Senin, 07 Maret 2011

Kebersihan Lingkungan , Energi Listrik yang Dihasilkan Mencapai 8 Megawatt

Pengolahan Sampah Diperluas


JAKARTA – Dinas Kebersihan DKI Jakarta segera memperluas tiga tempat pengolahan sampah terpadu di dalam kota tahun ini. Hal ini terkait dengan terus meningkatnya sampah rumah tangga dan industri di Jakarta. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan tiga lokasi yang akan ditingkatkan kapasitas pengolahan sampahnya, yakni Intermediate Treatment Facilities (ITF) Cakung, ITF Sunter, dan pembangunan sentra 3R (reuse, reduce, dan recycle) di Marunda, Jakarta Utara. “Kami akan menawarkan proyek perluasan ini kepada perusahaan swasta.

Jadi, semua kegiatan pengolahan dan peralatan adalah tanggung jawab mereka,” kata dia, Minggu (6/3). Eko menambahkan nantinya kapasitas pengolahan sampah akan ditingkatkan sampai 1.200 ton per hari di ITF Marunda dan Sunter dan 1.500 ton per hari di ITF Cakung- Cilincing. Lelang untuk proyek tersebut akan dilakukan tahun ini. Pemprov DKI berencana membayar 20 dollar AS (setara 180 ribu rupiah) untuk setiap ton limbah yang diproses. Saat ini, kata Eko, pembangunan ITF Cakung tengah dalam proses persiapan tender sehingga pada April atau Mei tahun ini tender bisa dilaksanakan dan secepatnya ditentukan pemenang tender.

Dengan begitu, pada bulan Juli diharapkan pembangunan fi sik dapat dimulai. ITF Cakung akan menerapkan pengolahan sampah dengan teknologi Mechanical Bio-Treatment (MBT) pada lahan dan fasilitas yang murni dimiliki swasta itu. Ditargetkan tempat pengolahan sampah ini mampu mengolah sampah sebanyak 1.300 ton per hari dan akan menghasilkan energi listrik hingga mencapai 8 megawatt pada tahun 2012. “Meski diprediksi selesai tahun 2012, ITF Cakung mulai menerima sampah secara bertahap. Tahap awal direncanakan menerima sebanyak 500 ton sampah per hari mulai Juli nanti.

Setelah pembangunan selesai pada tahun 2012, intalasi ini tentu akan beroperasi optimal,” kata Eko. Tahun ini, dikatakan Eko, Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga akan membangun ITF dengan teknologi waste to energy di lokasi pengoperasian sampah Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter. Pihaknya akan melakukan peningkatan teknologi SPA Sunter menjadi ITF Sunter. Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan pihak swasta. Skema Kerja Sama Skema kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) dalam membangun infrastruktur pengolahan sampah ITF Sunter akan diterapkan dalam proyek ini. Skema KPS dipilih, karena lahan seluas 4,5 hektare di Sunter dimiliki murni oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Namun, kita libatkan swasta untuk membangun dan meng operasikanya. Pola kerjasamanya bisa build, operate, and transfer (BOT). Langkah ini diambil agar pembangunannya tidak terlampau membebani APBD,” tuturnya. Sedangkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Pemprov DKI Jakarta yang berada di luar Jakarta akan difungsikan sebagai TPST Regional yang dapat dimanfaatkan oleh daerah penyangga ibu kota, sesuai konsep Megapolitan. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah memasukkan program tempat pengelolaan sampah terpadu dalam kota ini sebagai program unggulan tahun ini.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yusi Sofia, menjelaskan pihaknya terus mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta khususnya dalam hal penanggulangan sampah. Saat ini, volume sampah di DKI sudah mencapai 6.592 ton per hari dan diprediksi mengalami kenaikan setiap tahun sekitar 5 persen. Bahkan, pada 2030, volume sampah diprediksi mencapai 9 ribu ton per hari. 

Sumber : Koran Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi