Senin, 23 Januari 2017

46.835 GURU HONORER SMK TAHUN 2017

149 Guru Bantu



Jakarta (BIB) - Jumlah guru honorer di jenjang SMK se Indonesia masih cukup siknifikan. Data terakhir Tahun Pelajaran 2016/2017 yang dimiliki Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi mencapai 46.835 guru.

Mereka mengabdi di 13.236 SMK di seluruh Indonesia. Jumlah SMK Negeri sendiri berkisar 3.434 (25,94%). Sedangkan jumlah SMK Swasta lebih mendominasi, yakni sebanyak 9.802 (74,06%).

Guru Bantu (GB) pada SMK Negeri tersisa sebanyak 88 orang. Sementara Guru Honorer Daerah (HONDA) pada SMK Negeri sebanyak 37.459 orang, Guru Tidak Tetap (GTT) mencapai 9.227 orang. 

Guru bantu swasta yang tersisa mencapai 61 orang. 

134.684 GURU HONORER SMP DI INDONESIA TAHUN 2017

445 Guru Bantu SMP


Jakarta (BIB) - Bila mendengar upah guru, terutama yang masih berstatus honorer, tentu kita sangat miris mendengarnya. Sungguhpun demikian, tidak menyurutkan guru yang sudah profesional berbakti dan mengabdi untuk mencerdaskan bangsa ini.

Berdasarkan data Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, jumlah guru honorer yang mengabdi di jenjang SMP seluruh Indonesia saat ini per Januari 2017 mencapai 134.684 guru.

Mereka mengabdi sebagai Guru Bantu (GB) pada sekolah negeri 269 GB, di sekolah swasta 176 GBS. Ditambah dengan 106.735 Guru Honorer Daerah (HONDA) dan 27.504 Guru Tidak Tetap (GTT). 

Sebaran guru honorer pada jenjang SMP paling signifikan terdapat di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 15.574 guru. Sedangkan sebaran Guru Bantu Swasta terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 134 GBS.

Nasib guru honorer pada jenjang SMP masih menunggu keajaiban dari revisi UU ASN oleh DPR RI.

Minggu, 22 Januari 2017

494.023 GURU HONORER DI SD TAHUN 2017

1.051 Guru Bantu SD


Jakarta (BIB) - Wah..wah..wah ternyata guru honorer pada jenjang SD kok masih begitu banyak ya. Berdasarkan data Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi per Januari 2017, jumlah guru honorer SD di seluruh Indonesia mencapai 494.023 guru.

Bila dirinci, maka guru honorer berstatus Guru Bantu (GB) SD Negeri sebanyak 825 guru, GB Swasta sebanyak 226 guru, Guru Honorer Daerah (HONDA) sebanyak 409.915 guru, dan Guru Tidak Tetap (GTT) mencapai 83.050 guru.

Provinsi dengan jumlah guru honorer terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat (71.976 guru), Provinsi Jawa Timur (67.924 guru), Provinsi Jawa Tengah (57.969 guru), Provinsi Sumatera Utara (29.580 guru), dan Sulawesi Selatan (26.556 guru).

Selanjutnya guru honorer juga masih banyak di  Provinsi Sumatera Selatan 19.434 guru, Provinsi Aceh 19.331 guru, Provinsi Riau 17.731 guru, Provinsi Lampung 17.245 guru, dan Nusa Tenggara Barat sebanyak 17.149 guru. 

Untuk sebaran guru bantu di sekolah negeri terbanyak berada di Riau (171 GB) dan Aceh (167 GB). Guru Bantu Swasta (GBS) yang masih tertahan dan belum diangkat menjadi CPNS terbanyak di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yakni mencapai 159 GBS.

Sabtu, 21 Januari 2017

3.470 GURU HONORER DI PLB TAHUN 2017

43 Guru Bantu



Jakarta (BIB) - Pendidikan Luar Biasa atau Sekolah Luar Biasa (PLB/SLB) adalah pendidikan khusus yang dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat. Data pokok pendidikan (DAPODIK) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Penddiikan Masyarakat (PAUD & Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah PLB diseluruh Indonesia per Januari 2017 mencapai 2.070 lembaga.

Yang terdiri dari 545 PLB Negeri (26,33%) dan 1.525 PLB Swasta (73,67%).

Bila dirinci per jenjang, maka
  • SDLB : 254 lembaga
  • SMPLB : 116 lembaga
  • SMALB : 74 lembaga
  • SLB/PLB : 1.626 lembaga
Sedangkan jumlah seluruh siswa pada PLB Tahun Pelajaran 2016/2017 di Semester Ganjil mencapai 121.244 siswa. Jumlah rombongan belajar mencapai 29.928 rombel dan ruang kelas sebanyak 19.727.

Jumat, 20 Januari 2017

DANA BOS 2017 SEBESAR RP. 45,119 TRILIUN

Terbesar Diterima Provinsi Jawa Barat

Jakarta (BIB) - Dana alokasi Biaya Operasional Sekolah untuk tahun anggaran 2017 berkisar Rp. 45.119.999.600.000,00 atau sekitar Rp. 45,119 triliun. Dana BOS ini dianggarkan untuk 508 kabupaten/kota dan 34 provinsi di Indonesia.

Jumlah perolehan BOS terbesar adalah Provinsi Jawa Barat yakni sebesar Rp. 7.783.673.600.000,00 atau sekitar Rp. 7,7 triliun. Kemudian disusul Provinsi Jawa Timur Rp. 5,4 triliun, Jawa Tengah Rp. 5,2 triliun, Sumatera Utara Rp. 3,063 triliun dan Provinsi Banten sebesar Rp. 2,017 triliun.

Jumlah dana BOS paling sedikit diterima oleh Procvinsi Kalimantan Utara sebesar Rp. 133 miliar.

Ada juga dana cadangan BOS sebesar Rp. 356 miliar.

Selasa, 17 Januari 2017

PERMENDIKBUD 75 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE SEKOLAH





PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 75 TAHUN 2016

TENTANG

KOMITE SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :
a. Bahwa untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan, perlu dilakukan revitalisasi tugas komite sekolah berdasarkan prinsip gotong-royong;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Komite Sekolah;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Minggu, 15 Januari 2017

13.310 Siswa SMP Bersekolah di Bekasi Timur

6.933 Siswa Merupakan Siswa SMP Negeri



Bekasi Timur (BIB) - Wow... ternyata siswa SMP Negeri di Kecamatan Bekasi Timur lebih banyak ketimbang yang sekolah di SMP Swasta. Padahal, ya bila dibandingkan jumlah SMP Swasta jauh lebih banyak lo, bisa mencapai 300%.

Saat ini berdasarkan data dari Sapulidi Riset Center (SRC), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi untuk hitungan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017, jumlah SMP Negeri yang sudah berdiri di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi sebanyak 6 lembaga, yaitu; SMP Negeri 1 Kota Bekasi, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, SMP Negeri 3 Kota Bekasi, SMP Negeri 11 Kota Bekasi, SMP Negeri 18 Kota Bekasi, dan SMP Negeri 32 Kota Bekasi.

Sedangkan jumlah SMP Swasta mencapai 23 sekolah.

Jumlah siswa keseluruhan di Bekasi Timur pada jenjang SMP cukup banyak lo, bisa sampai 13.310 siswa, yang terdiri dari Kelas 7 sebanyak 4.512 siswa, Kelas 8 sebanyak 4.408 siswa, dan Kelas 9 mencapai 4.390 siswa.

Jumlah tersebut tersebar di 6 SMP Negeri sebanyak 6.933 siswa dan di SMP Swasta sebanyak 6.377 siswa. 

Kalau dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah siswa laki-laki pada jenjang SMP di Bekasi Timur mencapai 6.776 siswa dan perempuan sebanyak 6.534 siswa.

95.356 Siswa Bersekolah Jenjang SMP di Kota Bekasi

Swasta Harus Berbenah


Kota Bekasi (BIB) - Sebanyak 95.356 siswa bersekolah pada jenjang SMP di Kota Bekasi Tahun Pelajaran 2016/2017. Terdiri dari 32.109 siswa Kelas 7, 32.413 siswa Kelas 8, dan 30.834 siswa Kelas 9. 

Jumlah siswa bila berdasarkan jenis kelamin pada jenjang SMP adalah, laki-laki 48.633 siswa dan perempuan sebanyak 46.723 siswa.

Sementara jumlah siswa bila dilihat berdasarkan status sekolah, maka jumlah siswa SMP pada sekolah negeri mencapai 47.368 siswa, terdiri dari 16.737 siswa Kelas 7, 15.858 siswa Kelas 8, dan 14.773 siswa Kelas 9. 

Pada sekolah swasta, jumlah siswa SMP mencapai 15.372 siswa Kelas 7, 16.555 siswa Kelas 8, dan 16.061 siswa Kelas 9. Total jumlah siswa SMP Swasta mencapai 47.988 siswa.

Sedangkan jumlah sekolah baik SMP Negeri maupun SMP Swasta di Kota Bekasi saat ini sebanyak 259 SMP, yang terdiri dari 49 SMP Negeri dan 210 SMP Swasta.

Direktur Sosial dan Pendidikan, LSM Sapulidi, Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, mengakui jumlah SMP Swasta di Kota Bekasi terlalu banyak, sedangkan jumlah SMP Negeri masih kurang.

Sabtu, 14 Januari 2017

303 Guru Honorer di SMP Negeri Kota Bekasi 2017

Menunggu Revisi UU ASN



Kota Bekasi (BIB) - Mengutif catatan Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, jumlah pendidik non PNS atau Guru Honorer di jenjang SMP Negeri di Kota Bekasi mencapai 303 orang. Mereka tersebar di 41 SMP Negeri.

Sebenarnya, jumlah seluruh SMP Negeri di Kota Bekasi mencapai 49 satuan pendidikan. Namun, 8 SMP Negeri masih menginduk ke sekolah utama, karena belum memiliki bangunan yang refresentatif. 

Bila tidak ada kendala, tahun 2017 ini akan dilakukan revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini dilakukan untuk mengakomodir nasib puluhan ribu tenaga honorer yang ada di sekolah negeri.

Kalau revisi terlaksana tahun ini, kemungkinan pengangkatan CPNS untuk pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah negeri akan dituntaskan selama 3 tahun.

Jumlah seluruh guru di SMP Negeri yang ada di Kota Bekasi mencapai 1.558 orang, yang terdiri dari 1.255 orang merupakan Guru PNS dan 303 orang Guru Non PNS. Sedangkan tenaga kependidikan atau pegawai sebanyak 453 orang. Terdiri dari 119 pegawai PNS dan 334 pegawai Non PNS.

Sehingga total jumlah pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) pada 49 SMP Negeri di Kota Bekasi adalah 2.011 orang.

Kamis, 12 Januari 2017

SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI

8 Guru Honor dan 21 Tenaga Honorer


Bekasi Timur (BIB) - SMA Negeri 1 Kota Bekasi merupakan sekolah menengah atas pertama yang berdiri di Bekasi. Dalam sejarah awalnya, SMA Negeri 1 Bekasi menginduk dengan SMA Negeri Karawang atau biasa disebut filial.

Terletak di kawasan pendidikan, tepatnya di Jl. H. Agus Salim No.181 Kelurahan Bekasijaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Berdiri diatas lahan seluas sekitar 16.135 m2, sudah berdiri bangunan antara lain, 35 ruang kelas, 4 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan dan 2 sanitasi siswa.

Nama yang menjadi tokoh utama dalam pendirian SMA Negeri 1 Kota Bekasi adalah Bapak Raden K. Kusumo. Beliau gigih memperjuangkan berdirinya sekolah menengah negeri di Bekasi.

Berkat bantuan dan jasanya, maka pada tahun 1962, SMA Negeri 1 Bekasi resmi berdiri dan menempati serta menumpang di SMP Negeri 3 Kota Bekasi.

SMA Negeri 1 Kota Bekasi menumpang di SMP Negeri 3 Bekasi selama 1,5 tahun dan kemudian berpindah ke STN (saat ini merupakan SMP Negeri 18 Kota Bekasi) selama 5 tahun. Dan tahun 1964, tepatnya 30 Juli 1964, keluarlah SK Kakanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat No.79/SK/B III tentang penegerian SMA Negeri 1 Kota Bekasi.