Banjarmasin, Solo dan Pekalongan
kota metropolitan terkotor, Kota Bekasi |
Tiga
kota dipilih menjadi kota teladan bagi kota-kota lain di Indonesia oleh badan
PBB, United Nations Human Settlements Programme.
Tiga kota pilihan UN Habitat
itu adalah Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Pekalongan dan Solo di Jawa
Tengah.
"Tiga kota ini berhasil membuktikan bahwa mereka mampu melakukan perubahan dan membuat kotanya menjadi lebih baik," kata Bruno Dercon, Human Settlements Officer di UN Habitat Asia Pasifik kepada Yahoo! di Fukuoka, Jepang, 29 November 2012.
Banjarmasin, Pekalongan dan Solo dianggap sebagai
kota dengan tata kelola yang baik, kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang
pro terhadap warga miskin.
Program ini diawali dengan ide untuk mendengarkan cerita dari kota-kota yang
sukses.
"Jika ada kota yang sukses, maka seharusnya kota-kota lain juga
bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan," kata Bruno.
Ketiga kota ini
dianggap bisa menjadi teladan bagi 500 kota lain di Indonesia.
Kepemimpinan menjadi faktor penting dalam perkembangan ketiga kota, terutama di
Pekalongan dan Solo.
Penilaian dilakukan antara tahun 2011 dan 2012, saat itu
Pekalongan dipimpin Walikota M Basyir Ahmad, Banjarmasin oleh Muhidin dan Solo
dipimpin Joko Widodo.
Pemilihan tiga kota ini adalah bagian program Strategi Pembangunan Kota yang awalnya bertujuan untuk menghubungkan pemerintah daerah dan pusat untuk merealisasikan pembangunan di kota.
Selanjutnya, UN Habitat berniat menggelar
pelatihan untuk para pemimpin kota-kota lain di Indonesia.
Caranya, mengirim para walikota untuk belajar di ketiga kota tersebut. "Agar mereka bisa melihat sendiri dan belajar dari sumbernya langsung," kata Bruno.
Berikut ini ulasan singkat mengenai ketiga kota tersebut:
Banjarmasin
kota seribu sungai, Banjarmasin |
Strategi kota Banjarmasin adalah menjadi gerbang ekonomi Kalimantan, sebuah kota sungai tradisional yang nyaman.
"Pegawai pemerintah kota Banjarmasin
penuh dengan orang-orang muda bersemangat yang mengerti semua tentang
kotanya," kata Bruno.
Salah satu hal yang patut dicontoh dari Banjarmasin adalah layanan air bersih untuk hampir seluruh kota.
98 persen rumah tangga di Banjarmasih sudah dilayani
PDAM, persentase yang tertinggi di Indonesia.
Sebagai kota di Kalimantan, Banjarmasin menyadari bahwa sungai adalah identitas kota. Budaya sungai ini akan diperkuat untuk menjadikannya sebagai aset kota dan menyatukan sungai dalam strategi pembangunan.
Apalagi, ikon terkenal
Banjarmasin adalah pasar terapung yang mengundang wisatawan dari dalam dan luar
negeri.
Tantangan bagi Banjarmasin adalah mengatasi pertumbuhan penduduk kota yang diperkirakan berlipat ganda dalam dua dekade.
Kota ini dituntut untuk terus
memperbaiki layanan dasar dan kualitas hidup warganya. Dengan penduduk yang
terus meningkat, kemacetan mengancam kota ini jika tidak segera menemukan
solusi.
Pekalongan
kota batik, Pekalongan |
Pekalongan
punya tiga strategi utama, yakni pengembangan minapolitan, revitalisasi kawasan
pusat kota dan pengembangan ekonomi batik.
"Awalnya pemerintah kota masih
bimbang menetukan mana yang lebih penting untuk dikembangkan, Pekalongan
sebagai kota minapolitan di pesisir atau kota batik," kata Bruno.
Masalah mendasar di Pekalongan adalah rendahnya layanan umum dasar, banyaknya penduduk berpendapatan rendah dan pengangguran.
Wilayah pemukiman di pesisir
utara masih buruk dan rentan terhadap bencana alam.
Untuk mengatasinya, Pemerintah Pekalongan sedang fokus untuk menata daerah utara kota. Caranya, dengan manajemen lingkungan pesisir dan pembangunan. Masyarakat berpendapatan rendah diberi pinjaman lunak dan promosi usaha budidaya dan pengolahan ikan.
Solo
the spirit of java, Solo |
Pemerintah Kota Solo dinilai punya fokus yang jelas untuk mewujudkan visi kotanya, "eco cultural city".
Strategi kota ini berkaitan dengan
ekologi perkotaan, penjagaan warisan budaya, pengembangan ekonomi lokan dan
pembangunan infrastruktur.
Taman-taman direnovasi, antara lain taman Balekambang, Manahan, Kalianyar dan Pucang Sawit.
Pemerintah mengusahakan membangun taman lain untuk meningkatkan
jumlah penduduk yang tinggal dengan jarak lima menit jalan kaki dari taman.
Bukan berarti Solo bebas masalah. Kualitas ruang publik masih dinilai rendah, apalagi dengan rendahnya kesadaran terhadap masalah lingkungan.
Sungai masih
tercemar, drainase tak terawat sehingga banjir kerap terjadi.
Menurut UN Habitat dalam laporannya, kebijakan pro-kemiskinan yang dilakukan di Solo meliputi pengurangan kerentanan terhadap banjir, memperbaiki sarana infrastruktur kawasan miskin dan menciptakan lapangan kerja. Yang paling penting adalah melibatkan si miskin dalam dialog.
Sumber : Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi