Kok Bekasi Bisa Banjir Ya....!!!
Oleh : Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S
Banyak orang bertanya dan terheran-heran, kok Bekasi bisa banjir ya...!!! Kan tidak ada kiriman dari Bogor, mengapa bisa?Untuk diketahui, pada hari Minggu, 24 Januari 2021 sejumlah wilayah di Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bekasi Barat, dan Kecamatan Medansatria kena bencana banjir. Banjir kali ini berkisar antara 10 cm hingga 100 cm.
Banjir bukan akumulasi dari hulu, tetapi lebih pada buruknya penataan drainase di Kota Bekasi dan prilaku masyarakat yang masih suka buang sampah ke sungai. Perlu juga diketahui wilayah yang banjir saat ini merupakan wilayah langganan banjir tahunan.
Bekasi atau Kota Bekasi merupakan salah satu wilayah yang cukup rendah jika diukur dari permukaan air laut. Tofografi Kota Bekasi memiliki ketinggian antara 11 meter hingga 81 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Selain itu, umumnya perumahan dan permukiman yang terbangun di Kota Bekasi berada di bekas rawa-rawa dan saat membangun tidak lagi diurug atau memenuhi ketentuan rekomendasi peil banjir.
Belum lagi dari 3 DAS Besar yang melewati Kota Bekasi, yaitu DAS Sunter, DAS Cakung, dan DAS Bekasi hampir ketiga-tiga DAS tersebut sudah terjadi pendangkalan dan perubahan alih fungsi guna lahan.
Belum lagi daya tampung dan daya dukung sungai di Kota Bekasi sudah melebihi kapasitas bila puncak musim hujan tiba.
DAS CAKUNG
DAS (Daerah Aliran Sungai) Cakung termasuk Kali Cakung, Kali Buaran dan Kali Jati Kramat. Di Kota Bekasi termasuk juga Kali Baru (Jatiasih).
DAS Cakung misalnya, yang membentang mulai dari Depok hingga mengalir ke wilayah Kota Bekasi mulai dari Kecamatan Jatisampurna, Kecamatan Pondokmelati, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bekasi Barat dan berakhir di Banjir Kanal Timur (BKT) di Kecamatan Medansatria hampir sepanjang wilayah Kota Bekasi seluruh DAS Cakung sudah berubah menjadi drainase yang di beton dipinggir kiri dan kanannya.
Ada juga penyempitan kali jika melewati perumahan dan batas permukiman. Termasuk terkendala pada aliran yang melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek (dekat simpang susun JORR), dan terhambat juga oleh aliran Kalimalang dan sejumlah kegiatan yang baru berdiri seperti di Sentrakota Jatibening dan Kota Bintang.
Kalau kita sengaja misalnya datang ke Kota Bekasi mencari sendiri yang namanya DAS Cakung akan sulit ditemukan. Karena kenyataan dilapangan DAS Cakung sudah berupa drainase beton yang membelah beberapa perumahan dan permukiman di kota ini.
Langganan banjir akibat DAS Cakung misalnya, Komplek Dosen IKIP, Bumi Nasio Indah, Jatibening, Terowongan JORR/Kalimalang depan Mc Donald Kota Bintang, Bintara, Duta Kranji, Perumahan Harapan Baru dan wilayah sepanjang DAS Cakung.
KALI RAWALUMBU
Tengku Imam Kobul Moh Yahya S adalah Anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dan tinggal di Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi