Situ [Rawa] Gede sebelah selatan jadi tempat pembuangan sampah (Foto: Bang Imam) |
Resmi atau liarnya TPA ini menurut penuturan warga justru dilakukan oleh oknum-oknum dari dinas kebersihan.
"Yang buang kesini juga dinas kebersihan. Kan biar pulangnya dekat," kata warga yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Ia menambahkan dibuangnya sampah ke Situ Rawa Gede tersebut mengakibatkan pendangkalan bahkan sebagian lahan sudah menjadi daratan sampah.
Bu Haji asyik menjaring udang kecil di pinggiran sungai sebelah tengah, katanya sembari mengisi masa tuanya untuk tetap beraktifitas (Foto: Bang Imam) |
Menurut data pada papan nama, Situ [Rawa] Gede memiliki luas sekitar 73.554 m2 atau hampir mencapai 8 hektar.
"Kalau dilihat saat ini mungkin tinggal 5-6 hektar lagi. Sisanya sudah menjadi daratan, rawa yang ditumbuhi semak dan tempat pembuangan sampah," kata Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane.
Kesulitan daerah untuk mengelola situ karena hak pengelolaan dan tanggung jawab masih berada di pusat.
Kondisi situ yang airnya hitam yang berbatasan dengan salah satu pabrik kecap dan saos serta adanya ternak warga. (Foto: Bang Imam) |
"Situ ini memang tanggung jawab pusat dalam hal ini BBWS 2C. Tapi bagaimanapun situ tidak boleh dijadikan TPA Liar. Situ harus tetap menjadi fungsi awalnya sebagai pengendali banjir dan tangkapan air," ujar Bang Imam lagi panggilan akrabnya.
Saat meninjau Situ [Rawa] Gede di Bojongmenteng, pagi Jum'at, 2 Nopember 2012 sekitar pukul 06.00-08.00 pagi, beberapa warga sudah beraktifitas di situ.
Diantaranya mencari ikan, dan membersihkan tanaman yang ditanam dipinggiran situ. Sementara TPA Liar biasanya memulai aktifitas jelang sore hari hingga malam hari.
"Kalau siang nanti bisa ditegur petugas. Padahal sih petugas sendiri yang buang juga," ujar warga lagi.
Memang tepat di sebelah barat situ terdapat pool mobil dinas kebersihan Pemkot Bekasi.
Sementara dalam pengamatan dipagi hari air situ di wilayah sebelah timur terlihat airnya cukup keruh dan hitam. Situ di sebelah timur berbatasan dengan salah satu pabrik saos.
"Cukup memprihatinkan kondisi situ ini. Padahal bila difungsikan dengan baik sangat bermanfaat untuk kesejahteraan warga sekitar jika dibangun menjadi kampung wisata. Sebab warga sekitar situ kondisi perkampungan masih asri," terang Bang Imam yang juga Direktur Sosial dan Pendidikan LSM Sapulidi.
Papan Pengumuman Kondisi Situ oleh DPLH Kota Bekasi (saat ini menjadi BPLH) Foto: Bang Imam. |
Dia sangat berharap Situ [Rawa] Gede dapat dimanfaatkan oleh Pemkot Bekasi. Mengingat sebagain wilayah Kota Bekasi merupakan daerah rawan banjir.
"Situ ini bisa mengurangi dan mengendalikan banjir. Jika musim hujan situ bisa menampung air hujan dan aliran saluran-saluran dari perumahan sekitar," katanya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi