Jangan dikira PDAM yang berakronim Perusahaan Daerah Air Minum itu mengirimkan air minum ke rumah tangga, bukan. Karena sekalipun namanya perusahaan air minum, BUMD ini hanya mengirimkan tetesan air kecil, berbau, berkaporit dan sering mati ...
Foto Neneng Hasanah Yasin, Bupati Bekasi, sumber : tirtabhagasasi.co.id |
Kota Bekasi (BIB) - Di laman www.tirtabhasasi.co.id milik akun resmi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi ini terpampang gambar besar bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin sedang menandatangani prasasti. Namun dalam teks gambar tertulis tepat pada hari Senin, 29 September 2014 menjadi ulang tahun PDAM Tirta Bhagasasi yang ke 33. Pun sudah berusia 33 tahun, pelayanan PDAM Tirta Bhagasasi masih jauh dari dibilang lumayan. Kalau boleh menilai, bisa dikasih angka 3.
Sudah hampir 2 minggu ini air sering mati, terutama di wilayah tempat tinggal saya, Perumnas II Bekasi. Kalaupun mengucur sangat kecil di setiap jelang siang, untuk mengisi bak mandi hingga penuh saja menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam.
Hari ini saya barusan ikut olahraga di car free day (CFD) atau hari bebas kenderaan bermotor (HBKB) Ahad, 30 Nopember 2014 di Jalan Jenderal Ahmad Yani Bekasi. Air dan pintu kran sudah dinyalakan sejak pukul 09.00 hingga tulisan ini di tulis pukul 10.30 wib, air bak belum juga penuh.
Al hasil, keringat sudah mengering di badan akibat olahraga belum juga dapat di bersihkan. Keluhan ini sebetulnya bukan cuma dialamai oleh saya seorang. Ibu-ibu se perumahan ikut mengeluhkan kondisi air PDAM Tirta Bhagasasi yang selalu mati di setiap pagi. Padahal kebutuhan akan air justru paling pokok di pagi hari.
Alasan utama manajemen PDAM Tirta Bhagasasi tentu klasik, tanggul air kalimalang jebol di Karawang di titik B.Tb.18a. Padahal, pasokan air baku PDAM Tirta Bhagasasi bukan semata berasal dari air kalimalang, melainkan ada tambahan dari air Kali Bekasi.
Kita sangat mengetahui kalau sejak bulan-bulan ini hingga 3-4 bulan ke depan merupakan musim penghujan. Artinya air tidak kekurangan, malah boleh dibilang berlebih dan menyebabkan bencana banjir.
Kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah dan BUMD misalnya selalu berkutat pada alam. Padahal, saat musim penghujan ini air dapat ditampung pada situ, danau atau lainnya. Di Kabupaten Bekasi sendiri ada sekitar 13 situ yang bisa dimanfaatkan. Sementara di Kota Bekasi ada 4 situ yang dapat menampung air puluhan ribu meter kubik.
Tetapi hal ini belum dilakukan, bahkan persoalan masih terus terjadi. Bila musim kemarau air PDAM juga mati dengan alasan pasokan air baku berkurang. Begitu juga saat musim penghujan, air akan berkurang dengan alasan kebanjiran dan jebol tanggul.
Belum lagi mulai per 1 Desember 2014 ini tagihan air PDAM Tirta Bhagasasi akan naik 20% yang akan ditagih pada awal Januari 2015. Alasan kenaikan tentu dengan masalah klasik pula, penyesuaian tarif dan sudah sesuai Undang-Undang ???
Entahlah, pengelola BUMD air minum yang sejatinya untuk mensejahterakan dan melayani masyarakat dalam hal pokok kebutuhan air minum, ternyata malah mencekik masyarakat dengan kenaikan atau penyesuaian tarif serta menyengsarakan masyarakat dengan aliran air yang selalu tersendat dan leih sering mati itu.
Jadi kita masih bermimpi memiliki pemerintah, BUMD yang melayani kepentingan masyarakat untuk kesejahteraan, apalagi menagih PDAM Tirta Bhagasasi mengalirkan air minum ke masyarakat, mimpi pun belum terpikirkan !!!!
Selamat ulang tahun PDAM Tirta Bhagasasi, selamat menikmati kenaikan tarif PDAM, saya mau mandi dulu, tapi air baknya belum penuh [melongo deh]
Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, adalah anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (TKPSDA WS Cilcis) dan tinggal di Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi