Tampilkan postingan dengan label Banjir Bekasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Banjir Bekasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 November 2014

Mengenal Pintu Air Manggarai

Pintu Air Manggarai tambahan di sisi kiri, untuk menambah kapasitas air menjadi 500 m3/detik. Foto pintu air baru manggarai diambil pada hari Selasa, 25 Nopember 2014 [Bang Imam]
Pintu Air Manggarai adalah pintu air yang berada di daerah Manggarai, sebagai pengatur aliran air yang akan memasuki Kanal Banjir Barat. 

Pintu air ini merupakan bagian dari pengendalian banjir di Ciliwung dengan mengalihkan air ke bagian luar Jakarta, melewati kanal dari Manggarai, di kawasan selatan Jakarta sampai ke Muara Angke di pantai utara. 

Setelah dari pintu air Manggarai, air akan mengalir ke Pasar Rumput, Dukuh Atas, lalu membelok ke arah barat laut di daerah Karet Kubur, kemudian dilanjutkan ke arah Tanah Abang, Tomang, Grogol, Pademangan, dan berakhir di sebuah reservoar di muara, di daerah Pluit.


Dalam pengoperasiannya, Pintu Air Manggarai terkait erat dengan Pintu Air Karet.

Jumat, 14 November 2014

Beda Bendungan (DAM) & Bendung (WEIR)

Bendungan Scrivener di Canberra, Australia untuk mengatasi banjir 5000-tahunan, foto: ist
Bendungan atau DAM adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. 

Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. 

Kebanyakan DAM juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Kementerian Pekerjaan Umum mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.

Bendungan (DAM) dan Bendung (WEIR) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.

Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. 

Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu bendung (overflow). 

Kamis, 13 November 2014

Potensi Banjir di Bekasi Diperkirakan Desember

Selama Nopember 2014 Masih Aman


Potensi Banjir di Jawa Barat, bulan Desember 2014. Foto: BMKG
Kota Bekasi (BIB) - Berdasarkan peta sebaran hujan pada bulan Nopember dan Desember 2014 oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada bulan Nopember ini belum menyebabkan banjir di wilayah Jawa Barat. Kalaupun ada masih berkapasitas banjir rendah.

Namun, diperkirakan mulai Desember 2014, potensi banjir berkapasitas sedang mulai menghampiri hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Berikut ini daerah rawan banjir di bulan Desember 2014 :

I. KOTA BEKASI
  1. Bekasi Barat
  2. Bekasi Selatan
  3. Bekasi Timur
  4. Bekasi Utara
II. KABUPATEN BEKASI
  1. Cabangbungin
  2. Muaragembong

Minggu, 09 November 2014

Apa Yang WAJIB Dilakukan Bekasi Dalam Menghadapi Banjir

Hingga akhir tahun 2014 ini, yang namanya banjir belum bisa diatasi oleh Kota Bekasi


tanggul rusak di perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Jatiasih yang merupakan langganan banjir setiap tahun. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Musim penghujan sudah tiba. Saatnya warga Kota Bekasi was-was dengan kedatangan tamu yang bernama Banjir. Banjir ini merupakan agenda tahunan di Kota Bekasi, mirip seperti proyek abadi Pantura.

Kita patut bertanya, sebenarnya apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bekasi mengatasi atau membebaskan warganya dari 'Bencana Banjir'. Mengingat sifat banjir di Kota Bekasi yang sebenarnya ada 2 macam, pertama adalah banjir karena kondisi alam; kedua banjir karena genangan.

Banjir karena kondisi alam terjadi karena intensitas musim penghujan yang cukup tinggi di hulu sungai (Kabupaten Bogor) yang menyebabkan Kali Bekasi dan kali-kali lainnya yang melewati Kota Bekasi tidak dapat menampung debit yang cukup tinggi. Sehingga menyebabkan air menuju pemukiman, terutama yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) yang memang kondisinya lebih rendah dari tinggi muka air di kali.

Beda hal dengan banjir yang disebabkan karena genangan, umumnya terjadi pada pemukiman yang justru jauh dari Kali Bekasi. Banjir disebabkan karena buruknya kondisi saluran, atau saluran primer tidak cukup mampu menampung air yang dibuang dari perumahan, hingga kembali luber dan balik arah ke pemukiman tersebut.

Kamis, 06 November 2014

Siapa Menetapkan Status Siaga Banjir di Bekasi

Bendung Bekasi, sore ini pukul 19.00, 06-11-2014 debit Bendung Bekasi mencapai 14,17 m3/detik
Hari ini anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (WS Cilcis) mengadakan pertemuan dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II Seksi Pengelolaan Bendung Bekasi.

Anggota TKPSDA WS 2Ci bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sekaligus melihat langsung operasional Shipon Kalimalang yang melintasi Kali Bekasi.

Kali Bekasi yang langsung bersinggungan dengan Kalimalang yang merupakan air baku untuk DKI Jakarta ini harus melewati Bendung Bekasi.

Mengingat berubahnya iklim yang sangat berpengaruh terhadap pengelolaan Bendung Bekasi. Selama ini, Bendung Bekasi hanya berfungsi sebagai pengamanan air baku, karena pertemuan langsung antara Kali Bekasi dengan Kalimalang. Saat ini selain untuk air baku DKI Jakarta, PDAM Tirta Patriot Bekasi dan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Bendung Bekasi juga berfungsi sebagai alat pengontrol dan pengendali banjir.

Selasa, 04 November 2014

3 Situ Hilang di Kota Bekasi

Penjual dan Pembeli Situ Harus Dipenjarakan


MoU Situ antara Wakil Walikota Bekasi dan Menteri PU
Kota Bekasi (BIB) - Sungguh miris kondisi Kota Bekasi ini. Selain sudah pernah di 'bully' lewat media sosial karena kondisi infrastruktulnya yang buruk, juga karena kondisi lainnya seperti banjir, panas dan macet.

Baru-baru ini media juga gencar mengabarkan kalau ternyata 3 Situ/Danau di Kota Bekasi 'hilang' alias raib.

Pertanyaan tentu akan muncul, kenapa bisa hilang, siapa yang menjual dan siapa yang membeli ?

Situ sebenarnya berfungsi sebagai tandon/penampung air saat musim penghujan artinya bisa menjadi solusi penyelesaian banjir, minimal di sekitar lokasi situ. Situ juga berfungsi sebagai tempat cadangan air, apabila saat musim kemarau dapat dipergunakan.

Di Kota Bekasi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun 2011-2031 sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2011 tentang RTRW, Kota Bekasi memiliki sedikitnya 6 Situ/Setu yang tersedia. Diantarnya, Situ Lumbu, Situ Gede, Situ Pulo, Situ Harapan Baru, Situ Wong, dan Situ Rawabogo.

Rabu, 29 Oktober 2014

Kali Kayuringin Air Menghitam, Bau & Dipenuhi Sampah



Bekasi Selatan (BIB) - Kondisi Kali atau Saluran Kayuringin saat ini semakin memprihatinkan. Selain sampah yang menumpuk di sana-sini, airnya juga sudah mulai menghitam pekat dan mengeluarkan aroma yang sangat bau.

Sampah-sampah ini akan dialirkan ke Kali Bekasi melalui Pintu Air Islamic Center Bekasi. Tidak ada niat Pemerintah Kota Bekasi untuk mengangkat sampah dan membuangnya ke TPA Sumurbatu.

Padahal jika ini dibiarkan akan mendatangkan penyakit. Yang jelas sampah, air hitam dan berbau akan berdampak terhadap masyarakat di hilir Kali Bekasi, terutama di Wilayah Kecamatan Babelan yang merupakan muara akhir dari Kali Bekasi.

Selamat lah untuk Kota Sampah eh Kota Bekasi.....

Terima kasih kepada warga Kota Bekasi yang membuang sampahnya ke Kali Kayuringin, karena anda berhak mendapatkan Gelar "Manusia Anjing"

(bang imam)

Kamis, 09 Oktober 2014

Kali Kayuringin Dipenuhi Sampah



Bekasi Selatan (BIB) - Kali Kayuringin atau Saluran Kayuringinjaya merupakan aliran air yang berasal dari limpahan lebih dari 20 permukiman yang ada di Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Sepanjang tahun di saat musim penghujan, Kali Kayuringin tidak mampu menampung buangan air mulai dari Perumahan Grand Galaxy/Taman Galaxy hingga berakhir di Pintu Air Islamic Center, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi.

Akibatnya sejumlah perumahan yang dilewati Kali Kayuringin justru terkena banjir. Hal ini disebabkan karena airnya melimpah, apalagi jika Kali Bekasi meluap dan berbalik masuk ke Kali Kayuringin.

Belum lagi di beberapa perumahan di sepanjang Kali Kayuringin yang dahulunya merupakan rawa dan tempat menampung air saat musim penghujan saat ini sudah padat bangunan permanen.

Hari ini, Sabtu, 9 Oktober 2014 pada pukul 17.30 Wib, terlihat banyak sekali sampah hingga menutupi Kali Kayuringin, terutama di sepanjang jembatan Kali Kayuringin hingga mencapai 100 meter.

Sabtu, 13 September 2014

Pemkot Bekasi Warning 64 Perumahan Agar Segera Serahkan Fasos-Fasum

pintu masuk Kota Bekasi dari Jakarta Timur, Jl. Sultan Agung, Medansatria. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Pemerintah Kota Bekasi memberikan batas waktu 1 bulan untuk segera menyerahkan fasos-fasum bagi 64 perumahan di seluruh Kota Bekasi.

Penyerahan fasos-fasum ini kepada Pemerintah Daerah berdasarkan Permendagri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan di Daerah. Selain itu, penyerahan fasos-fasum perumahan juga diperkuat dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 16 Tahun 2011 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan, Perdagangan dan Industri oleh Pengembang di Kota Bekasi.

Perumahan yang diwarning untuk penyerahan PSU kepada Pemerintah Kota Bekasi, adalah :
  1. Perum Villa Indah Permai (2013)
  2. Perum Prima Harapan Regency
  3. Perum Duta Harapan
  4. Perum Kemang Pratama I, II, dan III
  5. Perum Puri Gading I dan II
  6. Perum Wahana Indra Griya
  7. Perum Harapan Indah
  8. Perum Boulevard Hijau
  9. Perum Permata Harapan Baru
  10. Perum Surya Permata Indah
  11. Perum Taman Galaxy

Rabu, 26 Februari 2014

Apa Yang Dilakukan Sebelum, Saat dan Setelah Banjir?


Kota Bekasi (BIB) - Banjir adalah bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini selalu meningkat setiap tahunnya. 

Meskipun terkadang tidak menimbulkan banyak korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu stablitas perekonomian masyarakat secara signifikan. 

Karakteristik banjir sangat beragam. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. 


Atau dapat terjadi dalam bentuk rob atau bandang. Oleh karena itu, kita harus siap untuk mengantisipasi setiap jenis bencana banjir. 

Rabu, 29 Januari 2014

Pengertian DAS [Daerah Aliran Sungai]

Contoh Daerah Aliran Sungai (DAS)
Bekasi (BIB) - DAS atau daerah aliran sungai adalah sungai dan satu kesatuan sungai yang mengalir dari hulu hingga ke hilir dilaut.

Beberapa pengertian DAS berikut ini adalah :

  1. Daerah Aliran Sungai (menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang SDA DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS. 
  2. Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui sungai.

Senin, 27 Januari 2014

Sahabat Baru Kita itu, Yaa...Bencana

Belum Terbentuk BPBD dan Rencana Kontinjensi Banjir Kota Bekasi 2014

Kota Bekasi (BIB) - Membicarakan bencana saat ini kita selalu diulang-ulang oleh televisi dan media lainnya dengan peristiwa banjir, tsunami, longsor dan erupsi gunung api. Jika mencermati macam-macam bencana tersebut kayaknya seluruh wilayah Indonesia tidak bisa terlepas dari salah satunya.

Namun, beberapa daerah (Pemerintah Daerah) di Indonesia menganggap bencana yang selalu rutin melanda daerahnya setiap tahun seperti banjir tidak terlalu tanggap menangani dan mengantisipasinya.

Padahal idealnya, penanganan bencana juga bisa dimulai dari kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu. Hal ini dimungkinkan untuk mencegah korban jiwa, materi yang lebih meluas.

Metode penanganan bencana bisa dimulai dari sebelum bencana terjadi, saat kejadian bencana, dan setelah bencana berakhir dengan cara pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.

Senin, 13 Januari 2014

Agenda Tahunan di Bekasi itu Bernama Banjir

Yuk Lihat Festival Banjir Bekasi 2014

salah satu anak tetap terobos banjir
Bekasi Selatan (BIB) - Mengapa banjir selalu datang setiap tahun? Awal tahun 2014 ini kedatangan banjir lebih cepat yakni sejak Minggu sore tanggal 12 Januari hingga Senin siang tanggal 13 Januari 2014.

Terlalu seringnya banjir di Kota Bekasi dan belum ada penanganan yang signifikan menjadikan masyarakat melihat kedatangan banjir hanya sebagai agenda tahunan, Ya... karena pasti datang tiap tahun maka dianggap biasa dan mirip seperti agenda tahunan layaknya Ujian Nasional (UN).

"Banjir sih sudah agenda tahunan pak. Tapi, alhamdulillah semua buku dan barang berharga lainnya sudah diamankan..."

Rabu, 27 November 2013

Fakta Permasalahan Banjir di Kota Bekasi

Adakah saran anda agar Kota Bekasi Bebas Banjir ???

warga korban banjir mengungsi di Lotte Mart, Bekasi
Kota Bekasi hingga saat ini belumlah terbebas dari banjir. Hal ini mengakibatkan masih terdapat 47 titik banjir (versi Pemkot Bekasi) atau 67 titik banjir (versi LSM Sapulidi) di Kota Bekasi.

Banjir sebetulnya bukan hal baru bagi masyarakat Bekasi. Kejadian bencana terbesar terjadi pada 2002, 2007, 2010 dan 2013. Catatan buruk soal bencana banjir menjadi momok bagi siapapun yang menjadi Walikota-Wakil Walikota di Bekasi. Sehingga jika bicara banjir, seolah dianggap menjadi hal yang biasa pada musim penghujan. 

Wal hasil metode penanganannya pun tentu tidak terlalu signifikan. Kalau boleh dibilang hingga saat ini Kota Bekasi belum memiliki Strategi Perencanaan Kontinjensi Penanganan dan Penanggulangan Banjir. 

Secara garis besar, Kota Bekasi berada pada ketinggian antara 11-81 meter diatas permukaan laut. Selain perkembangan penduduk, pembangunan perumahan, mall, ruko yang sangat pesat, Kota Bekasi juga disulitkan dengan mengalirnya Kali Bekasi akibat pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi yang sering meluap hingga menyebabkan banjir terutama disekitar bantaran Kali Bekasi dari PGP (Pondok Gede Permai, Jatiasih) hingga di Bekasi Timur dan Bekasi Utara.

Disamping itu adanya perlintasan Kali Malang, jalan tol dan rel kereta api yang menyebabkan sulitnya aliran sungai yang melewati ke-3 bangunan tersebut.

Rabu, 20 Februari 2013

Bang Imam : Mendesak Pemkot Bentuk BPBD

Banjir di Pondok Gede Permai (PGP) Bekasi
Kota Bekasi (BIB) - Meratanya titik banjir terutama di 10 kecamatan di Kota Bekasi menuntut Pemerintah Kota Bekasi harus segera membentuk BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di Kota Bekasi.

Hal ini dikatakan, Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S di Bekasi, Rabu, 20 Pebruari 2013.

"Pemkot harus lebih tanggap, titik banjir semakin hari semakin bertambah, itu artinya sudah mendesak untuk membentuk BPBD di Kota Bekasi," kata Direktur Sosial dan Pendidikan LSM Sapulidi ini.

Dia menambahkan jika sudah ada BPBD, otomatis masyarakat mudah menghubungi Pemkot Bekasi untuk berkoordinasi soal bencana, utamanya bencana banjir yang terus mengancam setiap tahun dimusim hujan.

"49 perumahan dan pemukiman terutama di sekitar bantaran kali masih menjadi titik banjir. Relokasi tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Perlu kajian dan solusi serta anggaran yang tidak sedikit. Langkah awal Pemkot harus segera membentuk BPBD agar penanganan bencana bisa satu komando," terang Bang Imam panggilan akrabnya.

Senin, 11 Februari 2013

Bekasi Bebas Banjir 2017 : Kapan Status Siaga I Kali Bekasi???

STATUS AIR : batas ukur ketinggian air yang datang dari Kali Cikeas dan Kali Cileungsi di pertemuan kedua kali menjadi Kali Bekasi di Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Kota Bekasi. Foto: Bang Imam
Jatiasih (BIB) - Jika ketinggian air diatas 300 cm atau diatas 3 meter sesuai pemantauan dari Posko P2C, maka kondisi air di Kali Bekasi dinyatakan Siaga I.

Dalam menentukannya, petugas posko P2C membuat dan mengukur air yang ditempelkan pada tanggul dipertemuan Kali Cileungsi, Kali Cikeas dan Kali Bekasi. 

Petugas kemudian memberikan informasi lewat Handy Talky (HT) lewat frekuensi RAPI di 138.870 Mhz. Kemudian diteruskan kepada masyarakat yang rawan banjir melalui SMS dan pengeras suara di musholla.

Berikut perhitungan status Kali Bekasi :

SIAGA 1 : air permukaan Kali Bekasi Diatas 300 cm

SIAGA 2 : air permukaan Kali Bekasi 300 cm 

SIAGA 3 : air permukaan Kali Bekasi Dibawah 200 cm 

Minggu, 10 Februari 2013

Bekasi Bebas Banjir 2017 : Tanggul Jebol Segera Diperbaiki

KUNJUNGAN POLITIK : Tak banyak yang menyambut kedatangan Netty Heryawan dan Ibu Deddy Mizwar istri cagub-cawagub Jabar saat mengunjungi tanggul jebol di Jl. Nusa Indah XIII Blok C RT 01 dan RT 02 RW 08 Perumahan Pondokgede Permai (PGP) Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih-Kota Bekasi. Hal ini mungkin karena mereka hanya datang saat kampanye digelar. Kedua istri cagub-cawagub ini hanya diringi oleh pendukung dan simpatisan dari PKS serta beberapa wartawan. Foto: Bang Imam
Pondokgede Permai, Jatiasih (BIB) - Tanggul yang jebol sepanjang 50 meter di Jl. Nusa Indah XIII Blok C RT 01 dan RT 02 RW 08 Perumahan Pondokgede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih-Kota Bekasi perlu segera diperbaiki dan dibangun lebih baik lagi.

Sebab, warga terus waspada dan ketakutan jika sewaktu-waktu kondisi hujan lebat dikawasan hulu Kali Bekasi (Cileungsi dan Cikeas). Karena memang kondisinya masih dalam musim hujan.

Tanggul yang jebol tersebut mengakibatkan banjir besar hingga setinggi antara 3-5 meter telah terjadi di Perumahan PGP Jatiasih 2 kali selama awal tahun 2013, yaitu 18 Januari dan 4 Pebruari 2013.

Sabtu, 09 Februari 2013

Bekasi Bebas Banjir 2017 : Bersih-Bersih Usai Banjir

  • BERAPA KERUGIAN SDN JATIRASA V ...?????

SDN Jatirasa V difoto dari lapangan sebelah timur sekolah
Pondokgede Permai, Jatiasih (BIB) - Usai terkena banjir, warga memilih membersihkan rumah dan perabotannya. Tak terkecuali salah satu-satunya SD Negeri di Perumahan Pondokgede Permai (PGP) yakni SDN Jatirasa V.

SDN Jatirasa V menjadi korban banjir 2 kali dalam tahun 2013. Menurut Marwah Zaitun, Kepala Sekolah di SDN Jatirasa V, banjir kedua yang terjadi pada tanggal 4 Pebruari 2013 lebih parah (lebih tinggi) ketimbang banjir pertama 18 Januari 2013.

"Ini buktinya, banjir pertama segini (menunjuk ke arah bekas banjir di kaca sekolah) banjir kedua naik sekitar 30 cm dari banjir pertama," kata Marwah, saat saya mengunjungi SDN Jatirasa V, Selasa, 5 Pebruari 2013 disore hari.

Kamis, 07 Februari 2013

Kilas Balik Laporan Banjir Kota Bekasi 2013 (2) : Banjir Kiriman, Perlu Sikap Politik dan Koordinasi Antar Daerah

Kondisi Kali Bekasi Hulu. Foto : IPB


  • MENCARI SOLUSI KOTA BEKASI BEBAS BANJIR (2)

Bekasi Selatan (BIB) - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur disebutkan sebagai kawasan strategis nasional yang memerlukan penataan ruang secara terpadu.

Penataan ruang dilakukan mulai dari perencanaan, pemanfaatan hingga pengendalian tata ruang di seluruh wilayah tersebut secara integrasi. Salah satu tujuan dari dibentuknya Kawasan Strategis Nasional Jabodetabekjur adalah untuk menanggulangi banjir di daerah hilir yang diakibatkan oleh rusaknya hutan di daerah hulu.

Sebelum membahas masalah Kerjasama antar Daerah terutama antara Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dengan Kota Bekasi, perlu kita telusuri terlebih dahulu kondisi dan keadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi Hulu yang terdiri dari Sub-DAS, yaitu DAS Cikeas dan DAS Cileungsi.

Penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Sub-DAS Cileungsi yang memiliki luas sekitar 26.525,9 ha (67,9%) terbagi lagi dihulunya menjadi ada 4 DAS yaitu Cikeruh (1.790,9 ha), Cibadak (2.497,2 ha), Ciherang (2.071,2 ha) dan Cijanggel (3.480,6 ha). Sedangkan Cikeas sendiri memiliki luas DAS sebesar 11.352,9 ha (29,1%) dan Bekasi Hulu 1.166,2 ha. Sehingga total luas DAS Bekasi Hulu menjadi 39.045,0 ha.