Pipa bawah tanah. Foto: antara |
Balikpapan (BIB) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan akan mengkaji sistem pemipaan bawah tanah untuk instalasi listrik, telepon tetap, telepon seluler, air bersih, gas, hingga saluran pembuangan air.
Menurut Kepala Bappeda Balikpapan, Suryanto kajian ini mulai dilaksanakan 2012 sebagai awal sistem itu akan coba diterapkan di kawasan pemukiman baru dikembangkan atau di lingkungan sepanjang jalan baru dibangun seperti kawasan bebas hambatan Balikpapan-Samarinda.
"Kita akan mulai menata bawah tanah, mulai dengan membuat `riool` besar untuk instalasi listrik, telepon, seluler, air bersih, gas, hingga saluran air kotor," kata Suryanto di Balaikota, Sabtu.
Sebab itu, riool ini akan berupa terowongan dan berdiameter besar hingga bisa muat beberapa orang dewasa sekaligus melakukan pembersihan. Menurut Kepala Bappeda Balikpapan, Suryanto kajian ini mulai dilaksanakan 2012 sebagai awal sistem itu akan coba diterapkan di kawasan pemukiman baru dikembangkan atau di lingkungan sepanjang jalan baru dibangun seperti kawasan bebas hambatan Balikpapan-Samarinda.
"Kita akan mulai menata bawah tanah, mulai dengan membuat `riool` besar untuk instalasi listrik, telepon, seluler, air bersih, gas, hingga saluran air kotor," kata Suryanto di Balaikota, Sabtu.
Menurut Suryanto, sistem riol di bawah tanah ini memang memerlukan kajian dan perencanaan panjang serta biaya besar.
Lebih utama lagi, sistem ini menuntut keterpaduan semua pihak Dinas Pekerjaan Umum, misalnya harus menyertakan PLN, PDAM, Telkom hingga operator seluler dalam perencanaan pembangunan jalan
Namun demikian, pada akhirnya sistem ini akan membuat banyak penghematan. Jalan-jalan kota misalnya, tak akan digali lagi untuk perbaikan pipa bocor atau pemasangan kabel, artinya jalan-jalan akan lebih awet sehingga anggaran perawatan dan perbaikannya akan lebih sedikit.
Perbaikan atau pemasangan pipa juga akan lebih murah dan lebih cepat karena tidak perlu ada penggalian yang banyak makan biaya dan merusak.
Lebih jauh, Suryanto mengemukakan, sistem riol ini juga bisa jadi sumber pendapatan asli daerah dengan menyewakan sebagian ruang disaluran kepada swasta, seperti operator seluler misalnya.
Di sisi lain, ternyata ide ini sudah lama dimunculkan untuk Balikpapan, kata Suryanto, Asisten I Sekkot Bidang Pembangunan Abdul Gani dimasa Wali Kota Sjarifuddin Joes.
Namun, karena Balikpapan belum termasuk kota yang kompleks, ide itu tidak dilaksanakan segera.
Tapi ide pembangunan ini sudah pernah dimunculkan oleh Abdul Gani agar nantinya kabel-kabel listrik, telpon, tidak lagi bergelantungan, tapi melalui sistem pemipaan jaringan bawah tanah, tutur Suryanto.
Model Riool ring sendiri telah dikembangkan sejak lama di negara-negara maju yang sudah menata ruang bawah tanahnya. ***
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi