MELIHAT INDONESIA DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN

Pendidikan Itu Cermin Kemajuan Bangsa

Oleh : Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S*

Mengapa Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) tetap tinggi di Indonesia, padahal anggaran pendidikan sudah mencapai 20% dari total APBN ???

KEADAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

NO	URAIAN	KONDISI PENDIDIKAN
		SD	SMP	SMA	SMK	SM	SLB
(01)	(02)	(03)	(04)	(05)	(06)	(07)	(08)
1	Sekolah	147.503	37.763	13.144	13.236	26.380	2.070
	Negeri	132.022	22.803	6.567	3.434	10.001	545
	Swasta	15.481	14.960	6.577	9.802	16.379	1.525
2	Siswa Baru	4.172.791	3.436.103	1.646.765	1.705.848	3.352.613	27.991
	Negeri	3.616.345	2.587.795	1.219.300	746.973	1.966.273	10.774
	Swasta	556.446	848.308	427.465	958.875	1.386.340	17.217
3	Siswa	25.618.708	10.145.416	4.659.542	4.682.913	9.342.455	122.244
	Negeri	22.428.159	7.585.324	3.416.755	2.004.055	5.420.810	47.399
	Swasta	3.189.919	2.560.092	1.242.787	2.678.858	3.921.645	73.845
4	Mengulang	361.215	23.449	7.340	9.844	17.184	133
	Negeri	331.476	15.809	4.301	5.263	9.564	1.899
	Swasta	29.739	7.640	3.039	4.581	7.620	2.279
5	Putus Sekolah	39.213	38.702	36.419	72.744	109.163	133
	Negeri	33.177	25.714	21.996	26.059	48.055	38
	Swasta	6.036	12.988	14.423	46.685	61.108	95
6	Lulusan	4.400.553	3.281.121	1.263.211	1.285.178	2.548.389	3.956
	Negeri	3.941.344	2.469.472	926.157	532.895	1.459.052	1.592
	Swasta	459.209	811.649	337.054	752.283	1.089.337	2.364
7	KS & Guru	1.586.127	622.781	294.872	276.099	570.971	24.657
	Negeri	1.407.691	466.189	213.777	134.332	348.109	9.403
	Swasta	178.436	156.592	81.095	141,767	222.862	15.254
8	Pegawai	104.478	118.721	54.294	48.924	103.218	1.661
	Negeri	92.851	99.913	43.070	26.666	69.736	1.087
	Swasta	11.627	18.808	11.224	22.258	33.482	574
9	Rombel	1.103.232	348.174	155.162	165.386	320.548	29.928
	Negeri	968.018	255.409	108.939	68.951	177.890	10.750
	Swasta	135.214	92.765	46.223	96.435	142.658	19.178
10	Ruang Kelas	1.049.116	347.592	151.441	143.175	294.616	19.727
	Negeri	918.033	254.366	106.496	59.870	166.366	7.343
	Swasta	131.083	93.226	44.945	88.305	128.250	12.384

Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diolah Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, 2017

Berpendidikan tinggi merupakan idaman setiap orang. Pun, demikian bersekolah hingga setinggi-tingginya umumnya menjadi cita-cita semua kita yang hidup. 

Kita percaya, dengan lulusan pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan kita untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan dan kesempurnaan. Bukan cuma di dunia juga akan dibawa ke akhirat kelak, menghadap Allah S.W.T. 

Hampir tidak ada manusia yang tidak ingin bersekolah dan mencapai jenjang yang lebih tinggi, kalaupun ada yang tidak sekolah dan putus sekolah bukan karena semata-mata ketidakmauan, melainkan karena ketidakmampuan dan kesempatan yang terbatas.

Untuk mencapai hajat hidup masyarakat tersebut, Pemerintah sudah memberikan dukungan yang begitu baik, sehingga melahirkan aturan WAJIB bahwa anggaran pendidikan pada APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota wajib mengalokasikan minimal 20% dari total anggarannya.

Selain menjadi tanggung jawab Pemerintah, pendidikan juga menjadi tanggung jawab masyarakat dan dunia usaha.

Yang terbaru kita sudah alamai sejak tahun ajaran baru 2017/2018 dengan pengalihan tanggung jawab pendidikan menengah (SMA/SMK/Pendidikan Khusus) menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. Sedangkan Pemerintah Kabupaten/Kota lebih fokus pada pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP.

Sekalipun sudah mengalokasikan anggaran yang besar, kenyataan dilapangan berbagai masalah kerap terjadi. Hal ini juga dipengaruhi oleh SDM yang belum mumpuni dalam mengelola pendidikan. Belum lagi infrastruktur yang masih jauh dari cukup.

Padahal, pendidikan itu merupakan cermin kemajuan bangsa ini.

Bagaimana pandangan Bang Imam tentang hal ini, ikuti terus perkembangan catatan Bang Imam Berbagi pada seminggu ke depan ya...

*Tengku Imam Kobul Moh Yahya S adalah konsultan dan pemerhati pendidikan, tinggal di Kota Bekasi

ANDA JUGA DAPAT BERPARTISIPASI MEMBERIKAN SARAN, MASUKAN, PENDAPAT DAN KRITIK MELALUI LAMAN KOMENTAR