Rabu, 05 Oktober 2011

Akses PAUD Ditanah KH Noer Ali


Foto bersama FPAUDNI Muaragembong (Bang Imam)
Muaragembong, BEKASI (BIB) – Pertumbuhan lembaga layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Bekasi tergolong pesat dan hampir merata di setiap kecamatan.
Program ini sejalan dengan target pemerintah pusat untuk meningkatkan akses dan perluasan serta pemerataan layanan PAUD di seluruh Indonesia. Dimana target hingga akhir tahun 2014 harus mencapai 75%.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi mengakui hal tersebut. Dr. Sukarmawan, Kabid PNFI Disdik Kab. Bekasi melakukan terobosan dengan bekerja sama dan bermitra langsung pada organisasi-organisasi lembaga PAUD yang sudah ada, seperti FORUM PAUD, HIMPAUDI, IGTKI-PGRI, GOPTKI, IGRA, LPPTKA-BKPRMI dan DTA-TPQ yang menjadi binaan Kantor Kementerian Agama Kab. Bekasi.
“Dalam rangka meningkatkan akses tersebut kami mengadakan peringatan HAN 2011 bersama-sama antara seluruh organisasi mitra PAUD yang tergabung dalam FORUM PAUDNI, insya Allah pada 12 Oktober sekaligus mengundang tokoh pemerhati anak, Dr. Seto Mulyadi,” kata Sukarmawan dalam sambutannya pada pengukuhan pengurus FORUM PAUDNI Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Bekasi di Aula Gedung PGRI Lapangan Kobra, Tambun Selatan beberapa waktu lalu.
Selain melaksanakan peringatan HAN 2011, akan diadakan pula gebyar dan pentas seni serta senam massal 1000 anak PAUD disertai 200-an guru dan tutor PAUD se Kabupaten Bekasi.
Termasuk akan memberikan AsahPena Award 2011 kepada Bupati, Bunda PAUD dan pelopor pendidikan anak usia dini di Kabupaten Bekasi.
Perkembangan PAUD Cukup Pesat
Perkembangan PAUD terutama Nonformal baik Kelompok Bermain (KOBER) maupun Taman Penitipan Anak (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) tergolong cukup pesat di Kabupaten Bekasi.
Dimulai dari tahun 2001, PAUD baru berdiri sekitar 4 lembaga, ditahun 2007 naik hingga 45 lembaga dan diperkirakan ditahun 2011 ini sudah mencapai 475 lembaga PAUD.
Perkembangan ini cukup menggembirakan, namun dengan banyaknya lembaga PAUD tersebut ternyata belum mampu menampung anak usia PAUD dari 0-6 tahun.
“Terutama usia 0-3 tahun, lembaga PAUD seperti TPA masih minim, bahkan bisa dihitung dengan jari,” kata Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, ST pengamat pendidikan saat mensosialisasikan Forum PAUDNI di Aula Desa Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong, Selasa, 04 Okotber 2011, kemaren.
Dia menambahkan berdasarkan data rilis survey lembaganya, Majalah Komunitas yang konsen terhadap dunia pendidikan, usia layanan PAUD di Kabupaten Bekasi mencapai 248.761 anak. Terdiri dari usia 0-3 tahun 134.990 anak, usia 4 tahun 26.963 anak, usia 5 tahun 43.488 anak, usia 6 tahun 42.340 anak.
“Yang sudah terlayani baru sekitar 19.825 anak atau sekitar dibawah 15%. Padahal target layanan PAUD hingga akhir 2011 mencapai 57%,” kata Bang Imam panggilan akrabnya yang sehari-hari menjadi Pimpinan Redaksi di Majalah Komunitas.
Dapat dilihat layanan PAUD di Kabupaten Bekasi yang terpantau berada pada usia 4 tahun di Kelompok Bermain sebesar 2.478 anak, di SPS 1.885 anak dan di TK sebanyak 16.562 anak.
Di Kecamatan Muaragembong seperti yang disampaikan oleh Agus Sopiandi, penilik PAUD dan PNFI UPTD TK-SD Kecamatan Muaragembong, yang terlayani PAUD baru sebesar 350-an anak.
“Lembaga PAUD baru ada sekitar 24-an sedangkan TK cuma 2. Kami kesulitan mengembangkannya. Namun, berkat sosialisasi FORUM PAUDNI Kabupaten Bekasi, kami akan terpacu dan meningkatkan layanan PAUD di Muaragembong,” kata Agus.
Dari data yang dimiliki Bang Imam, usia PAUD di Muaragembong mencapai 4.776 anak, terdiri dari usia 0-3 tahun 2.520 anak, usia 4 tahun 542 anak, usia 5 tahun 875 anak dan usia 6 tahun sebanyak 839 anak.
Rata-rata yang masuk pada pendidikan PAUD baik Kober maupun SPS adalah anak usia 4-6 tahun.
“Sisanya belum mengenyam pendidikan pra sekolah. Kami berharap ada bantuan Bapak asuh dan pembinaan yang rutin dari Pemkab agar akses layanan bisa terlampaui,” kata Agus yang diamini oleh Ketua Forum PAUDNI Kecamatan Muaragembong dan Ketua HIMPAUDI Kecamatan Muaragembong.
Menurut Ibu Lela, Ketua Forum PAUDNI kendala dilapangan antara lain dari segi pendanaan dan anomali cuaca yang tidak bersahabat.
“Kalo musim banjir semua sekolah pada libur. Biasanya banjir bisa sampe 3 bulanan,” kata Lela.
Sementara kendala lainnya, kreatifitas lembaga dan guru PAUD masih tergolong minim. SDM rata-rata belum sesuai standar seperti yang dipersyaratkan oleh Permendiknas 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Namun, patut dibanggakan semangat untuk maju dan mandiri telah diperlihatkan oleh penilik, guru, penyelenggara dan steakholder pendidikan di Muaragembong.
“Kami tidak ngoyo dan mencari-cari alasan karena kami yang paling ujung. Setiap ada rapat di Disdik, saya tidak pernah terlambat, bahkan hampir saya yang datang lebih dahulu dari teman-teman penilik yang jaraknya lebih dekat,” kata Agus lagi.
Semoga, dengan semangat laskar pelangi Muaragembong dapat meneruskan perjuangan KH Noer Ali terutama bidang pendidikan. (bang imam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi