum Provinsi & Kabupaten/Kota di Indonesia 2015


Ini daftar upah minumum provinsi dan kabupaten/kota tahun 2015 :

I. Daftar Upah Minimum Provinsi 2015

  1. Aceh Rp. 1.750.000,00 (naik 8,57%)
  2. Sumatera Utara Rp. 1.505.850,00
  3. Sumatera Barat Rp. 1.490.000,00 
  4. Riau Rp. 1.700.000,00
  5. Kepulauan Riau Rp. 1.665.000,00
  6. Bengkulu Rp. 1.350.000,00
  7. Jambi Rp. 1.710.000,00 (naik 13,83%)
  8. Sumatera Selatan Rp. 1.974.346,00 (naik 13,83%)
  9. Bangka Belitung Rp. 2.100.000,00 (28,05%)
  10. Banten Rp. 1.600.000,00 (naik 20,75%)
  11. DKI Jakarta Rp. 2.441.301,00

Senin, 10 November 2014

Anggaran Pendidikan 2015 Sebesar Rp. 409 Triliun

BOS Rp. 31,298 Triliun, Tunjangan Sertifikasi Rp. 70,2 Triliun

Jakarta (BIB) - Anggaran Pendidikan untuk tahun 2015 dalam APBN sebesar Rp. 409.131.707.077.000,00 atau Empat Ratus Sembilan Triliun Seratur Tiga Puluh Satu Miliar Tujuh Ratus Tujuh Juta Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah.

Dengan demikian, anggaran pendidikan tahun 2015 mencapai 20,06% dari APBN. Karena APBN 2015 adalah sebesar Rp. 2.039.483.607.639.000,00.

Anggaran pendidikan sebesar itu dilaksanakan untuk memenuhi fungsi pendidikan dalam rangka :
  1. meningkatkan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata
  2. meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah universal (PMU)
  3. meningkat akses, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi
  4. meningkatkan profesionalisme dan distribusi guru dan tenaga kependidikan
  5. meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal, dan pendidikan informal serta kualitas pendidikan agama dan keagamaan
  6. memantapkan pelaksanaan pendidikan nasional
  7. meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen pelayanan pendidikan
  8. mengurangi kesenjangan taraf pendidikan antar wilayah, antar jenis kelamin, dan antar kelompok sosial-ekonomi.

Minggu, 09 November 2014

Apa Yang WAJIB Dilakukan Bekasi Dalam Menghadapi Banjir

Hingga akhir tahun 2014 ini, yang namanya banjir belum bisa diatasi oleh Kota Bekasi


tanggul rusak di perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Jatiasih yang merupakan langganan banjir setiap tahun. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Musim penghujan sudah tiba. Saatnya warga Kota Bekasi was-was dengan kedatangan tamu yang bernama Banjir. Banjir ini merupakan agenda tahunan di Kota Bekasi, mirip seperti proyek abadi Pantura.

Kita patut bertanya, sebenarnya apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bekasi mengatasi atau membebaskan warganya dari 'Bencana Banjir'. Mengingat sifat banjir di Kota Bekasi yang sebenarnya ada 2 macam, pertama adalah banjir karena kondisi alam; kedua banjir karena genangan.

Banjir karena kondisi alam terjadi karena intensitas musim penghujan yang cukup tinggi di hulu sungai (Kabupaten Bogor) yang menyebabkan Kali Bekasi dan kali-kali lainnya yang melewati Kota Bekasi tidak dapat menampung debit yang cukup tinggi. Sehingga menyebabkan air menuju pemukiman, terutama yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) yang memang kondisinya lebih rendah dari tinggi muka air di kali.

Beda hal dengan banjir yang disebabkan karena genangan, umumnya terjadi pada pemukiman yang justru jauh dari Kali Bekasi. Banjir disebabkan karena buruknya kondisi saluran, atau saluran primer tidak cukup mampu menampung air yang dibuang dari perumahan, hingga kembali luber dan balik arah ke pemukiman tersebut.

Kamis, 06 November 2014

Siapa Menetapkan Status Siaga Banjir di Bekasi

Bendung Bekasi, sore ini pukul 19.00, 06-11-2014 debit Bendung Bekasi mencapai 14,17 m3/detik
Hari ini anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (WS Cilcis) mengadakan pertemuan dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II Seksi Pengelolaan Bendung Bekasi.

Anggota TKPSDA WS 2Ci bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sekaligus melihat langsung operasional Shipon Kalimalang yang melintasi Kali Bekasi.

Kali Bekasi yang langsung bersinggungan dengan Kalimalang yang merupakan air baku untuk DKI Jakarta ini harus melewati Bendung Bekasi.

Mengingat berubahnya iklim yang sangat berpengaruh terhadap pengelolaan Bendung Bekasi. Selama ini, Bendung Bekasi hanya berfungsi sebagai pengamanan air baku, karena pertemuan langsung antara Kali Bekasi dengan Kalimalang. Saat ini selain untuk air baku DKI Jakarta, PDAM Tirta Patriot Bekasi dan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Bendung Bekasi juga berfungsi sebagai alat pengontrol dan pengendali banjir.

Selasa, 04 November 2014

3 Situ Hilang di Kota Bekasi

Penjual dan Pembeli Situ Harus Dipenjarakan


MoU Situ antara Wakil Walikota Bekasi dan Menteri PU
Kota Bekasi (BIB) - Sungguh miris kondisi Kota Bekasi ini. Selain sudah pernah di 'bully' lewat media sosial karena kondisi infrastruktulnya yang buruk, juga karena kondisi lainnya seperti banjir, panas dan macet.

Baru-baru ini media juga gencar mengabarkan kalau ternyata 3 Situ/Danau di Kota Bekasi 'hilang' alias raib.

Pertanyaan tentu akan muncul, kenapa bisa hilang, siapa yang menjual dan siapa yang membeli ?

Situ sebenarnya berfungsi sebagai tandon/penampung air saat musim penghujan artinya bisa menjadi solusi penyelesaian banjir, minimal di sekitar lokasi situ. Situ juga berfungsi sebagai tempat cadangan air, apabila saat musim kemarau dapat dipergunakan.

Di Kota Bekasi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun 2011-2031 sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2011 tentang RTRW, Kota Bekasi memiliki sedikitnya 6 Situ/Setu yang tersedia. Diantarnya, Situ Lumbu, Situ Gede, Situ Pulo, Situ Harapan Baru, Situ Wong, dan Situ Rawabogo.

Minggu, 02 November 2014

Car Free Day Bekasi Semakin Asyik

Pedagang dan Peserta Senam memakan jalur utama, sehingga pe-gowes harus turun
Car Free Day (CFD) Kota Bekasi atau Hari Bebas Kenderaan Bermotor (HBKB) semakin di minati di Bekasi.

Karena sudah diminati warga, setiap minggu sudah dipenuhi warga dari berbagai kecamatan di Kota Bekasi.

Selain para komunitas dari berbagai hobi, sejumlah perites nasional juga berpartisipasi mengikuti CFD.

Sayang partisipasi peritel ini baru sebatas berjualan dengan iming-iming diskon.

Jangan buang sampah sembarangan yah...

Oh ya kelupaaan, tolong dong bagi yang hobi tukang joget [klub senam car free day] sebaiknya memilih tempat di bawah jembatan layang KH Noer Ali Summarecon. Karena kalau dilaksanakan pas dilintasan turunan jalan layang menghambat para pe-gowes mania. 

Kan kasihan yang lainnya yang mau menikmati lintasan CFD terganggu dengan deretan senam yang melimpah hingga ke kawasan tengah jalan, apalagi pas lagi di turunan jalan layang, kan bahaya Om....

Untuk para pedagang sebaiknya hanya di pinggiran saja atau pas di jalur lambat sebelah kiri-atau kanan. Kalau bisa mulai minggu depan bolehlah pedagang atau Pemerintah Kota Bekasi menyediakan tempat sampah yang lebih banyak, kasihan tukang sapu jalan 2 kali kerjaan....

Ok...CFD Bekasi nya sudah keren....apalagi dilaksanakan sudah setiap minggu....