Jumat, 09 November 2012

Bogor Peringkat 5 Rawan Bencana


Kota Bekasi Belum Memiliki BPBD

KORBAN BANJIR RW 26 MARGAHAYU MENGUNGSI DI LOTTE MART
Bogor (BIB) - Berdasarkan data indeks rawan bencana 2011, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan wilayah Kabupaten Bogor sebagai peringkat ke lima dengan skor 129 atau tingkat kerentanan tinggi daerah rawah bencana di Indonesia.

"Kabupaten Bogor berada di peringkat ke lima setelah Bandung sebagai daerah rawan bencana di Indonesia," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Yos Sudrajat, di Bogor, Rabu.

Yos mengatakan, indeks kerawanan bercana berdasarkan data BNPB 2011 paling tinggi terdapat di Jawa Barat. 

Daerah yang menempati peringkat pertama tingginya kerentanan terjadinya bencana dipegang oleh Garut dengan skor 139, ditempat ke dua dengan skor 133 di Tasikmalaya, disusul ditepat ketiga Cilacap dengan skor 132 dan Bandung dengan skor 131.

Menurut Yos, tingginya tingkat kerentanan bencana diukur dari berbagai faktor, diantaranya jumlah kasus yang terjadi, hingga potensi wilayahnya. Seperti di Garut yang rutin terjadi bencana alam seperti gempa.

"Wilayah Kabupaten Bogor ini cukup luas, selain itu, letak geografi dan topografi lahannya yang labil sehingga rawan terjadi bencana seperti longsor, angin kencang atau angin ribut (puting beliung), banjir dan bencana lainnya," katanya.

Yos mengatakan, berdasarkan data rekapitulasi peristiwa bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor selama tahun 2012 mulai dari Januari hingga September tercatat sebanyak 331 kejadian.

Adapun rincian kejadian bencana yang terjadi selama 2012 yakni, tanah longsor sebanyak 48 kejadian, banjir sembilan kejadian, kebakaran 122 kejadian, angin kencang atau ribut atau puting beliung 100 kejadian dan 52 kejadian lainnya.

"Kejadian bencana yang paling banyak terjadi tahun ini adalah fenomena angin kencang. Fenomena ini pun sering terjadi dan telah menjangkau wilayah yang sebelumnya tidak pernah mengalami angin kencang," katanya.

Sementara itu, untuk peristiwa kebakaran, lanjut Yos, termasuk dalam bencana sosial yang disebabkan oleh "human error" seperti konsleting listrik.

Untuk bencana longsor, ungkap Yos, memang rutin terjadi, karena wilayah Kabupaten Bogor merupakan daerah labil. Bila intensitas hujan meningkat, menyebabkan tanah mengalami erosi sehingga memicu terjadinya longsor.

"Untuk longsor, BPBD telah memetakan ada daerah rawan longsor terdapat di 22 kecamatan dan 115 desa. Seperti di Leuwiliang, Dramaga, Cigudeg, Sukaraja dan masih banyak lagi," katanya.

Yos mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana karena saat ini telah memasuki musim penghujan. Khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. (ant)

INDEKS RAWAN BENCANA INDONESIA 2011

NO
PROVINSI
KAB/KOTA
SKOR
KELAS RAWAN
1
JAWA BARAT
GARUT
139
TINGGI
2
JAWA BARAT
TASIKMALAYA
133
TINGGI
3
JAWA TENGAH
CILACAP
132
TINGGI
4
JAWA BARAT
BANDUNG
131
TINGGI
5
JAWA BARAT
BOGOR
129
TINGGI
6
JAWA BARAT
SUKABUMI
126
TINGGI
7
MALUKU
KOTA AMBON
124
TINGGI
8
JAWA TENGAH
BANYUMAS
123
TINGGI
9
NTT
SIKKA
123
TINGGI
10
SUMBAR
KOTA PADANG
119
TINGGI
78
JAWA BARAT
BEKASI
81
TINGGI
357
JAWA BARAT
KOTA BEKASI
41
TINGGI

Sumber : BNPB/diolah Bang Imam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi