Kamis, 24 Mei 2012

Ciliwung Bersih, Mimpi Kita Semua

"Obrolan PU" Pitoyo Subandrio Direktur Sungai dan Pantai Dirjen SDA
Jakarta (BIB) - Untuk mengatasi problem Kali Ciliwung dibutuhkan partisipasi banyak pihak, mulai dari masyarakat pemanfaat Kali Ciliwung, yang tinggal di Ciliwung, LSM, Wartawan dan Pemerintah. Yang paling utama adalah jangan memposisikan diri sebagai masalah, tetapi harus diposisikan bagian dari solusi. Jika semua berpikiran sama antara masyarakat dan pemerintah, Total Solusi Untuk Ciliwung akan teratasi.

Demikian benang merah dari "Obrolan PU" Total Solusi Untuk Ciliwung yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan disiarkan secara live RRI Pro 3 di Coffee Toffee Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu 23 Mei 2012.

Mimpi untuk menyelesaikan masalah Ciliwung sudah menjadi cita-cita masyarakat dan pemerintah, terutama masyarakat Jakarta dan warga yang tinggal di bantaran kali Ciliwung.

"Kita harus bermimpi, bahwa Ciliwung dapat diatasi. Yang paling penting harus ada sinergi antara pemerintah pusat, DKI Jakarta dan masyarakat. Caranya, pemerintah harus memahami keinginan masyarakat, begitu juga sebaliknya. Jangan pemerintah memaksakan kehendaknya, sementara masyarakat tidak membutuhkan program tersebut. Dan jangan pula masyarakat membuat keinginan tersendiri tanpa didukung oleh pemerintah. Jadi dengan kita menjadi solusi bagi Ciliwung, semua mimpi bisa jadi kenyataan," kata Ir. Pitoyo Subandrio, Dipl.HE Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU saat memberikan materi dalam Obrolan PU tersebut.

Ia menambahkan, pada tahun 1973 saat itu semua bermimpi akan membangun Banjir Kanar Timur (BKT) sebagai solusi mengatasi banjir di wilayah timur Jakarta. Mimpi itu saat ini sudah terwujud. Karena sejak pembangunannya yang dimulai pada tahun 2004 ternyata pada akhir tahun 2010 BKT sudah selesai dan dapat menjadi solusi mengatasi bajir Jakarta bagian timur.

Berkaca dari mimpi BKT bukan tidak mungkin penanganan Kali Ciliwung dapat diatasi sesegera mungkin. Yang penting kita butuh partisipasi masyarakat lebih dibanding saat ini.

Senada dengan Pitoyo, Peneliti Bidang SDM dan Lingkungan Universitas Indonesia, Dra. Nastiti, M.Si mengungkapkan dia sepakat dengan pendapat bahwa jika dilakukan bersama-sama Total Solusi Untuk Ciliwung dapat terwujud.

"Sebenarnya masyarakat sudah banyak melakukan sesuatu untuk Ciliwung. Kalau dibilang masyarakat dianggap diam tidak juga. Mungkin perlu mengatasi Ciliwung dengan konsep yang lebih terarah. Termasuk membutuhkan leader dan target soal solusi ciliwung," kata Nastiti yang juga sebagai pengurus Gerakan Ciliwung Bersih ini.

Menurutnya saat ini yang lebih sulit justru membebaskan warga yang bermukim di bantaran kali. Karena untuk akses ke Ciliwung saja saat ini sangat sulit karena padatnya pemukiman di bantaran kali Ciliwung.

"Harus dipikirkan solusi bagi saudara kita yang bermukim disana. Bisa merelokasi mereka di rumah susun dengan sewa murah atau memberikan mereka pekerjaan layak, sehingga mereka dapat tinggal dan membeli rumah jauh dari bantaran Ciliwung," kata Nastiti lagi.

Harapan terwujudnya Ciliwung bersih dan bukan menjadi sumber masalah menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum. Pada tahun ini saja, menurut Pitoyo, mantan Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane ini, akan membangun sedikitnya 2 pintu masing-masing di pintu manggarai dan pintu karet. .

Sementara pada ciliwung lama di sekitar Istiqlal akan dibangun taman-taman untuk merefitalisasi alur Ciliwung lama. 

"Kesulitan kita saat ini adalah karena PU tidak memiliki kewenangan publik, karena sifatnya hanya teknis. Namun pandangan masyarakat jika orang buang sampah ke kali, kok kami yang disalahkan," kata Pitoyo seraya berharap agar pemerintah daerah yang dilewati Kali Ciliwung lebih bertanggung jawab terhadap masyarakat yang mengotori Ciliwung.

"Prilaku manusianya menjadi tanggung jawab Gubernur, Walikota dan Bupati. PU hanya bisa pada tataran teknis. Masalah Ciliwung bisa diatasi dengan komitmen dan uang. Kan saat ini ada calon (Cagub DKI Jakarta,red) yang bisa mengatasi banjir dan macet hanya 3 tahun," ungkap Pitoyo menyindir salah satu calon gubernur DKI jakarta yang sesumbar akan mengatasi banjir dan memberesi Ciliwung dalam jangka 3 tahun sejak terpilih.

Apakah memang Ciliwung segera dapat diatasi? Hampir semua peserta Obrolan PU mulai dari LSM, Wartawan, Mahasiswa dan masyarakat sepakat Ciliwung dapat diatasi hanya dengan satu kata, Komitmen Bersama. ***    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi