Tampilkan postingan dengan label Sanitasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sanitasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 November 2014

Beda Bendungan (DAM) & Bendung (WEIR)

Bendungan Scrivener di Canberra, Australia untuk mengatasi banjir 5000-tahunan, foto: ist
Bendungan atau DAM adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. 

Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. 

Kebanyakan DAM juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Kementerian Pekerjaan Umum mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.

Bendungan (DAM) dan Bendung (WEIR) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.

Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. 

Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu bendung (overflow). 

Kamis, 13 November 2014

Potensi Banjir di Bekasi Diperkirakan Desember

Selama Nopember 2014 Masih Aman


Potensi Banjir di Jawa Barat, bulan Desember 2014. Foto: BMKG
Kota Bekasi (BIB) - Berdasarkan peta sebaran hujan pada bulan Nopember dan Desember 2014 oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada bulan Nopember ini belum menyebabkan banjir di wilayah Jawa Barat. Kalaupun ada masih berkapasitas banjir rendah.

Namun, diperkirakan mulai Desember 2014, potensi banjir berkapasitas sedang mulai menghampiri hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Berikut ini daerah rawan banjir di bulan Desember 2014 :

I. KOTA BEKASI
  1. Bekasi Barat
  2. Bekasi Selatan
  3. Bekasi Timur
  4. Bekasi Utara
II. KABUPATEN BEKASI
  1. Cabangbungin
  2. Muaragembong

Minggu, 09 November 2014

Apa Yang WAJIB Dilakukan Bekasi Dalam Menghadapi Banjir

Hingga akhir tahun 2014 ini, yang namanya banjir belum bisa diatasi oleh Kota Bekasi


tanggul rusak di perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Jatiasih yang merupakan langganan banjir setiap tahun. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Musim penghujan sudah tiba. Saatnya warga Kota Bekasi was-was dengan kedatangan tamu yang bernama Banjir. Banjir ini merupakan agenda tahunan di Kota Bekasi, mirip seperti proyek abadi Pantura.

Kita patut bertanya, sebenarnya apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bekasi mengatasi atau membebaskan warganya dari 'Bencana Banjir'. Mengingat sifat banjir di Kota Bekasi yang sebenarnya ada 2 macam, pertama adalah banjir karena kondisi alam; kedua banjir karena genangan.

Banjir karena kondisi alam terjadi karena intensitas musim penghujan yang cukup tinggi di hulu sungai (Kabupaten Bogor) yang menyebabkan Kali Bekasi dan kali-kali lainnya yang melewati Kota Bekasi tidak dapat menampung debit yang cukup tinggi. Sehingga menyebabkan air menuju pemukiman, terutama yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) yang memang kondisinya lebih rendah dari tinggi muka air di kali.

Beda hal dengan banjir yang disebabkan karena genangan, umumnya terjadi pada pemukiman yang justru jauh dari Kali Bekasi. Banjir disebabkan karena buruknya kondisi saluran, atau saluran primer tidak cukup mampu menampung air yang dibuang dari perumahan, hingga kembali luber dan balik arah ke pemukiman tersebut.

Kamis, 06 November 2014

Siapa Menetapkan Status Siaga Banjir di Bekasi

Bendung Bekasi, sore ini pukul 19.00, 06-11-2014 debit Bendung Bekasi mencapai 14,17 m3/detik
Hari ini anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (WS Cilcis) mengadakan pertemuan dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II Seksi Pengelolaan Bendung Bekasi.

Anggota TKPSDA WS 2Ci bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sekaligus melihat langsung operasional Shipon Kalimalang yang melintasi Kali Bekasi.

Kali Bekasi yang langsung bersinggungan dengan Kalimalang yang merupakan air baku untuk DKI Jakarta ini harus melewati Bendung Bekasi.

Mengingat berubahnya iklim yang sangat berpengaruh terhadap pengelolaan Bendung Bekasi. Selama ini, Bendung Bekasi hanya berfungsi sebagai pengamanan air baku, karena pertemuan langsung antara Kali Bekasi dengan Kalimalang. Saat ini selain untuk air baku DKI Jakarta, PDAM Tirta Patriot Bekasi dan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Bendung Bekasi juga berfungsi sebagai alat pengontrol dan pengendali banjir.

Selasa, 04 November 2014

3 Situ Hilang di Kota Bekasi

Penjual dan Pembeli Situ Harus Dipenjarakan


MoU Situ antara Wakil Walikota Bekasi dan Menteri PU
Kota Bekasi (BIB) - Sungguh miris kondisi Kota Bekasi ini. Selain sudah pernah di 'bully' lewat media sosial karena kondisi infrastruktulnya yang buruk, juga karena kondisi lainnya seperti banjir, panas dan macet.

Baru-baru ini media juga gencar mengabarkan kalau ternyata 3 Situ/Danau di Kota Bekasi 'hilang' alias raib.

Pertanyaan tentu akan muncul, kenapa bisa hilang, siapa yang menjual dan siapa yang membeli ?

Situ sebenarnya berfungsi sebagai tandon/penampung air saat musim penghujan artinya bisa menjadi solusi penyelesaian banjir, minimal di sekitar lokasi situ. Situ juga berfungsi sebagai tempat cadangan air, apabila saat musim kemarau dapat dipergunakan.

Di Kota Bekasi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun 2011-2031 sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2011 tentang RTRW, Kota Bekasi memiliki sedikitnya 6 Situ/Setu yang tersedia. Diantarnya, Situ Lumbu, Situ Gede, Situ Pulo, Situ Harapan Baru, Situ Wong, dan Situ Rawabogo.

Rabu, 29 Oktober 2014

Kali Kayuringin Air Menghitam, Bau & Dipenuhi Sampah



Bekasi Selatan (BIB) - Kondisi Kali atau Saluran Kayuringin saat ini semakin memprihatinkan. Selain sampah yang menumpuk di sana-sini, airnya juga sudah mulai menghitam pekat dan mengeluarkan aroma yang sangat bau.

Sampah-sampah ini akan dialirkan ke Kali Bekasi melalui Pintu Air Islamic Center Bekasi. Tidak ada niat Pemerintah Kota Bekasi untuk mengangkat sampah dan membuangnya ke TPA Sumurbatu.

Padahal jika ini dibiarkan akan mendatangkan penyakit. Yang jelas sampah, air hitam dan berbau akan berdampak terhadap masyarakat di hilir Kali Bekasi, terutama di Wilayah Kecamatan Babelan yang merupakan muara akhir dari Kali Bekasi.

Selamat lah untuk Kota Sampah eh Kota Bekasi.....

Terima kasih kepada warga Kota Bekasi yang membuang sampahnya ke Kali Kayuringin, karena anda berhak mendapatkan Gelar "Manusia Anjing"

(bang imam)

Jumat, 17 Oktober 2014

Mencari "Kambing Hitam" Soal Bully Bekasi

Siapa 'Kambing Putih' & 'Kambing Kuning'


Kota Bekasi (BIB) - Bicara soal Bekasi, yang dimaksudkan adalah Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Kedua daerah ini membentang dari Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang, dari Barat berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, dari Utara berbatasan dengan Laut Jawa, dan dari Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok.

KOTA BEKASI

Bila dilihat sekilas profil Kota Bekasi saat ini, dari 12 kota metropolitan yang tersebar di Indonesia, Kota Bekasi berada di peringkat ke-4 dengan jumlah penduduk terbesar. Kota Bekasi hanya kalah dengan Kota Jakarta (DKI) menjadi urutan pertama; Kota Surabaya kedua; Kota Bandung ketiga, dan baru Kota Bekasi keempat.

Sementara itu, dibawah Kota Bekasi ada (5) Kota Medan; (6) Kota Tangerang; (7) Kota Depok; (8) Kota Semarang; (9) Kota Palembang; (10) Kota Makassar; (11) Kota Tangerang Selatan; dan (12) Kota Batam.

Jumat, 10 Oktober 2014

Tanggul Raksasa Jakarta itu namanya Giant Sea Wall



Jakarta (BIB) - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak, kemaren (9/10) mencanangkan Implementasi Program National Cappital Integrated Coastal Development (NCICD) atau biasa disebut dengan Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall). 

Turut mencanagkan adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Sarwo Handayani.

Kamis, 09 Oktober 2014

Kali Kayuringin Dipenuhi Sampah



Bekasi Selatan (BIB) - Kali Kayuringin atau Saluran Kayuringinjaya merupakan aliran air yang berasal dari limpahan lebih dari 20 permukiman yang ada di Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Sepanjang tahun di saat musim penghujan, Kali Kayuringin tidak mampu menampung buangan air mulai dari Perumahan Grand Galaxy/Taman Galaxy hingga berakhir di Pintu Air Islamic Center, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi.

Akibatnya sejumlah perumahan yang dilewati Kali Kayuringin justru terkena banjir. Hal ini disebabkan karena airnya melimpah, apalagi jika Kali Bekasi meluap dan berbalik masuk ke Kali Kayuringin.

Belum lagi di beberapa perumahan di sepanjang Kali Kayuringin yang dahulunya merupakan rawa dan tempat menampung air saat musim penghujan saat ini sudah padat bangunan permanen.

Hari ini, Sabtu, 9 Oktober 2014 pada pukul 17.30 Wib, terlihat banyak sekali sampah hingga menutupi Kali Kayuringin, terutama di sepanjang jembatan Kali Kayuringin hingga mencapai 100 meter.

Jumat, 26 September 2014

Senin, 01 September 2014

Akses Air Bersih, Masalah Kesehatan Penting yang Kerap Disepelekan

Foto: Bang Imam
PDAM Tirta Bhagasasi sedang mengisi tangki air bersih di RW 01 Kampung Pangkalan Bambu, belakang Mega Bekasi Hypermal, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, 21 Agustus 2014. Foto: Bang Imam
Jakarta (BIB) - Pengadaan akses air bersih sangat penting untuk meningkatkan standar kesehatan rakyat Indonesia. Bahkan pengadaan air bersih termasuk dalam salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia untuk tahun 2015. Targetnya, 68,97 persen rakyat sudah mendapat akses air bersih pada tahun 2015.

Faktanya, berdasarkan dara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), baru 47 persen masyarakat yang mendapat akses air bersih. Padahal masalah soal air bersih tidak hanya membicarakan soal air untuk kebutuhan rumah tangga, namun juga soal sanitasi lingkungan, sumber daya manusia, hingga angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Utusan Khusus Presiden untuk MDGs, Prof Dr dr Nila Moeloek, SpM(K), mengatakan bahwa kekurangan air bersih tidak boleh disepelekan. Karena akan berdampak langsung pada standar kesehatan rakyat Indonesia.

"Contoh mudahnya adalah diare. Bayangkan kalau air minum yang kamu konsumsi tidak bersih, kamu jadi sakit perut, diare dan tentunya harus berobat. Kan biaya itu," tutur Prof Nila.

Minggu, 31 Agustus 2014

PHBS, Kunci Utama Pengelolaan Alam dan Akses Air Bersih Bagi Warga Subang

Kader PHBS Kampung Nyalindung, Subang (Foto: Reza/detikHealth)
Subang (BIB) - Masalah akses air bersih bagi masyakat Subang sudah dapat diatasi dengan pembuatan bak tampung serta pompa yang menggunakan prinsip gravitasi untuk menyalurkan air ke rumah-rumah warga. Pengelolaan fasilitas pun sudah direncanakan dengan pembentukan Badan Pengelola Sumber Air Bersih (BPSAB) oleh masyarakat.

Hanya saja, langkah-langkah tersebut akan percuma dilakukan jika perilaku masyarakat masih jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Menyadari hal itu, warga Kampung Nyalindung di Kabupaten Subang pun membentuk kader-kader PHBS yang bertugas mensosialisasikan PHBS kepada masyarakat sekitar.

Yuyun (46), Koordinator Kader PHBS di Kampung Nyalindung, Desa Dermaga, Subang, mengatakan bahwa pembentukan kader PHBS dilakukan sebagai tindak lanjut dari program Water Access, Sanitation, and Hygiene (WASH) yang dilakukan oleh PT Tirta Investama selaku produsen merek air mineral AQUA. Tugas mereka adalah membentuka masyarakat yang peduli kesehatan dengan cara memperhatikan lingkungan.

Rabu, 26 Februari 2014

Apa Yang Dilakukan Sebelum, Saat dan Setelah Banjir?


Kota Bekasi (BIB) - Banjir adalah bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini selalu meningkat setiap tahunnya. 

Meskipun terkadang tidak menimbulkan banyak korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu stablitas perekonomian masyarakat secara signifikan. 

Karakteristik banjir sangat beragam. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. 


Atau dapat terjadi dalam bentuk rob atau bandang. Oleh karena itu, kita harus siap untuk mengantisipasi setiap jenis bencana banjir. 

Rabu, 29 Januari 2014

Pengertian DAS [Daerah Aliran Sungai]

Contoh Daerah Aliran Sungai (DAS)
Bekasi (BIB) - DAS atau daerah aliran sungai adalah sungai dan satu kesatuan sungai yang mengalir dari hulu hingga ke hilir dilaut.

Beberapa pengertian DAS berikut ini adalah :

  1. Daerah Aliran Sungai (menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang SDA DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS. 
  2. Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui sungai.

Selasa, 22 Januari 2013

Sampah Salah Satu Problem Pasca Banjir

Sampah menjadi salah satu penyebab banjir dan sumber penyakit pasba banjir. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Usai banjir surut di Kota Bekasi, beberapa saluran dan di sekitar pinggiran Kali Bekasi yang masih tergenang dipenuhi sampah.

Pengangkatan sampah dari Kali dan Saluran harus secepatnya dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Tata Air. Jika tidak saluran akan tersumbat, mengingat musim hujan masih akan mengancam Kota Bekasi hingga Pebruari mendatang.

Pantauan di beberapa saluran di Kota Bekasi banyak sampah belum ditarik keatas sehingga mengganggu kelancaran air yang mengalir ke pembiangan kali Bekasi. (A-102)

Berita Terkait Baca :

Kota Bekasi Terbitkan Peta Komunitas Hijau 

Apa Itu Peta Hijau (Green Map)  

112 Kota Dimodali 1 Miliar Buka Ruang Terbuka Hijau  

Kota Bekasi Terbitkan Peta Komunitas Hijau  

BPLHD Jabar: kepedulian terhadap Citarum perlu ditingkatkan   

Senin, 21 Januari 2013

Awas, 7 Penyakit Menular Korban Banjir

Ayoo..action mau di foto sama ibu. Foto: Bang Imam
Jakarta (BIB) - Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) menghimbau masyarakat agar berhati-hati karena ada 7 penyakit menular yang mengintai terhadap korban banjir.

Ke-7 penyakit itu adalah: Diare, Demam Berdarah, Leptospirosis, ISPA, penyakit kulit, demam tifoid, dan penyakit kronik yang sudah diderita pasien sejak wal.

Minggu, 20 Januari 2013

Foto - Foto Banjir di Bekasi

Mancing di tengah banjir

Bekasi Banjir udah biasa, karena banyak perumahan dibangun memang sudah di tempatnya air. Si Air sebetulnya telah mengusir dengan halus, eh malah si Manusia tidak tahu diri

Kata Air : "Itu kan tempat aku, kenapa manusia serakah yah...."

Sabtu, 22 Desember 2012

Waspada Banjir, Bekasi Akan Diguyur Hujan Hingga Februari 2013

Peta Perkiraan Daerah Potensi Banjir Desember 2012 di Provinsi Jawa Barat
Wilayah Potensi Kebanjiran berada di Kecamatan Pondokmelati, Pondokgede, Rawalumbu, Jatiasih, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Bekasi Utara hingga daerah di wilayah Bagian Utara Kabupaten Bekasi

Bekasi (BIB) -  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Bakosurtanal memberikan peringatan dini disejumlah daerah di Indonesia, bahwa potensi bencana banjir diakibatkan oleh tingginya curah hujan didaerah tertentu harus tetap diwaspadai warga saat bepergian.

Seperti yang dilansir oleh BMKG dalam rilisnya di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya potensi hujan deras hingga Februari 2013 masih mengancam. Beberapa daerah diwilayah tersebut juga berpotensi adanya bencana banjir.

Sabtu, 03 November 2012

Air PDAM Bekasi Sering Mati

Air PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi mengucur sangat kecil, bahkan sering mati. Foto: Bang Imam
Bekasi Selatan (BIB) - Kondisi air PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi sering dikeluhkan para pelanggan. Terutama hampir setiap hari terjadi di pagi hari.

"Kalau pagi air ngucurnya cuma seiprit," ujar Asri warga Perumnas II yang sehari-harinya menggunakan air PDAM Tirta Bhagasasi untuk keperluan sehari-hari.

Menurutnya kondisi ini sudah lama terjadi, bahkan beberapa minggu terakhir air sama sekali tidak mengucur, sehingga ia harus mempergunakan air isi ulang hanya untuk keperluan mencuci pakaian dan mencuci piring.

"Padahal kalau kita telah bayar saja sudah ditegur dan didenda," ungkapnya kesal.

Kamis, 18 Oktober 2012

RTH Kota Bekasi Terkendala Lahan

Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Terancam Gagal

P2KH : Ruang Terbuka Hijau menjadi salah satu harga mati untuk mencitrakan kota yang nyaman bagi penduduknya. Dalam UU RTH (Publik dan Privat) untuk sebuah kota minimal 30% dari luas totalnya. Foto: Pedestarian yang dibangun pengembang perumahan Kemang Pratama, Rawalumbu, Bekasi/Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Untuk mewujudkan kota hijau, setidaknya ada 8 komponen atau atribut yang harus dilakukan oleh pemerintah kota. 

Kedelapan atribut tersebut diantaranya; green planning and design, green open space, green community, green water, green waste, green energy, green building, dan green transportation.