Sudahkah Kota anda memiliki Peta Hijau (Green Map)???? |
Peta
Hijau (Green Map) adalah peta tematik yang menampilkan keterkaitan antara
masyarakat dengan lingkungan. Sistem peta hijau adalah kerja sama global yang
memungkinkan masyarakat di mana pun untuk membuat peta hijau yang bersifat
lokal.
Tujuan
pembuatan peta hijau :
1. Menciptakan
cara pandang baru bagi warga kota untuk menemukan cara yang berbeda menikmati
hidup di perkotaan.
2. Memandu
wisatawan-terutama yang suka berpetualang – ke tempat-tempat istimewa bernuansa
hijau yang dapat mereka rasakan sehingga mereka ingin menirunya di tempat
tinggal mereka sendiri.
3. Sebagai
sarana untuk menumbuhkan budaya tertib.
4. Membantu
warga dan pendatang dalam menjelajahi dan mengenali suatu kota.
5. Menunjukkan
kepada masyarakat tempat-tempat untuk berperilaku sosial yang bertanggung
jawab, pilihan harian yang berkelanjutan, kaya secara budaya, sadar ekologi,
dan hubungan yang lebih kuat dengan beragam komunitas di seluruh dunia.
Ikon-ikon Peta Hijau
Peta
hijau menandai potensi alam dan budaya suatu kawasan. Penandaan atau pemetaan
dilakukan dengan penggunaan bahasa komunikasi visual sistem ikon Green Map.
Sistem ikon Green Map didesain bersama untuk mengidentifikasi suatu daerah dan
fenomena yang memiliki potensi sumber daya alam dan kebudayaan di setiap peta
hijau yang diterbitkan, baik yang bersifat positif dan negatif. Ikon ini
merupakan sebuah metode komunikasi dengan cara yang berbeda kepada masyarakat
umum.
Definisi setiap ikon telah ditentukan sebelumnya, tetapi pemeta lokal
mendapat izin untuk mendefinisikan secara tepat dan membuat [ikon lokal] baru
yang relevan dengan situasi dan kondisi yang terdapat di lapangan.
Ikon Green
Map tidak hanya dibentuk dalam gambar, melainkan juga didigitalisasi menjadi
sebuah tulisan, sehingga dapat digunakan dalam berbagai jenis perangkat lunak
yang ada pada komputer.
Hingga
saat ini, ikon berjumlah 125 buah dan bersifat universal di setiap negara. 125
ikon Green Map ini dibagi menjadi 11 kategori, yaitu :
a. Economic
Development
b. Culture
and Design
c. Information
d. Renewable
Resources
e. Infrastructure
f. Nature:
Land and Water
g. Nature:
Flora
h. Nature:
Fauna
i. Mobility
j. Toxic
Hot Spot/Pollution Sources
k. Miscellaneous
Langkah-langkah
pembuatan peta hijau :
1. Membentuk
tim inti
(a). Tentukan
bentuk peta hijau, (b). Tetapkan
sasaran pengguna peta hijau, (c). Siapkan
peta dasar lokasi, (e). Daftarkan
proyek peta hijau ke green map system, (f). Mencari
peluang untuk mendapat dukungan dana.
2. Rekruitmen
relawan
3. Penggalian
dana
4. Kompilasi
data
5. Desain
dan cetak
6. Peluncuran
7. Distribusi
8. Evaluasi
Peta
hijau yang telah diterbitkan di Indonesia
1. Desember 2001-Peta Hijau Kemang,
2. 2002 : Peta Hijau Jeron Beteng, Jogjakarta
: dibuat oleh Greenmapper Jogja, Jogja Heritage Society, Center for Heritage
Conservation Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,
[aikon!], Senthir, Yayasan Dian Desa, Ausheritage,
3. 2002 : Peta Hijau Kemang, Kebayoran Baru,
dan ruang terbuka hijau Jakarta : dibuat oleh [aikon!], Kelompok Arsitektur
Lansekap Indonesia, the World Bank, Triaco, i.d. visi, QB World,
4. 2003 : Peta Hijau Malioboro : dibuat oleh
Jogja Youth Greenmapper, Yayasan Dian Desa, Bapedalda D.I. Yogyakarta,
Community Involvement in Urban Development, KAPIJJA-21, Jogja Heritage Society,
Kutilang Bird Watching Society, DKKP Yogyakarta, YUDP, Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta, Srengene, Kerabat Kota Yogya,
Add caption |
5. 2003 : Peta Hijau Menteng : dibuat oleh
Greenmappers Jakarta, Tim Peta Hijau Menteng, Tim Peta Hijau Sungai Ciliwung,
Goethe-Institut Inter Nationes, Sari Madjid, MALIBI, Kompas Cyber Media,
Majalah Motor, Manunggal Bhawana Institut Teknologi Indonesia, Mulyono, Majalah
TopGear Indonesia, Ruang Rupa, Lisa Bona, Toko Buku Aksara,
6. 2003 : Peta Hijau Ratu Boko : dibuat oleh
Panitia dan peserta Giat Bakti Peduli Cagar Budaya Raimuna Nasional 2003,
Greenmapper Jogja, PT Taman Wisata Unit Ratu Boko,
7. 2004 : Peta Hijau Parang Tritis : dibuat
oleh COMBAT, Greenmapper Jogja, Carpe Diem Community, RISAS Science Club,
KAPPALA, FOMPAS, Bapedalda D.I. Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul,
8. 2004 : Peta Hijau Saujana Budaya Jeron
Beteng : dibuat oleh Greenmapper Jogja, Jogja Heritage Society, Karang Taruna
Kecamatan Keraton Yogyakarta, Press-Culture-Education Royal Netherlands Embassy,
9. 2004 : Peta Hijau Saujana Budaya Kota Baru
: dibuat oleh Greenmapper Jogja, Jogja Heritage Society,
Press-Culture-Education Royal Netherlands Embassy,
10. 2004 : Peta Hijau Saujana Budaya Kota Gede
: dibuat oleh Greenmapper Jogja, Yayasan Kanthil Kotagede, Jogja Heritage
Society, Masyarakat Kotagede,
11. 2004 : Peta Hijau Citarum : dibuat oleh Tim
Green Map Citarum, Masyarakat DAS Citarum
12. 2004 : Peta Hijau Dieng : dibuat oleh
Jajang Agus Sonjaya, Greenmapper Jogja,
13. 2005 : Peta Hijau Braga : dibuat oleh Tim
Green Map Bandung,
14. 2005 : Peta Hijau Bukittinggi : dibuat oleh
Tim Green Map Bukittinggi, MALIBI, Hotel Novotel Coralia, Toko Buku Aksara,
15. 2005 : Peta Hijau Buton : dibuat oleh Pusat
Kajian Indonesia Timur (PusKIT) universitas Hasanuddin Makassar, Komunitas
Pusaka Buton, Dinas Pariwisata Kota Bau Bau, The Japan Foundation, The Embassy
of Netherlands, Masyarakat Benteng Wolio,
16. 2005 : Peta Hijau Jakarta Kota : dibuat
oleh Tim Green Map Jakarta Kota, Jakarta Oldtown Kotaku, Radio 68H Jakarta, PT
Megah Nurindo Pratama, Toko Buku Aksara,
17. 2005 : Peta Hijau Mandala Borobudur :
dibuat oleh Greenmapper Jogja 2642 & Jakarta, Jaringan Kerja Pariwisata
Borobudur, Center for Heritage Conservation Jurusan Arsitektur dan Perencanaan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,
18. 2006 : Peta Hijau Meuraxa, Jaya Baru,
Peukan Bada : dibuat oleh MISEREOR, JUB-UPLINK, dan
19. 2006 : Peta Hijau Kenangan Tsunami Banda
Aceh : dibuat oleh Komunitas Peta Hijau Aceh (Laboratorium Perencanaan Kota
Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala), Goethe-Institut
Referensi
Peta Hijau Menteng, 2003, Greenmappers.
Peta Hijau Kemang, Kebayoran Baru, dan
ruang terbuka hijau Jakarta, 2002, Greenmappers
A.Benedict, Mark, Edward McMahon, dan
Conservation Fund. Green Infrastructure: Linking Landscapes and Communities.
Island Press. 2006.
Arsyad, Sitanala, Ernan Rustiadi.
Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Bogor : Yayasan Obor Indonesia. 2008
C. Barlow, Connie. Green Space, Green
Time: The Way of Science. New York : Springer. 1997.
Horas Tombang Siahaan, Nommy. Hukum
Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta : Erlangga. 2004
Kusumawijaya, Marco. Jakarta : Metropolis
Tunggang Langgang. Jakarta : Gagas Media. 2004.
Supriatna, Jatna. Melestarikan alam
Indonesia. Bogor : Yayasan Obor Indonesia. 2008.
Organisation for Economic Co-operation
and Development. Environmental Performance Reviews. OECD Publishing. 2002.
Kusuma Devi, Mellysa. Keberadaan Green
Map di Indonesia. Jakarta, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi