Jumat, 21 September 2012

PEGAR Lebih Ramah Lingkungan


Pulau Nipah di perbatasan Singapura-Indonesia. Foto:adiewicaksono
Buleleng, Bali (BIB) - Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Air saat ini tengah mengembangkan teknologi Pemecah Gelombang Ambang Rendah (PEGAR). 

Keunggulan teknologi ini dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak mengganggu pemandangan ke arah laut. 

"Kesan alami karena gelombang laut tidak dimatikan melainkan diatur, sehingga respon pantai relatif seragam pada arah memanjang, tegas Bambang Hargono disela-sela peresmian Gedung Laboratorium Teknik Pantai kemarin (20/9) di Buleleng, Bali. 


Sisi lain, energi gelombang dibelakang PEGAR banyak berkurang sehingga perairan dibelakangnya relatif aman untuk masyarakat yang gemar berenang di pantai. 

Selain itu, dampak yang ditimbulkan PEGAR lebih kecil dibanding dengan teknologi pemecah gelombang konvensional.

Adapun bangunan pelindung pantai (revetment) yang telah diterapkan sebelumnya antara lain blok beton I, blok beton 3B dan modifikasi blok beton 3B yang diciptakan 2011. 

Laboratorium teknik pantai terbukti telah mendukung konservasi Pulau Nipah di perbatasan Singapura yang terancam hilang.  

Proyek pengaman Pantai Rembang,   skenario sea wall pada penelitian dam lepas Pantai Semarang merupakan beberapa contoh yang juga didukung laboratorium ini. 

"Skenario pulau buatan dan rencana tol Tanjung Benoa juga tak luput dari dukungan Laboratorium kita punya," tutur Kapuslitbang Air Kementerian PU. (Sony) 

Sumber : Kemen PU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi