Rabu, 24 September 2014

TAMAN HIJAU PEKAYON

Bagian Dari Program Aksi Kota Hijau (P2KH)


Taman Hijau Pekayon, Foto: GPL
Pekayonjaya, Bekasi Selatan (BIB) - Taman Hijau Pekayon adalah salah satu program P2KH atau Program Pengembangan Kota Hijau dengan bentuk aksi nyata dalam pengelolaan dan menjadikan kota hijau. 

Program ini berasal dari implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum sejak tahun 2011.

P2KH dimulai dari kegiatan implementasi Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) dengan 3 pilar utama, yaitu :

  1. software. melalui penyusunan master plan ruang terbuka hijau dan peta hijau;
  2. hardware, melalui pengembangan percontohan taman kota ramah lingkungan; dan
  3. organware, yaitu pembentukan komunitas hijau dan kampanye kota hijau di daerah yang mencerminkan karakter program yang inklusif dan partisipatif.

Menurut Joko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum, Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) di koordinasikan langsung oleh Pemerintah Provinsi yang difasilitasi oleh Pemerintah Pusat lewat Ditjen Tata Ruang, PU yang memiliki 3 fokus atribut kota hijau, diantaranya; green planning and design, green open space, dan green community.

Dari dasar tersebut, Pemerintah Kota Bekasi ikut menandatangani komitmen dalam pembangunan Gerakan Kota Hijau di Indonesia sejak tahun 2013. Nah, di tahun inilah Kota Bekasi memulai pengembangan Kota Hijau dengan membangun dan merehabilitasi kembali Taman milik komunitas Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Pekayon.

Pada akhir 2013, taman itu sudah diserahterimakan dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Kota Bekasi dan diberi nama "Taman Hijau Pekayon".

FASILITAS TAMAN HIJAU PEKAYON


Bang Imam, Ibu Lucya Bathoro (tengah) Sekretaris GPL Pekayon dan Ibu Rustina Hasan, Ketua GPL Pekayon saat berbincang di pendopo Taman Hijau Pekayon, Rabu, 24 September 2014.
Taman Hijau Pekayon memiliki fasilitas seperti arena bermain anak, arena main pasir, lapangan basket, berkebun, pembibitan tanaman, aula atau panggung kecil (pendopo) dan berbagai jenis tanaman berbuah.

Ada juga konblok yang mengitari taman. Selain itu fasilitas penerangan terbuat dari lampu taman dengan daya dari panas matahari. Sayang, beberapa lampu taman sudah rusak dan lampunya banyak yang dicuri orang.


Ada juga arena parkir dan joggong track. Luas Taman Hijau Pekayon sekitar 3.000 m2, namun luas total lahan mencapai 4.980 m2. 

Taman Hijau Pekayon berlamat di Perumahan Pondok Pekayon Indah (PPI), Blok A Jl. Mahoni Raya RT 05, RW 08 Kelurahan Pekayonjaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Akses memasuki Taman Hijau Pekayon, yang pertama masuk dari Jl. KH Noer Ali (Kalimalang) menuju Perumana Taman Galaxy, kemudian belok kiri sebelum Patung Kuda 1 hingga melewati pintu gerbang Perumahan Pondok Pekayon Indah. Taman sendiri terletak dari sebelah kiri.

Kenderaan yang langsung melewati Taman Hijau Pekayon adalah Koasi 26A Jurusan Petronas/Pertigaan Pekayon ke Pasar Sumber Arta (PP). Selain itu bisa juga naik Koasi 5A (02) Jurusan Cikunir-Terminal Bekasi turun di patung kuda satu, Taman Galaxy, kemudian nyambung naik Koasi 26A atau naik ojek. Selanjuntya angkutan lainnya yang melewati Taman Hijau Pekayon, naik Koasi 05 Jurusan Terminal Bekasi-Grand Glaxy City.


Menurut Ibu Rustina Hasan, Ketua Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Pekayon selama ini taman yang dulunya bernama Taman/Lapangan HIPI atau Lapangan RW 08 sudah mereka kelola sejak tahun 2003. 

Namun setelah ditetapkan sebagai Taman Hijau Pekayon, atau salah satu taman kota di Kota Bekasi hingga selesai pembangunan dan rehab ringan, mereka belum diberikan serah terima pengelolaan.

Padahal idealnya, taman tersebut diserahkan sepenuhnya kepada warga dalam hal pengelolaannya. Serta perubahan nomenklatur peruntukan dari fasos/fasum menjadi Taman Kota.


Taman ini dibiayai pembangunannya oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum pada Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Tahun Anggaran 2013 melalui APBN sebesar Rp. 479 juta.

Sayang karena belum dikelola dengan baik, sehingga standar Taman Kota yang diinginkan belum begitu optimal.

Hingga saat ini, Taman Hijau Pekayon belum memiliki peta hijau dan profil lengkap dengan status taman kota.

SEJARAH

Pengurus GPL Pekayon, Foto: Bekasi Urban City
Di awal tahun 2003 ibu-ibu Majelis Taklim Darussalam dan Pemuda di Perumahan Pondok Pekayon Indah berkunjung ke Banjarsari, Desa Agrowisata lingkungan di Jakarta Selatan yang dipimpin oleh Ibu Harini Bambang yang kita kenal sebagai pelopor lingkungan hidup khususnya bidang persampahan di Indonesia. Pada saat kunjungan itu, serta merta ibu-ibu dan pemuda tergugah serta termotivasi, mempunyai niat untuk mengembangkan hal yang sama dengan apa yang Ibu Bambang lakukan.

Selama 3 bulan sejak itu, komunitas didampingi oleh Ibu Sri Riadiati seorang mahasiswi pasca sarjana Universitas Indonesia jurusan Psikologi Lingkungan yang dipertemukan di kediaman Ibu Bambang saat kunjungan kami kesana. Proses tumbuh warga Pondok Pekayon Indah dalam membentuk komunitas yang peduli lingkungan dijadikan kasus oleh beliau dalam menyusun disertasinya.

Diawali dengan mengadakan in house training, komunitas GPL mencerdaskan diri, membekali diri dengan wawasan dan ilmu sekitar kesehatan lingkungan. Diperjelas dengan melihat kenyataan rendahnya kualitas lingkungan di sekitar Pekayon, khususnya masalah persampahan,....membuat komunitas GPL semakin mantap dan tertantang untuk maju melangkah...

Niat komunitas GPL - Komitmen kemudian dilanjutkan dengan membentuk organisasi, memantapkan visi dan misi, kepengurusan, serta menyusun program.

GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN komunitas yang didominasi oleh Ibu-Ibu di Pondok Pekayon Indah ini lahir pada tanggal 4 April 2003.

Targetnya adalah menjadikan Pondok Pekayon Indah menjadi lingkungan yang bersih, sehat, asri, harmoni dan lestari.

Kemudian pada awal tahun 2005, tepatnya tanggal 5 Mei, lahir MANCA (TAMAN BACAAN), hasil kerjasama antara Gerakan Peduli Lingkungan dengan Yayasan Taman Bacaan Indonesia. MANCA ini merupakan wadah sebagai Taman Belajar dan Bermain, Perpustakaan Publik serta Pusat Pengembangan Kreatifitas Masyarakat.

Selangkah demi selangkah GPL melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada, secara swadaya dan swakarya.

Seiring dengan tumbuh kembang komunitas GPL dan MANCA ini, maka pada tanggal 1 April 2009, kami melakukan pengembangan kelembagaan dengan mengukuhkan organisasi yang semula berbentuk komunitas ke bentuk Yayasan dengan nama: Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon.

Bekerja didasari dengan hati nurani, kebersamaan dan kekeluargaan ternyata membuahkan hasil. Pihak lain melirik keberadaan GPL. Tamu-tamu datang tanpa diundang. Penghargaan tanpa diminta menjadi saksi prestasi GPL. Berbagi pengalaman dan mentransfer spirit dengan berbagai kalangan masyarakat menjadi ladang ibadah pengurus GPL.

Prestasi tidak menjadikan GPL berhenti. Memelihara komitmen menjadi tantangan yang tidak mudah dilakukan. Perlu kerja keras untuk bisa konsisten dan berkelanjutan. Energi perlu senantiasa dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Kreatifitas diupayakan terus diasah. Diperlukan kerjasama dan membentuk jejaring dengan lembaga yang mempunyai satu visi.

Dengan bekal cinta, peduli, tanggung jawab, fokus dan sabar semoga kiprah GPL memberi kontribusi yang berarti terhadap program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan serta pendidikan non formal di Indonesia.

PENGEMBANGAN RTH KOTA BEKASI

Taman Hutan Kota Alun-Alun Kota Bekasi. Foto: Bang Imam
Sebagai gerakan aksi kota hijau, Kota Bekasi kemudian bergerak cepat membangun taman dan hutan kota lainnya. Selain Taman Hijau Pekayon, saat ini telah berdiri Taman Hutan Kota di Alun-Alun, Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan; Hutan Kota Bina Bangsa di Komplek GOR Patriot Kelurahan Kayuringinjaya, Bekasi Selatan.

Dan ada juga yang sedang dalam pembangunan seperti di depan Kantor Kecamatan Bantargebang (biaya Kementerian PU) yang kegiatannya sudah mencapai 30%. Sementara itu lahan potensial untuk pembangunan Taman Kota sudah dirancang Pemerintah Kota Bekasi di depan Kantor Kecamatan Mustikajaya dan Kantor Kecamatan Bekasi Barat.

(bang imam)


Hutan Kota Bina Bangsa, Komplek GOR Patriot Kota Bekasi. Foto: Bang Imam
berita terkait :

Hutan Beton di Bekasi Kurang Peduli Lingkungan

Ini Taman Kota di Kota Bekasi

Penampakan Taman Kota di Bekasi

Bang Imam Ajak Calon Legislatif Agar Tidak Menempel Baliho di Pohon dan Tidak Merusak Taman

Rindu Hutan Kota di Bekasi

Kota Bekasi Terbitkan Peta Komunitas Hijau

Apa Itu Peta Hijau

112 Kota Dimodali 1 Miliar Buka Ruang Terbuka Hijau

Rp. 500 Juta Untuk RTH Kota Bekasi

Tahun Ini Anggaran Kota Hijau Rp. 150 Miliar

Jalan Layang Ahmad Yani Rusak RTH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi