Kota Bekasi Belum Memiliki BPBD
KORBAN BANJIR RW 26 MARGAHAYU MENGUNGSI DI LOTTE MART |
Bogor (BIB) - Berdasarkan
data indeks rawan bencana 2011, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menetapkan wilayah Kabupaten Bogor sebagai peringkat ke lima dengan skor 129
atau tingkat kerentanan tinggi daerah rawah bencana di Indonesia.
"Kabupaten Bogor berada di
peringkat ke lima setelah Bandung sebagai daerah rawan bencana di
Indonesia," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Yos
Sudrajat, di Bogor, Rabu.
Yos mengatakan, indeks kerawanan
bercana berdasarkan data BNPB 2011 paling tinggi terdapat di Jawa Barat.
Daerah
yang menempati peringkat pertama tingginya kerentanan terjadinya bencana
dipegang oleh Garut dengan skor 139, ditempat ke dua dengan skor 133 di
Tasikmalaya, disusul ditepat ketiga Cilacap dengan skor 132 dan Bandung dengan
skor 131.
Menurut Yos, tingginya tingkat
kerentanan bencana diukur dari berbagai faktor, diantaranya jumlah kasus yang
terjadi, hingga potensi wilayahnya. Seperti di Garut yang rutin terjadi bencana
alam seperti gempa.
"Wilayah Kabupaten Bogor ini
cukup luas, selain itu, letak geografi dan topografi lahannya yang labil
sehingga rawan terjadi bencana seperti longsor, angin kencang atau angin ribut
(puting beliung), banjir dan bencana lainnya," katanya.
Yos mengatakan, berdasarkan data
rekapitulasi peristiwa bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor
selama tahun 2012 mulai dari Januari hingga September tercatat sebanyak 331
kejadian.
Adapun rincian kejadian bencana
yang terjadi selama 2012 yakni, tanah longsor sebanyak 48 kejadian, banjir
sembilan kejadian, kebakaran 122 kejadian, angin kencang atau ribut atau puting
beliung 100 kejadian dan 52 kejadian lainnya.
"Kejadian bencana yang
paling banyak terjadi tahun ini adalah fenomena angin kencang. Fenomena ini pun
sering terjadi dan telah menjangkau wilayah yang sebelumnya tidak pernah
mengalami angin kencang," katanya.
Sementara itu, untuk peristiwa
kebakaran, lanjut Yos, termasuk dalam bencana sosial yang disebabkan oleh
"human error" seperti konsleting listrik.
Untuk bencana longsor, ungkap
Yos, memang rutin terjadi, karena wilayah Kabupaten Bogor merupakan daerah
labil. Bila intensitas hujan meningkat, menyebabkan tanah mengalami erosi
sehingga memicu terjadinya longsor.
"Untuk longsor, BPBD telah
memetakan ada daerah rawan longsor terdapat di 22 kecamatan dan 115 desa.
Seperti di Leuwiliang, Dramaga, Cigudeg, Sukaraja dan masih banyak lagi,"
katanya.
Yos mengingatkan masyarakat untuk
meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana karena saat ini telah memasuki musim
penghujan. Khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. (ant)
INDEKS RAWAN BENCANA INDONESIA 2011
NO
|
PROVINSI
|
KAB/KOTA
|
SKOR
|
KELAS RAWAN
|
1
|
JAWA
BARAT
|
GARUT
|
139
|
TINGGI
|
2
|
JAWA
BARAT
|
TASIKMALAYA
|
133
|
TINGGI
|
3
|
JAWA
TENGAH
|
CILACAP
|
132
|
TINGGI
|
4
|
JAWA
BARAT
|
BANDUNG
|
131
|
TINGGI
|
5
|
JAWA
BARAT
|
BOGOR
|
129
|
TINGGI
|
6
|
JAWA
BARAT
|
SUKABUMI
|
126
|
TINGGI
|
7
|
MALUKU
|
KOTA
AMBON
|
124
|
TINGGI
|
8
|
JAWA
TENGAH
|
BANYUMAS
|
123
|
TINGGI
|
9
|
NTT
|
SIKKA
|
123
|
TINGGI
|
10
|
SUMBAR
|
KOTA
PADANG
|
119
|
TINGGI
|
78
|
JAWA
BARAT
|
BEKASI
|
81
|
TINGGI
|
357
|
JAWA
BARAT
|
KOTA
BEKASI
|
41
|
TINGGI
|
Sumber : BNPB/diolah Bang Imam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi