Bang Imam mengunjungi Polder Pengasinan, Ahad, 24 Januari 2016. Polder Pengasinan sudah selesai dibangun, namun saluran belum terintegrasi menuju polder. Foto: Bang Imam |
Rawalumbu (BIB) - Sejak semalam sore hingga pagi ini Kota Bekasi masih diguyur hujan mulai dari intensitas lebat hingga ringan. Menurut BMKG, puncak musim hujan sudah masuk di akhir Januari 2016 untuk kawasan Jabodetabek.
Di Kota Bekasi setiap musim penghujan, masyarakat selalu was-was menanti bencana ini. Saking seringnya kebanjiran, masyarakat Kota Bekasi sudah terbiasa dan tidak kaget lagi apabila air limpasan hujan dari got memasuki rumahnya.
Makanya, saya selalu bilang kalau "Kota Bekasi Sangat Bersahabat Dengan Banjir".
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Bekasi tentu tidak berdiam diri. Tahun 2015 ini misalnya sudah ada 2 polder (penampungan air) yang sudah selesai dibangun, yakni di Kelurahan Pengasinan, Rawalumbu dan Perumahan Taman Galaxy, Bekasi Selatan.
Polder Pengasinan misalnya berdasarkan lelang umum yang diterbitkan LPSE Kota Bekasi sudah dimulai pada bulan Pebruari dan selesai pada Agustus 2015. Sekalipun terlihat pengerjaannya molor dari jadwal yang ditentukan, saat ini kondisi Polder Pengasinan sudah siap menanti banjir.
Polder Pengasinan dibangun dari dana APBD Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 12.000.000.000,00 (Dua Belas Miliar Rupiah). Dibangun dilahan seluas kurang lebih 2 hektar, Polder Pengasinan akan mampu menampung air yang mencapai 64.000 meter kubik.
Ya... Polder ini diharapkan bisa mengatasi banjir di Kecamatan Rawalumbu, khususnya Kelurahan Pengasinan dan sekitarnya.
Kata Warga 'Penampungan Aer'
Untuk menguji kesiapan Polder Pengasinan menanti Banjir tahun 2016, saya bersama seorang wartawan mengunjungi polder tersebut. Sebelum menuju polder, saya mencoba mengubek-ubek perumahan di seputar Pengasinan dan Bojongrawalumbu.
Bertanya kepada beberapa warga yang saya temui, adakah dia mengetahui Polder Pengasinan ???
Untuk para pedagang baik yang mangkal maupun yang keliling ternyata mereka belum mengetahui polder, bahkan tidak tahu juga fungsinya untuk apa dibangun polder. [Soalnya Nyang suka nutupin Got-kan banyakan pedagang kaki lima di pinggir perumahan, hehehe].
Lain hal dengan warga, beberapa diantaranya sudah tahu adanya Polder Pengasinan yang mereka sebut dengan 'Penampungan Aer'.
Lain hal dengan warga, beberapa diantaranya sudah tahu adanya Polder Pengasinan yang mereka sebut dengan 'Penampungan Aer'.
Saat ditanya lokasinya berada dimana ?? warga menjawab dibelakang Perumahan Villa Pelangi, masuk lewat kampung (perkampungan).
Kami beralih ke tukang ojek di sekitaran Perumahan Taman Narogong Indah yang juga menjadi langganan banjir. [Abang tukang ojek juga bikin pangkalannya Nutupin drainase lhooo...]
Saya menguji tukang ojek apakah mereka tahu Polder Pengasinan ??? ternyata jawabannya ... Ya bahkan mereka menawarkan untuk jasa antar (menunjukkan jalan) harus membayar Rp. 10.000,00. Kemudian saya setuju untuk dipandu si Abang Tukang Ojek menuju polder.
Ternyata benar, kurang dari 5 menit, abang tukang ojek dapat membawa saya ke Polder Pengasinan.
Ada juga yang unik, mungkin karena tidak fokus terhadap pemberitaan masalah antisipasi banjir, ternyata wartawan yang saya ajak belum pernah dan tidak tahu lokasi Polder Pengasinan. (Hehehe... saya terus menguji masyarakat, pedagang keliling, tukang ojek dan wartawan sejauh mana mereka mengetahui polder dan fungsinya untuk mengatasi banjir !!!).
"Sampai dipemancingan, bapak belok kiri lurus sampai ketemu bundaran. Terus belok kanan cari Perumahan Villa Pelangi, jangan masuk perumahan, tetapi lewat kampung. Nanti tanya lagi disitu ya.. Itu yang penampungan aer ya Bang," ujar warga.
Al hasil setelah saya sampai di Polder Pengasinan, terlihat polder sudah selesai dibangun, namun tinggal membuat koneksi antara saluran yang ada di beberapa perumahan di Kecamatan Rawalumbu sehingga bisa mengalirkan air hujan (run off) yang selalu memenuhi got-got warga.
Pembangunan Polder Pengasinan di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi ini adalah salah satu upaya Pemerintah Kota Bekasi mengurangi 49 titik banjir yang saat ini masih menjadi momok dan 'sabahat' bagi warga Bekasi.
"Tinggal membuat koneksi agar terintegrasi seluruh saluran yang ada menuju ke Polder Pengasinan. Dengan kapasitas 64.000 meter kubik, kemungkinan bisa mengatasi banjir di seputaran Pengasinan dan Bojongrawalumbu. Sayangnya, saat saya cek hampir semua drainase di depan rumah warga sudah tertutup bangunan beton dan banyak bangunan liar pedagang kaki lima yang mendirikan bangunan diatas got. Hal ini menyulitkan aliran air menuju polder," jelas Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, Direktur di LSM Sapulidi ini.
Dia menambahkan, harus ada kesadaran warga untuk membongkar bangunan yang mengganggu aliran air di drainase. Jika hal ini tidak dilakukan, tentu fungsi polder tidak terlalu signifikan.
"Banjir di kawasan perumahan-perumahan di Rawalumbu disebabkan karena daya tampung air yang melewati drainase kota tidak cukup menampung debit air. Ditambah buruknya kondisi drainase yang tertutup bangunan dan sengaja dibeton warga untuk akses masuk ke rumahnya. Kesadaran warga menjadi penting, agar banjir dapat diatasi dan aliran air dapat mengalir menuju Polder Pengasinan," kata Bang Imam, panggilan akrab pemerhati lingkungan ini.
Ketua RT, Ketua RW, Lurah, Camat wajib memberikan arahan agar tukang ojeg, pedagang kaki lima, dan warga tidak membangun dan membeton diatas drainase yang ada.
Ketua RT, Ketua RW, Lurah, Camat wajib memberikan arahan agar tukang ojeg, pedagang kaki lima, dan warga tidak membangun dan membeton diatas drainase yang ada.
Ayo... dong warga Rawalumbu jangan tutup drainase dengan beton ...
Sebenarnya ada juga kolam besar [raksasa] di Rawalumbu kalau itu bisa dimanfaatkan mampu menampung run off diseluruh kawasan perumahan disekitarnya, yaitu SITU GEDE BOJONG MENTENG yang memiliki luas kurang lebih 80.000 m2 (8 hektar).
Sebenarnya ada juga kolam besar [raksasa] di Rawalumbu kalau itu bisa dimanfaatkan mampu menampung run off diseluruh kawasan perumahan disekitarnya, yaitu SITU GEDE BOJONG MENTENG yang memiliki luas kurang lebih 80.000 m2 (8 hektar).
#BangImamBerbagi #PolderPengasinan #Rawalumbu #KotaBekasi #BanjirBekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi