SD Negeri Jatibening, Pondokgede Bekasi |
Pondokgede (BIB) - Sebut saja, Maryono (36) sudah bekerja di salah satu SD Negeri sejak tahun 2004. Namun saat itu tugas utamanya sebagai guru olahraga.
Berbekal lulusan SMA, ia bekerja berdasarkan pengalaman menjadi guru olahraga profesional di sekolahnya. Saat ada pemberkasan untuk pengangkatan CPNS pada tahun 2005, Maryono kurang beruntung, karena dia tidak termasuk yang dipersyaratkan sebagai guru honorer yang dibiayai oleh APBN/APBD. Sehingga nasib belum berpihak padanya.
Tahun 2010, Pemerintah Pusat kembali mendata guru honorer lewat Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2010 tentang Pendataan Tenaga Honorer di Lingkungan Instansi Pemerintah. Lagi-lagi Maryono kurang beruntung. Selain terganjal oleh ijazah, Maryono ternyata di tempatkan pada tenaga kependidikan, bukan sebagai guru olahraga.
"Salah entry di UPTD, saya dianggap TU padahal dari dulu saya guru olahraga. Kalau melihat kesempatan tipis," katanya lirih.
Belum lagi ia terganjal dengan ijasah yang mengharuskan dan mengutamakan guru yang sudah sarjana.
"Saya sedang kuliah, insya Allah lulus tahun depan," kata Maryono yang sehari-harinya mengajar di salah satu SD Negeri di Jatibening, Pondokgede Bekasi.
Maryono dengan gaji kurang dari Rp. 500 ribu per bulan tidak mampu untuk membiayai seluruh kebutuhannya sehari-hari. Untuk menghemat pria itu rela menginap dan tinggal di sekolah.
"Sekalian saya jadi penjaga sekolah. Kalau malam saya jadi tukang ojek, lumayan untuk tambahan," ungkapnya.
Mengojek dilakukannya usai sholat Isya di pintu tol Jatibening, Pondokgede Timur. Semua dilakukannya demi menghidupi istri dan kedua anaknya.
"Mudah-mudahan pendataan ini saya kebawa. Harapan saya cuma ingin diangkat jadi PNS," ujar pria berpostur gemuk ini. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi