Senin, 12 Oktober 2015

Ini Fakta, Soal Pengabdian Guru Swasta

776.500 Guru Mengabdi di Sekolah Swasta & 47.414 Ruang Kelas Rusak



Jakarta (BIB) - Hingga saat ini tercatat sebanyak 776.500 orang mengabdi sebagai pendidik (guru0 di sekolah swasta diseluruh Indonesia. Guru itu tersebar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 290.256 orang, SD 148.219 orang, SMP 153.326 orang, SMA 89.619 orang, dan di SMK sebanyak 95.080 orang.

Guru di sekolah swasta ada yang berstatus PNS, GTY, GB, Honda, dan GTT. Tercatat sebanyak 113.992 orang berstatus PNS, 388.878 orang berstatus Guru Tetap Yayasan (GTY), 3.842 orang berstatus Guru Bantu Pusat (GB), dan 52.098 orang menjadi Guru Honor Daerah (Honda), serta 217.690 orang mengabdi sebagai Guru Tidak Tetap.

Jadi apabila dikurangi dengan guru berstatus PNS, maka jumlah guru di sekolah swasta (GTY, GB, Honda dan GTT) mencapai 662.506 orang.

Kamis, 24 September 2015

310.740 Ruang Kelas di Indonesia Kondisinya "Rombeng"

263.326 Ruang Kelas Berada di Sekolah Negeri


JAKARTA (BIB) - Sebanyak 310.740 ruang kelas disemua jenjang di Indonesia dikategorikan "rombeng" atau rusak. Dari jumlah tersebut, 125.408 ruang kelas diantaranya kondisinya rusak berat. Sisanya 19.434 ruang kelas rusak sedang dan 165.898 ruang kelas dengan kondisi rusak ringan.

Data ini berdasarkan Statistik Pendidikan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Desember 2014 lalu.

Ironisnya sekolah "rombeng" itu umumnya merupakan ruang kelas di sekolah negeri atau milik pemerintah. Bila dihitung antara kondisi rusak ringan, sedang dan berat di sekolah negeri pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK tercatat mencapai 263.326 ruang kelas. Sedangkan ruang kelas rusak di sekolah swasta adalah 47.414 ruang kelas.

Berikut ini rincian ruang kelas dengan kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat di sekolah jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK di Indonesia baik disekolah negeri maupun di sekolah swasta :

JUMLAH RUANG KELAS RUSAK DI INDONESIA

NO
JENJANG
JUMLAH RUANG KELAS
RUANG KELAS
BAIK
RUSAK RINGAN
RUSAK SEDANG
RUSAK BERAT
JUMLAH RK RUSAK
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
SD
954.810
747.646
97.783
-
109.950
207.733
2
SMP
297.886
221.642
46.327
19.434
10.013
75.774
3
SMA
141.987
121.290
13.235
-
2.962
16.197
4
SMK
104.105
91.450
8.553
-
2.483
11.036

JUMLAH
1.498.788
1.182.028
165.898
19.434
125.408
310.740

Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keadaan Desember 2014, diolah kembali oleh Sapulidi Riset Center (SRC), 2015

Uji Kompetensi Guru (UKG) Bertujuan Untuk Identifikasi Kelemahan Guru Dalam Penguasaan Kompetensi Pedagogik dan Profesional

Soal 192 Buah & Waktu 120 Menit



Jakarta (BIB) - Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) pada Nopember 2015 ini dimaksudkan untuk mengukur akademis dan kemampuan guru dengan melakukan penilaian terhadap kinerja guru. UKG lebih bertujuan untuk mengetahui level kompetensi individu guru dan pemetaan penguasaan guru terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

Pelaksanaan UKG lebih difokuskan pada identifikasi kelemahan guru dalam penguasaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional tersebut. UKG juga dimaksudkan sebagai dasar Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang merupakan bagian dari proses Penilaian Kinerja dan Kompetensi (PKK)

Jadi tidak dimaksudkan untuk memotong dan menghentikan tunjangan profesional guru.

Pelaksanaan UKG dilakukan bagi guru PNS dan Non PNS dengan jumlah soal yang diujikan mencapai 192 soal dengan waktu 120 menit (2 jam). Soal akan berbeda pada setiap guru, tergantung dari sertifikat pendidik dan jenjang pendidikan yang diampunya.

Hasil UKG ini menjadi tolak ukur dalam pertimbangan kebijakan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru serta untuk memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap guru.

Acuan UKG berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 52 Tahun 2012 tentang UKG.

Rabu, 23 September 2015

Puluhan Sekolah Belajar Tanpa Plafon

BEKASI - Puluhan sekolah di Kota Bekasi hingga sekarang kondisinya masih memprihatinkan. Bahkan sebagian besar siswa terpaksa belajar di ruang kelas tanpa atap plafon. Ironisnya, sampai sekarang belum ada rencana pembangunan sekolah rusak.

"Masih banyak sekolah rusakyang sama sekali belum dibangun. Selama ini yang dibangun hanyalah pembangunan lanjutan. Kalau yang baru-baru tidak ada," kata Direktur LSM Sapulidi, Khotibul Imam (maksudnya Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S), Selasa (22/9) kemaren.

Kondisi sekolah yang sama sekali belum tersentuh untuk pembangunan, kata Imam, sebanyak 71 sekolah. Data itu tercatat sejak tahun 2014 lalu. Dia mengaku, tahun 2015 ini, pemerintah daerah kebanyakan melaksanakan proyek lanjutan saja.

"Kalau memang ada sekolah yang mendapat bantuan pembangunan, itu hanya proyek lanjutan tahun sebelumnya," jelasnya.

Dia mengaku, kondisi sekolah di Kota Bekasi  memang sangat memprihatinkan. Salah satunya seperti sekolah yang ada di Kelurahan Sumur Batu, dan Jatiasih. Di wilayah itu diakuinya, kondisi bangunannya sudah tidak layak. Salah satunya, sekolah di dua wilayah itu, sudah tidak memakai bagian atap ruang kelas.

"Karena tripleknya sudah diambil semua, lantaran sudah rusak," ucapnya.

Senin, 21 September 2015

Ada 4.377 Orang Guru Honorer di TK Negeri Pembina Seluruh Indonesia

Jangan Sampai Kelupaan Yaa...

Guru TK Se-Kota Bekasi berforo bersama saat pelaksanaan Porseni IGTKI-PGRI di Ancol, Jakarta (Bang Imam)

Jakarta (BIB) - Masih ada lo 4.377 orang guru berstatus honorer di TK Negeri Pembina se Indonesia. Guru Honorer di TK Negeri Pembina tersebut tersebar di 2.083 TK Negeri Pembina di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Selain guru honorer masih ada tenaga kepegawaian non PNS sebanyak 1.748 orang. Sehingga total tenaga honorer (guru dan pegawai) di TK Negeri Pembina mencapai 6.125 orang.

Nah, sebanyak 6.125 orang inilah yang perlu diperjuangkan statusnya menjadi PNS.

Berdasarkan Data Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan jumlah keseluruhan guru dan pegawai di Taman Kanak-Kanak mencapai 346.273 orang. Terdiri dari 275.099 guru dan 71.174 orang pegawai.

7 Ikhtiar Revolusi Mental Bidang Pendidikan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama, mari kita haturkan syukur ke hadirat ilahi atas kesempatan dan kekuatan mental kita untuk terus mengubah negeri ini menjadi lebih baik.

Sesungguhnya, Indonesia merdeka dengan semangat yang nyata yaitu melindungi segenap warga, menggelar kesejahteraan, mencerdaskan anak bangsa, serta berkontribusi terhadap perdamaian dunia.

Kementerian kita memegang peran penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah kita harus memastikan bahwa kita menyelenggarakan pendidikan secara berkualitas dan terus memajukan kebudayaan.

Kedua, saya ingin kita semua mendalami esensi gerakan revolusi mental. Revolusi mental, sejatinya, adalah penegasan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Intinya adalah ajakan untuk berani melakukan perubahan, mulai dari cara pikir, bertindak, sampai gaya hidup agar selaras dengan nilai kejuangan dan berorientasi kemajuan.

Perkenankan saya mengutip pernyataan Bung Karno yang sangat relevan dengan gerakan revolusi mental: “Ia adalah satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.”

Kuncinya: orientasi menuju manusia baru yang berkomitmen moral, berintegritas, kompeten, dan semangat bekerja keras.

Minggu, 20 September 2015

2.861 Honorer K2 Kota Bekasi Masih Berpeluang Diangkat PNS

Total Eks K2 Nasional Sebanyak 439.956 Orang


Buku Analisis Kebutuhan Guru di Kota Bekasi 2012-2016 yang dibuat oleh LSM Sapulidi
Kota Bekasi (BIB) - Berdasarkan data dari Sapulidi Riset Center (SRC) Tenaga Honorer Kategori Dua (K2) Kota Bekasi yang masih berpeluang diangkat menjadi PNS sebanyak 2.861 orang. Hal ini mengacu kepada kesepakatan antara Pemerintah yang diwakili oleh MenPANRB dengan Komisi II DPR-RI yang menyatakan akan mengangkat eks K2 sebanyak 439.956 orang.

Data ini adalah berdasarkan K2 yang mendapatkan nomor tes seleksi CPNS pada Nopember 2013 lalu.

Di Kota Bekasi K2 yang mendapatkan nomor tes sebanyak 3.290 orang. Sedangkan yang mengikuti tes seleksi pada Nopember 2013 lalu sebanyak 3.132 orang, sementara itu ada 158 orang tidak hadir saat pelaksanaan tes seleksi CPNS.

Dari jumlah K2 tersebut, Panselnas mengumumkan sebanyak 838 orang atau 26,24% dinyatakan lulus seleksi tes CPNS K2. Dan yang tidak lulus mencapai 2.294 orang (73,76%).

Namun dalam proses verifikasi dan validasi berkas pengajuan NIP, hanya 429 orang dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan sudah diangkat menjadi CPNS di Pemerintah Kota Bekasi. Sisanya 409 orang tidak memenuhi syarat (TMS) dan gagal menjadi CPNS.

Kamis, 17 September 2015

490.576 Guru Akan Pensiun 10 Tahun Mendatang

Guru SD Memasuki Pensiun 10 Tahun Kedepan Capai 289.261 Orang


Perkiraan Jumlah Guru SD Yang Akan
Pensiun Hingga Sepuluh Tahun Mendatang

NO
STATUS
GURU SD MEMASUKI PENSIUN
NEGERI
SWASTA
JUMLAH
1-5 TH
6-10 TH
JML
1-5 TH
6-10 TH
JML
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
Kepsek
34.581
59.320
93.902
2.542
3.573
6.115
100.017
2
Guru
68.080
76.532
144.612
22.115
21.518
43.633
188.245
Jumlah
102.661
135.852
238.513
24.657
25.091
50.748
289.261
Sumber : Data Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan sudah diolah kembali oleh Sapulidi Riset Center (SRC) 2015

Kota Bekasi (BIB) - Kesempatan menjadi PNS bukan hanya karena K2, tetapi ada juga kesempatan lainnya yakni mengisi tempat guru yang memasuki pensiun.

Berdasarkan catatan dari Sapulidi Riset Center (SRC), Lembaga Swadaya Masyarakat, Sapulidi hingga 10 tahun mendatang 2024 ada sekitar 490.576 guru yang akan memasuki usia pensiun. Untuk guru pada jenjang SD misalnya, guru yang akan memasuki pensiun mencapai 289.261 orang. Terdiri dari 102.661 guru SD Negeri akan pensiun 5 tahun mendatang yaitu rentang antara 2015-2019 dan 135.852 guru lainnya akan pensiun pada periode 2020-2024.

Rabu, 16 September 2015

459.927 Orang Berstatus Honorer di SD Negeri

81.280 Guru Honorer SD Terganjal Jadi PNS !!!

Nasib Guru Honorer masih belum pasti diangkat PNS !!!
Kota Bekasi (BIB) - Hingga saat ini masih ada sekitar 630.823 orang guru honorer dan 459.927 orang diantaranya bekerja di sekolah dasar negeri seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut terdiri dari 377.174 orang teridentifikasi sebagai guru honorer daerah (HONDA); 81.280 guru tidak tetap (GTT); dan 1.473 orang sebagai guru bantu (GB) pusat.

Guru honorer daerah atau HONDA biasanya adalah guru honorer yang sudah mendapatkan SK dari Kepala Daerah dan sudah menerima tunjangan dengan nilai tertentu.

"Biasanya guru Honda ini sudah menjadi TKK (tenaga kerja kontrak). Penghasilan dan gajinya sudah dianggarkan di APBD," terang Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, Direktur Advokasi Bidang Pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Sapulidi.

Dia mencontohkan di Kota Bekasi guru Honda atau TKK diberikan tunjangan sebesar Rp. 1.000.000,00 per bulan dari APBD. Ada lebih dari 4.000-an guru honorer yang sudah mendapatkan tunjangan tersebut.

Sedangkan guru tidak tetap atau GTT adalah guru honorer murni, yang umumnya masih digaji oleh komite sekolah atau lewat dana BOS. GTT ini mendapatkan penghasilan antara Rp. 150.000,00 hingga Rp. 600.000,00 per bulan.

Senin, 14 September 2015

24,36% Guru SMP Berstatus Honorer

Di Nusa Tenggara Timur Persentase Honorer Capai 40.59 Persen


Jakarta (BIB) - Hingga saat ini masih terdapat sekitar 113.138 orang Guru Honorer di jenjang SMP seluruh Indonesia. Sehingga dari 464.440 orang guru SMP Negeri masih terdapat 24,36% berstatus Guru Honorer.

"Bahkan di NTT jumlah guru honorer di SMP Negeri mencapai 40,59% atau sekitar 6.001 orang dari 14.786 guru SMP di sekolah negeri. Ini cukup memprihatinkan, artinya guru PNS cuma 8.785 orang. Sehingga rasio atau perbandingan antara guru PNS dengan Honorer berbanding 1 : 1,5," kata Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, Direktur Advokasi Bidang Pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi di Bekasi, Ahad, 13 September 2015.

Tingginya persentase guru honorer di daerah disebabkan karena kurangnya perhatian Pemerintah Daerah untuk mengalihkan status menjadi PNS. Hal ini dapat menyebabkan mutu pendidikan jenjang SMP terutama di sekolah negeri diragukan mutunya.

"Soalnya kalau guru honorer penghasilannya cuma antara Rp. 150.000 hingga Rp. 500.000. Guru honorer tidak mungkin bisa maksimal mengabdi kalau dia hanya dihargai dibawah gaji pembantu," ujar Bang Imam, panggilan akrab pemerhati pendidikan ini.

Daerah yang memiliki persentase cukup tinggi guru honorer di SMP adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 39,72%; Provinsi Banten 38,74%; Provinsi Sumatera Selatan 37,29%; Provinsi Riau 35,69%, dan Provinsi Sulawesi Barat dengan 32,86%.