Sabtu, 07 Mei 2016

Oalah...Sekolah Internasional Berubah Sebutan Menjadi "Satuan Pendidikan Kerjasama"

1 Desember 2014, Semua Sekolah Berlabel Internasional Berubah Menjadi SPK

Jakarta (BIB) - Saat saya mengunjungi salah satu sekolah berlabel Internasional, saya cukup kaget karena istilah "Internasional" atau "Bertaraf Internasional" berubah nama menjadi "Sekolah Pendidikan Kerja Sama atau SPK", bagaimana dengan "Sekolah Model" ala sekolah negeri ya...???

Makin bingung saya....

Apa yang dimaksud dengan Satuan Pendidikan Kerja Sama atau "SPK" ??? Dalam laman Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan Satuan Pendidikan Kerja Sama adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja sama antara Lembaga Pendidikan Asing yang Terakreditasi/Diakui di negaranya atau Lembaga Pendidikan di Indonesia pada jalur formal dan nonformal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pengubahan istilah dari "Sekolah Internasional" atau "Sekolah Bertaraf Internasional" menjadi Satuan Pendidikan Kerja Sama tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kerjasama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Oleh Lembaga Pendidikan Asing Dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia.

Kamis, 05 Mei 2016

Ini Peserta Proper 2016

2.217 Perusahaan Ikuti Penilaian Kinerja Lingkungan


Jakarta (BIB) - Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah merilis peserta Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Tahun 2016. 

Ada 2.217 perusahaan sebagai peserta untuk penilaian sejak Juli 2015 hingga Juni 2016.

Di Provinsi Jawa Barat sendiri ada 300 perusahaan yang mengikuti penilaian kinerja bidang lingkungan ini. Dari 300 perusahaan yang mengikuti proper, 74 perusahaan berasal dari Kabupaten Bekasi dan 10 perusahaan berdomisili di Kota Bekasi.

Berikut ini nama-nama peserta PROPER 2016 dari Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi :

I. PESERTA PROPER DARI KOTA BEKASI 2016
  1. PT DARMEX OIL (minyak goreng) 
  2. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI (Rumah Sakit)
  3. PT SINAR SOSRO KPB CAKUNG (Minuman Ringan)
  4. PT LOGAM JAYA ABADI PANT I (Peleburan Logam)
  5. PT LOGAM JAYA ABADI PLANT 2 (Pengolahan Limbah B3)
  6. PT MIEKE OLEO NABATI INDUSTRI (Minyak Goreng)
  7. PT ISPAT BUKIT BAJA (Pengolahan Logam)
  8. PT ALUMINIUM EXTRUCSION INDONESIA (Pengolahan Logam)
  9. PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA - BEKASI PLANT (Ban)
  10. PT HYUNDAI INDONESIA MOTOR (Otomotif)

Rabu, 04 Mei 2016

Menengok PAUD di Kota Bekasi

Dapodik Dengan Kondisi Dilapangan Belum Singkron


Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Kota Bekasi pada Tari Kreasi di Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) IGTKI-PGRI Kota Bekasi, Maret 2016 lalu. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah semakin dilirik masyarakat. Orang tua peserta didik sudah menganggap penting anak mendapatkan layanan pendidikan sejak usia dini. Hal ini terlihat sudah bertumbuhnya layanan Taman Penitipan Anak di Kota Bekasi.

Sedianya Taman Penitipan Anak (TPA) melayani anak usia 3 bulan sampai dengan 3 tahun. Karena sudah diminati, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat panduan layanan TPA, yakni Juknis TPA. Berdasarkan catatan per 02 Mei 2016, pada Data Pokok Pendidikan Dirjen PAUD-Dikmas setidaknya telah berdiri 10 lembaga PAUD berbentuk layananan Taman Penitipan Anak (TPA) di Kota Bekasi.

TPA ini tersebar di Kecamatan Bekasi Timur (1 lembaga), Kecamatan Bekasi Utara (5 lembaga), Kecamatan Mustikajaya (2 lembaga), dan di Kecamatan Jatiasih (2 lembaga). Di lapangan ada juga yang sudah menjalankan layanan TPA, tetapi belum mendaftarkan ke Dapodik Dirjen PAUD-Dikmas.

TPA merupakan salah satu layanan PAUD yang saat ini semakin berkembang. TPA telah dikembangkan oleh Departemen Sosial (saat ini Kementerian Sosial) sejak tahun 1963 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pengasuhan, pembinaan, bimbingan, sosial anak balita selama anak tidak bersama orang tuanya. Sejak dibentuknya Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (Dit. PADU) pada tahun 2000 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka pembinaan pendidikan anak usia dini dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). 

Selasa, 03 Mei 2016

Kondisi Guru PAUD di Indonesia 2016 ?

18.943 Orang Cuma Lulusan SMP

Ibu Tine Mulyaningsih (tengah) salah satu guru PAUD yang dulunya berprofesi ibu rumah tangga dan saat ini sudah lulus pasca sarjana (S2). Ibu Tine Mulyaningsih juga didapuk sebagai Ketua HIMPAUDI Kecamatan Bekasi Timur. Foto: koleksi Bang Imam
Jakarta (BIB) - Masih banyaknya guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang belum sarjana membutuhkan perhatian yang khusus dari pemerintah. Data terakhir Tahun Pelajaran 2014/2015 jumlah Guru PAUD yang belum berizajah sarjana mencapai 382.070 orang. 

Jumlah ini tersebar di PAUD Formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 141.762 orang dan di PAUD Non Formal pada Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) maupun Satuan PAUD Sejenis (SPS) jumlah pendidik yang belum sarjana mencapai 240.306 orang.

Untuk jumlah guru PAUD yang sudah sarjana (S1 hingga S3) juga sudah cukup lumayan banyak lo, catatan dari Sapulidi Riset Center (SRC) misalnya hampir sekitar 212.113 orang.

Yang lebih keren lagi, guru PAUD yang sudah mencapai pasca sarjana (S2) itu justru dahulunya cuma kader posyandu atau ibu rumah tangga yang aktif membesarkan POS PAUD di lingkungan RW.

Direktur Advokasi Bidang Sosial dan Pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakata (LSM) Sapulidi, Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S mengakui menemui banyak kader Posyandu yang dulunya cuma ibu rumah tangga dengan keaktifannya di PAUD justru termotivasi untuk kuliah yang lebih tinggi lagi.

"Saya sering bertemu sama kader posyandu yang dulunya cuma lulusan SMA, sekarang sudah S2. Pendidik PAUD ini banyak yang kuliah secara mandiri, padahal gaji mereka masih ada yang Rp. 150 ribu per bulan," jelas Bang Imam, panggilan akrab pemerhati PAUD Indonesia ini.

Minggu, 01 Mei 2016

43.425 Guru Honorer di SMK Tahun 2016

Direkrut Oleh Sekolah Sebanyak 8.887 Guru


Jakarta (BIB) - Hingga saat ini tercatat 43.425 orang berstatus Guru Honorer di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Guru Honorer di jenjang SMK ini ada yang mengabdi sebagai Guru Bantu (GB) pada sekolah negeri sebanyak 187 orang, Guru Honorer Daerah (HONDA) sebanyak 33.594 orang dan Guru Tidak Tetap (GTT) yang mengabdi mencapai 8.887 orang.

Sedangkan yang termasuk guru honorer di SMK Swasta adalah mereka yang mengabdi sebagai Guru Bantu (GB) yang diangkat oleh Pemerintah Pusat dan mendapatkan gaji dari APBN. Jumlah GBS saat ini di jenjang SMK Swasta mencapai 757 orang. Yang paling banyak tersebar di SMK Swasta di Provinsi DKI Jakarta yakni mencapai 688 orang. Anehnya, di Ibukota Negara ini tidak terdapat GB yang mengabdi di SMK Negeri, semuanya justru bekerja pada SMK Swasta.

Jumlah Guru Honorer SMK terbanyak di Provinsi Jawa Timur, yakni sebanyak 5.021 orang. Kemudian disusul oleh Provinsi Jawa Barat sebanyak 4.751 orang dan Provinsi Jawa Tengah mencapai 4.097 orang.

Guru Honorer paling sedikit terdapat di Provinsi Kalimantan Utara yaitu 124 orang, Papua Barat 246 orang, dan Bangka Belitung 265 orang.

Ada 57.580 Guru Honorer di SMA Tahun 2016


Jakarta (BIB) - Dari 79.353 orang guru tidak tetap pada jenjang SMA, sebanyak 57.580 orang merupakan Guru Honorer. Jumlah guru honorer yang banyak tersebut didominasi mengajar di SMA Negeri sebanyak 57.280 orang. Sedangkan yang masuk dalam kategori guru honorer di SMA Swasta adalah Guru Bantu Pusat yaitu sebanyak 300 orang.

Jumlah guru honorer di dominasi dari rekruitmen Pemerintah Daerah (Pemda) sebanyak 44.151 orang. Sisanya merupakan Guru Tidak Tetap (GTT) yang direkrut oleh sekolah sebanyak 12.958 orang. Ada juga guru honorer yang direkrut pusat dengan status Guru Bantu sebanyak 471 orang.

Yang unik pada jenjang SMA, jumlah guru bantu justru lebih banyak mengabdi di sekolah swasta ketimbang di sekolah negeri. Akibatnya banyak guru honorer (GB) di swasta masih terhambat untuk diangkat menjadi CPNS, karena syarat menjadi CPNS harus mengabdi di lembaga pemerintah.

Berikut ini adalah jumlah guru honorer pada jenjang SMA Tahun Pelajaran 2015/2016 menurut provinsi :

170.545 Guru Honorer SMP Tahun 2016

Didominasi Guru Honorer Daerah (HONDA)


KONDISI GURU DI JENJANG SMP TAHUN 2016
NO
URAIAN
SMP NEGERI
SMP SWASTA
JUMLAH
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
I
GURU TETAP
1
Kepala Sekolah
22.475
14.548
32.023
2
Guru PNS
305.652
-
305.652
3
PNS Kemenag
2.177
435
2.612
4
PNS DPK
-
22.507
22.507
5
GTY
-
106.955
106.955

Sub Total
307.929
129.897
437.726
II
GURU TIDAK TETAP
1
GB
524
304
828
2
HONDA
136.397
30.072
166.469
3
GTT
33.320
6.056
39.376

Sub Total
170.241
36.432
206.672

Jumlah Guru SMP
500.545
180.877
681.422
Sumber : Statistik Pendidikan 2016, diolah oleh Sapulidi Riset Center (SRC)
Lembaga Swadaya Masyarakat Sapulidi


Jakarta (BIB) - Keberadaan lembaga pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum sepenuhnya mampu dibebankan kepada guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari 37.023 SMP di seluruh Indonesia, 437.726 orang dinyatakan sebagai guru tetap, sisanya 206.673 orang merupakan guru tidak tetap, baik yang mengajar di sekolah negeri maupun di sekolah swasta.

Jumlah guru pada jenjang SMP saat ini mencapai 681.422 orang. Terdiri dari 37.023 Kepala Sekolah, 305.652 Guru PNS, 2.612 Guru PNS Kemenag, 22.507 Guru PNS DPK, 106.955 Guru Tetap Yayasan (GTY), 828 Guru Bantu (GB), 166.469 Guru Honorer Daerah (HONDA), dan 39.376 Guru Tidak Tetap (GTT). 

Bila ditinjau dari tempat mengajar, ada sekitar 500.545 orang guru mengajar di SMP Negeri dan 180.877 guru mengajar di SMP Swasta.

Guru yang mengajar di SMP Negeri tersebut sebanyak 307.829 orang merupakan guru berstatus PNS dan 170.241 orang berstatus Non PNS. Sementara guru PNS di SMP Swasta ditambah GTY mencapai 129.897 orang. Dan yang berstatus guru tidak tetap (GB, Honda, GTT) di SMP Swasta mencapai 36.432 orang.

Sabtu, 30 April 2016

502.304 Guru Honorer SD di Indonesia Tahun 2016

Jumlah Guru SD Negeri dan Swasta Sebanyak 1.795.613 Orang

JUMLAH GURU SD TAHUN 2016

NO
URAIAN
NEGERI
SWASTA
JUMLAH
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)

Jumlah Guru SD
1.592.547
203.066
1.795.613
1
Kepala Sekolah
132.381
15.155
147.536
2
Guru Kelas
969.381
130.318
1.099.699
3
Guru Agama
149.155
20.771
169.926
4
Guru Penjas
172.910
14.396
187.306
5
Guru Bahasa Inggris
92.421
11.246
103.677
6
Guru Mulok
76.299
11.180
87.479

Sumber : Statistik Pendidikan, Kemdikbud 2016

Jakarta (BIB) - Jumlah guru jenjang SD di seluruh Indonesia baik yang mengabdi di SD Negeri maupun yang mengabdi di SD Swasta mencapai 1.795.613 orang. Terdiri dari 1.592.547 guru (88,69%) mengabdi di SD Negeri dan 203.066 guru (11,31%) mengabdi di SD Swasta.

Guru pada jenjang SD didominasi oleh Guru Kelas yaitu 1.099.699 orang, dengan catatan yang mengajar di SD Negeri mencapai 969.381 (88,15%) dan di SD Swasta sebanyak 130.318 (11,85%). Selain Guru Kelas, di SD ada juga guru Agama, guru Penjas, guru Bahasa Inggris dan guru Mulok. 

Bila melihat status kepegawaian saat ini, berdasarkan Data Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Pelajaran 2015/2016 jumlah Guru PNS di SD mencapai 992.022 orang, yang terdiri dari 958.346 (96,61%) mengajar di SD Negeri dan 33.676 (3,39%) mengajar di SD Swasta. 

Jumat, 29 April 2016

Up Date NIP Lampung, DKI Jakarta & Kalimantan Barat

BKN Kantor Regional 5 Jakarta : Selesai NIP 13.979 Orang

Jakarta (BIB) - Berdasarkan data BKN per tanggal 29 April 2016, jumlah NIP yang sudah selesai di wilayah Kantor Regional V Jakarta untuk proses di Provinsi Lampung, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Kalimantan Barat sebanyak  13.979 orang K2.

Yang sedang atau belum diproses sebanyak 39 orang. Jumlah keseluruhan formasi MenPANRB diwilayah Regional 5 Jakarta sebanyak 15.015 formasi. Namun yang diusulkan hanya sebanyak 14.100 orang. Sehingga ada sisa formasi yang tidak terisi sebanyak 914 formasi.

Ada yang Berkas Tidak Lengkap (BTL) 56 orang di :
  1. Kabupaten Lampung Utara 1 orang
  2. Kabupaten Lampung Timur 7 orang
  3. DKI Jakarta 48 orang
  4. Kabupaten Sintang 1 orang
  5. Kabupaten Landak 3 orang
  6. Kabupaten Melawi 5 orang
  7. Kabupaten Kubu Raya 1 orang
Sedangkan yang TMS ada 27 orang, di daerah :
  1. Provinsi Lampung 2 orang
  2. Kabupaten Tulang Bawang 2 orang
  3. Kota Bandarlampung 4 orang
  4. Kabupaten Sintang 15 orang
  5. Kabupaten Kapuas Hulu 2 orang
  6. Kabupaten Sekadau 1 orang
  7. Kabupaten Kayong Utara 1 orang

Up Date NIP CPNS K2 Sumatera Utara

BKN Kantor Regional 6 Medan : Selesai NIP 9.440 Orang


Medan (BIB) - Progres per tanggal 29 April 2016 di Kantor Regional VI Medan untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara yang sudah peroleh NIP 9.440 orang. 


Sementara yang belum dibuatkan NIP CPNS K2 sebanyak 44 orang. 

Bila ada sisa formasi yang dikurangi antara formasi MenPANRB dengan yang diusulkan oleh daerah, itu artinya sudah tidak diusulkan oleh daerah yang bersangkutan karena telah melewati verifikasi dan validasi dari BKD daerah setempat.

Misalnya untuk tahun anggaran 2013-2014, K2 yang tidak diusulkan atau ada sisa formasi sebesar 140 formasi. Artinya ke-140 formasi tersebut tidak memenuhi syarat atau batal diusulkan menjadi CPNS, karena sudah ter-delete dari awal verval BKD.

Catatan untuk warna merah berarti proses NIP sudah selesai dan warna kuning proses NIP belum ada yang selesai.

Sementara itu ditemukan data K2 yang BTL sebanyak 30 orang yaitu di :
  1. Kabupaten Padang Lawas 27 orang
  2. Kota Medan 2 orang
  3. Kota Padang Sidimpuan 1 orang
Ada 14 orang yang TMS (tidak memenuhi syarat) yaitu :
  1. Kabupaten Nias 1 orang
  2. Kabupaten Toba Samosir 1 orang
  3. Kabupaten Nias Selatan 1 orang
  4. Kabupaten Nias Barat 10 orang
  5. Kota Sibolga 1 orang
Berikut ini progres NIP CPNS K2 Regional VI Medan per tanggal 29 April 2016 :