Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan Integrasi Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Nasional yang akan diterapkan mulai Tahun 2025.
Berikut Jurusan/Keahlian Pada SMK, MAK Tahun 2025 :
Berikut Jurusan/Keahlian Pada SMK, MAK Tahun 2025 :
Ekstrakurikuler adalah
233 SMA Negeri/Swasta
Ada 4 kecamatan hingga saat ini belum berdiri satupun SMA Swasta yaitu; Kecamatan Cijeruk, Nanggung, Rancabungur, dan Sukajaya.
Sedangkan kecamatan yang tidak memiliki SMA Negeri, diantaranya; Kecamatan Kemang.
Saat ini ada 45 SMA Negeri di Kabupaten Bogor dan 172 SMA Swasta. Itu artinya sebanyak 79,26% SMA di Kabupaten Bogor merupakan milik masyarakat. Sehingga hanya 20,74% SMA yang menjadi milik pemerintah, Provinsi Jawa Barat.
Masing-masing, Kabupaten Tangerang sebanyak 182 SMA dan Kota Tangerang Selatan sebanyak 101 SMA.
Sedangkan untuk tingkat Nasional, Provinsi Banten masuk urutan ke-6 yang memiliki SMA terbanyak setelah, Provinsi Jawa Barat (1.792 SMA), Provinsi Jawa Timur (1.519 SMA), Provinsi Sumatera Utara (1.069 SMA), Provinsi Jawa Tengah (869 SMA), dan Provinsi Sumatera Selatan (625 SMA).
Di tahun 2024, kita juga sudah mendeskripsikan SMK Swasta Favorit yang dipilih siswa di DKI Jakarta. Tahun 2025 ini kembali menjadi favorit siswa.
Hanya saja untuk 10 besar, beberapa SMK Swasta bertukar posisi ada yang naik ada yang turun peringkatnya.
BACA JUGA : Daftar SMK Swasta Favorit di Jakarta Tahun 2024
Hanya SMK Walang Jaya di Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara yang tetap menjadi Jawara di DKI Jakarta.
Permendikbud Nomor 36 Tahun 2014
Sebagaimana Surat Edaran Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian Satuan Pendidikan, Izin Operasional Pendidikan (IZOP) Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) masih mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Namun, sejalan dengan telah terbitnya UU Cipta Kerja, sekalipun secara spesifik kegiatan Pendidikan tidak masuk dalam UU Cipta Kerja, tetapi proses pendirian sekolah disamakan proses pendirian Rencana Usaha dan/atau Kegiatan lainnya.
Dimana, sekalipun tergolong dengan modal mikro, kecil atau menengah (MKM), tetapi, perizinan sekolah masuk kategori Resiko Tinggi.
144 SMK
Pembentukan Cabang Dinas Pendidikan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018.
BACA JUGA : Daftar SMA Negeri di Jawa Tengah Tahun 2024
SMK Negeri terbanyak berada di Kabupaten Bojonegoro yakni sebanyak 19 SMK Negeri. Disusul oleh Kabupaten Bondowoso sebanyak 18 SMK Negeri. Selain itu wilayah yang memiliki SMK Negeri lebih dari 10 adalah; Kabupaten Pacitan (14 SMK Negeri), Kabupaten Pasuruan (14 SMK Negeri), Kota Malang (13 SMK Negeri), Kota Surabaya (11 SMK Negeri), Kabupaten Ngawi (11 SMK Negeri), Kabupaten Probolinggo (11 SMK Negeri), dan Kabupaten Bangkalan (10 SMK Negeri).
Sedangkan yang paling sedikit memiliki SMK Negeri adalah Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan, masing-masing hanya memiliki 2 SMK Negeri.
Kabupaten Brebes merupakan daerah yang memiliki SMK terbanyak yakni 90 SMK. Namun, SMK Negeri di Brebes cuma 6 SMK Negeri.
Daerah yang memiliki SMK Negeri terbanyak yakni di Kota Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Sragen masing-masing sebanyak 12 SMK Negeri.
![]() |
Foto : Tribun Bali |
Perhotelan dan Kuliner menjadi favorit di wilayah Bali.
Bali saat ini memiliki 90.094 siswa yang belajar di jenjang SMK.
BACA JUGA : SMK Swasta di Bali Tahun 2024
SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang siswanya menuju kesiapan pada dunia kerja. Khusus untuk jenjang SMK, sekolah swasta sangat mampu bersaing dengan sekolah negeri.
Makanya tidak heran, SMK Swasta banyak yang menjadi Favorit siswa.
SMK mana saja sih yang menjadi favorit siswa di Provinsi Jawa Timur?.
Dalam catatan kali ini, sebanyak 78 SMK Swasta menjadi Favorit di Provinsi Jawa Timur.
Kota Cikarang (BHC) - Kota Cikarang sebetulnya masih bagian dari Kabupaten Bekasi dan menjadi ibukota kabupaten ini. Kota Cikarang terdiri dari 5 kecamatan, yakni Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Cikarang Barat, Cikarang Selatan, dan Kecamatan Cikarang Utara.
Kota Cikarang memiliki 84 SMA/SMK/MA. Terdiri dari 33 SMA dan 33 SMK. Kota Cikarang masih bagian dari Kabupaten Bekasi ya.
Terdiri dari 10 SMA Negeri, 6 SMK Negeri. Sisanya 50 SMA/SMK Swasta.
142 SMK
Persaingan antara SMK Negeri dan SMK Swasta di Kota Bekasi cukup ketat. Bahkan beberapa SMK Swasta mampu mengungguli ke-favorit-an SMK Negeri.
BACA JUGA : Ini SMK Swasta Favorit di Kota Bekasi Tahun 2022
Sehingga saat PPDB berlangsung setiap tahun, siswa tidak lagi berbondong-bondong mengejar SMK Negeri.
Beberapa jurusan atau keahlian favorit di SMK antara lain;
Jakarta (BHC) - Kurikulum Merdeka atau Implementasi Kurikulum Merdeka menjadikan proses pendidikan lebih berfokus pada siswa.
Berikut Konversi Spektrum Jurusan Keahlian pada Kurikulum Merdeka Tahun 2024;
Sebab, Jalur Prestasi Rapor diseleksi melalui nilai rapor calon peserta didik sewaktu di SMP.
Jalur Prestasi Rapor juga menjadi jalur yang paling banyak mendapatkan daya tampung dari seluruh jalur yang ada. Seleksi Rapor dilakukan pada PPDB Tahap II Jawa Barat, termasuk jenjang SMK.
Kota Bekasi memiliki 15 SMK Negeri dengan 62 jurusan keahlian. Maka tak heran jalur prestasi rapor mendapatkan daya tampung sebesar 60% dari kursi yang tersedia. Setara dengan 3.846 kursi.
4.515 Siswa Diterima
Ada 15 SMK Negeri di Kabupaten Bekasi, dan belum mencakup 23 kecamatan yang ada. Bahkan, ada 2 kecamatan yang memiliki SMK Negeri lebih dari 1 SMK, sebut saja Kecamatan Bekasi Barat memiliki 3 SMK Negeri dan Kecamatan Setu sebanyak 2 SMK Negeri.
Namun, SMA Negeri sudah tersedia di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi.
Tahun 2024 ini, Jalur Prestasi Rapor masuk dalam seleksi PPDB Tahap II Jawa Barat.
Hasil Jalur Prestasi Rapor sebanyak 4.515 siswa diterima pada jalur ini.
65% Kursi SMA Sudah Terisi di PPDB Tahap I Jenjang SMA
Sebab, jalur zonasi memiliki daya tampung 50% dan jalur Afirmasi KETM mendapatkan kuota daya tampung sebesar 15%. Sehingga total kursi sudah terisi pada PPDB Tahap I jenjang SMA sebesar 65%.
Di PPDB Tahap II yang akan diperebutkan calon peserta didik tinggal 35% saja.
Berbeda dengan jenjang SMA, justru jenjang SMK kesempatan untuk memperebutkan kursi masih lebih terbuka. Karena PPDB Tahap I SMK yang baru terisi baru sekitar 25%. Masih tersedia kursi di PPDB Tahap II jenjang SMK sebanyak 75% dari daya tampung yang tersedia.
Pengamat Pendidikan, Tengku Imam Kobul Moh Yahya S mengakui sekalipun sudah terisi kursi di PPDB Tahap I, tetapi pertarungan calon peserta didik sesungguhnya ada di PPDB Tahap II.