Kota Surabaya adalah salah satu kota tujuan bisnis dan wisata wilayah timur Pulau Jawa. Kota Surabaya juga merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur. Dan kota ini menjadi kota terbesar nomor 2 setelah Jakarta.
Saya berkesempatan kembali ke Kota Surabaya usai pandemi mereda dan dicabutnya PPKM.
Namun, kali ini tidak banyak yang bisa saya eksplor, karena waktu yang terbatas. Cuma berkutat dari Stasiun ke Hotel terus Tugu Pahlawan menuju Masjid untuk Sholat Jum'at dan kembali ke Stasiun menuju pulang ke Bekasi.
KA BIMA
Kereta Api (KA) Bima mengantarkan saya dari Stasiun Gambir ke Stasiun Surabaya Gubeng. Sheet eksekutif saya hanya bayar Rp.200.000,- dapat tiket promo Imlek. Berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta sekitar pukul 17.10 wib dan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 04.11 wib pagi.
Karena masih hari kerja, penumpang tidak terlalu ramai di kereta. Tetapi, di Stasiun Gambir tetap ramai karena berangkat menuju berbagai tujuan di pulau Jawa.
Pengalaman di KA Bima dalam gerbong Eksekutif 1 (EKS-1/5D) tepat dibelakang masinis ternyata selalu tidak kebagian kuliner kereta.
Pramugari/a menjajakan kuliner sudah dari gerbong belakang, tiba di gerbong EKS-1 dianggap paling akhir. Menyebabkan kita tidak banyak pilihan menu, kalau boleh dibilang sudah habis.
Selama perjalanan Jakarta-Surabaya waktunya malam hari, tidak banyak yang bisa dilihat pemandangan kecuali saat berhenti di beberapa Stasiun besar untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Oh... ya durasi perjalanan Gambir ke Surabaya Gubeng itu memakan waktu sekitar 11 jam dan 1 menit. Cukup lama untuk ukuran saya, karena tidak terbiasa naik angkutan umum jarak jauh.
Kalau saya sih naik angkutan umum baik Bus maupun Kereta paling kuat dengan durasi 2 jam. Misal relasi Gambir-Bandung.
Kalau lebih jauh, adanya malah pegel, capek, bosan, dan badan ngilu-ngilu semua. Pun, termasuk pengen makan, ngemil dan minum kopi.
Nah, pengalaman kalau naik kereta ambil gerbong yang dekat dengan kereta makan, agar tidak kehabisan menu dan tentu yang dijajakan pramugari/a masih fresh dan hangat.
KA Bima melintasi Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo, Stasiun Madiun dan Stasiun Surabaya Gubeng.
POP HOTEL GUBENG
Tiba di Stasiun Surabaya Gubeng, saya naik gojek online di pintu kanan, kebetulan sudah tersedia shelter gojek onlinenya. Tinggal arahkan tujuan, dekati driver otomatis langsung dapat pesanan.
Sekitar pukul 04.00 wib lebih pada hari Jum'at, 3 Februari 2023, saya tiba di Kota Surabaya dan langsung menuju Pop Hotel Gubeng yang sudah saya pesan sebelumnya melalui aplikasi tiket.com.
Menginap di Pop Hotel Gubeng beli via tiket.com seharga Rp.286.199,- per malam. Oh... ya untuk traveler yang memesan tiket tidak sesuai waktu check in, sebaiknya konvirmasi terlebih dahulu kepastiannya.
Karena saya pengalaman, kalau check in setelah pukul 22.00 wib (malam hari) atau bahkan dini hari, beberapa hotel kecil, homestay, apartemen tidak ada ada lagi petugas yang bisa dikonfirmasi. Akhirnya menyulitkan kita untuk check in.
Saran saya sih, kalau sudah melewati batas waktu check in yang ditentukan misal antara pukul 13.00-23.59 wib, sebaiknya jangan memesan hotel kecil, lebih baik cari hotel berbintang yang memiliki resepsionis full 24.00 jam.
Karena hal tersebut, maka saya memilih Pop Hotel Gubeng yang melayani customer full 24 jam.
Di hotel cuma sampai pukul 10.00 wib pagi, sudah termasuk sarapan (beli online) karena restourant sudah tutup, sholat subuh, mandi, tidur dan bisnis.
TUGU PAHLAWAN
Pukul 10.00 wib, Jum'at, 3 Februari 2023 saya check out dari Pop Hotel Gubeng menuju Tugu Pahlawan. Sebab, tanpa ke Tugu Pahlawan belum lengkap rasanya kalau lagi ada di Kota Surabaya.
Berkeliling Tugu Pahlawan sambil foto-foto dan tidak sempat masuk Museum, pukul 11.00 wib bergegas menuju Masjid untuk melaksanakan Sholat Jum'at.
Tugu Pahlawan di Kota Surabaya di jam hari kerja tetap ramai pengunjung kemungkinan dari luar kota.
Di Tugu Pahlawan sempat mencicipi menu makan bungkusan di Kantin Museum dan Ngopi sebagai hal yang wajib hehehe.
Harga makanan dan minuman di Kantin Tugu Pahlawan setara dengan harga kaki lima, tidak mahal.
Sebenarnya jarak Tugu Pahlawan dengan Stasiun Surabaya Pasar Turi/Masjid Baiturrohim cukup dekat. Cuma sekiar 850 meter, kurang dari 1 kilometer.
Kalau di Bekasi, jarak sedekat ini biasa saya jalan kaki. Tetapi di Surabaya karena sudah was wes wos di Tugu Pahlawan, saya memilih naik ojek online dari Tugu Pahlwan ke Stasiun Pasar Turi.
MASJID BAITURROHIM
Sekitar pukul 11.00 wib tiba di Masjid Baiturrohim samping Stasiun Surabaya Pasar Turi. Saya langsung mempersiapkan Sholat Jum'at dan memilih shaf terdepan.
Waktu sholat Jum'at di Kota Surabaya pukul 12.00 wib lewat 6 menitan. Sedangkan pelaksanaan sholat dan khutbah Jum'at memakan waktu sekitar 45 menit.
Sekitar pukul 13.45 wib sholat Jum'at telah selesai dan saya bergegas menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi untuk boarding tiket.
STASIUN SURABAYA PASAR TURI
Staiun Surabaya Pasar Turi berada di Jl. Semarang, Tembok Dukuh, Kec. Bubutan, Kota Surabaya. Masih satu halaman dengan Masjid Baiturrohim.
Setelah boarding melalui mesin check in, saya membeli oleh-oleh khas Surabaya di sekitar stasiun. Sebelum masuk stasiun, terlebih dahulu mengisi perut kosong makan siang di Solaria Stasiun Surabaya Pasar Turi.
Usai, makan tanya-tanya petugas stasiun, kalau hari kerja ternyata check in di Stasiun Surabaya Pasar Turi tidak perlu 2 jam sebelum pemberangkatan. Cukup 10 menit sebelum jadwal kereta. Karena tidak antri, dan tidak banyak penumpang saat itu.
KA JAYABAYA
Menuju balik ke Bekasi (Stasiun Bekasi) saya naik KA Jayabaya jurusan Malang-Pasar Senen. Dapat tiket promo di gerbong Eksekutif 1 (EKS-1/2A) kereta berangkat dari Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 14.20 wib.
Dan saya tiba di Stasiun Bekasi pukul 00.53 wib.
KA Jayabaya melintasi rel kereta jalur Pantura Jawa via Stasiun Lamongan, Stasiun Cepu, Stasiun Semarang, Stasiun Pekalongan, Stasiun Pemalang, Stasiun Tegal, Stasiun Cirebon, Stasiun Karawang, Stasiun Cikarang, Stasiun Bekasi, Stasiun Pasar Senen.
Saya turun di Staiun Bekasi.
KA Jayabaya jika di hari kerja juga tidak terlalu ramai, masih bisa leha-leha di kereta.
#BangImamBerbagi #Wisata #SurabayaGubeng #SurabayaPasarTuri #KABima #KAJayabaya #2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi