Rabu, 20 Februari 2013

Bang Imam : Mendesak Pemkot Bentuk BPBD

Banjir di Pondok Gede Permai (PGP) Bekasi
Kota Bekasi (BIB) - Meratanya titik banjir terutama di 10 kecamatan di Kota Bekasi menuntut Pemerintah Kota Bekasi harus segera membentuk BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di Kota Bekasi.

Hal ini dikatakan, Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S di Bekasi, Rabu, 20 Pebruari 2013.

"Pemkot harus lebih tanggap, titik banjir semakin hari semakin bertambah, itu artinya sudah mendesak untuk membentuk BPBD di Kota Bekasi," kata Direktur Sosial dan Pendidikan LSM Sapulidi ini.

Dia menambahkan jika sudah ada BPBD, otomatis masyarakat mudah menghubungi Pemkot Bekasi untuk berkoordinasi soal bencana, utamanya bencana banjir yang terus mengancam setiap tahun dimusim hujan.

"49 perumahan dan pemukiman terutama di sekitar bantaran kali masih menjadi titik banjir. Relokasi tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Perlu kajian dan solusi serta anggaran yang tidak sedikit. Langkah awal Pemkot harus segera membentuk BPBD agar penanganan bencana bisa satu komando," terang Bang Imam panggilan akrabnya.

BPBD Kota Bekasi nantinya memiliki relawan, logistik, dan peralatan seperti perahu, pompa dan beko. Sementara tugas lainnya BPBD harus memberikan pelatihan dan merekrut relawan siaga di perumahan dan permukiman yang rawan bencana.

"Jika terjadi bencana, cukup BPBD mengirimkan alat dan logistik, warga terdampak sudah siap siaga dan bisa mengoperasikan alat. Selain itu harus jelas SOP tentang alat dan jalur evakuasi disetiap perumahan rawan bencana. Mulai dari jalur kendaraan, jalur jalan kaki hingga jalur bantuan," katanya lagi.

Saat ini menurutnya, belum ada jalur khusus evakuasi yang dibuat oleh Pemerintah Kota di lokasi rawan bencana.

"Disini fungsi BPBD untuk membuat program jalur evakuasi dan pelatihan masyarakat untuk tanggap bencana. Minimal masyarakat sudah mengetahui early warning system. Sehingga jika ada peringatan dengan status tertentu, masyarakat diminta waspada dan sudah mengerti cara menghadapi dan menghindari bencana. Dan yang paling penting adalah edukasi terhadap warga agar mau dan mudah diajak mengungsi saat bencana terjadi," ujarnya.

Yang sulit saat ini umumnya warga sulit dievakuasi karena lebih memilih bertahan di rumahnya dengan kondisi tingkat kebencanaan tertentu. Hal ini terkait dengan pengamanan rumah dan harta bendanya. 

Dengan demikian BPBD termasuk yang menyediakan relawan untuk menjaga harta benda korban bencana yang ditinggalkan untuk mengungsi. BPBD bisa menggandeng TNI, Polisi, RAPI, ORARI, LSM dan Ormas untuk jadi relawan tersebut. 

"Yang jelas tahun ini, Walikota terpilih harus memprioritaskan pembentukan BPBD dan mengidentifikasi masyarakat yang mau menjadi relawan, termasuk ormas dan LSM,". (A-102)

Berita Terkait Baca :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi