Tampilkan postingan dengan label Sanitasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sanitasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Mei 2020

Standar Sanitasi dan Kesehatan di Sekolah Menuju New Normal


Bahwa Sanitasi di Sekolah merujuk pada Sustainable Development Goal's (SDG's) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Setidaknya ada beberapa hal yang wajib disediakan dalam rangka Program Sanitasi di Sekolah, yaitu (1) Akses pada sumber air yang layak, (2) Fasilitas jamban yang berfungsi dan terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan, (3) akses pada sarana cuci tangan dengan ketersediaan sabun dan air yang mengalir

Oleh : Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S

Merujuk pada Profil Sanitasi Sekolah Tahun 2017 terlihat kesenjangan fasilitas sanitasi di sekolah yang tidak memadai. Dimana satu dari tiga sekolah di Indonesia tidak memiliki akses air.

Data berikutnya yang terkonfirmasi, bahwasanya 12,09% atau 25.835 sekolah di Indonesia tidak memiliki jamban (Kamar Mandi/WC). Dan satu dari dua sekolah di Indonesia juga tidak memiliki jamban (Kamar Mandi/WC) yang terpisah antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.

Sehingga untuk rasio Jamban siswa laki-laki di Indonesia adalah 1:122 dan rasio jamban dengan siswa perempuan adalah 1:117.

Belum lagi soal fasilitas cuci tangan dengan menggunakan sabun. Data yang terkonfirmasi, bahwasanya 35,19% atau setara dengan 75.193 sekolah di Indonesia tidak memiliki sarana cuci tangan.

Rendahnya kesadaran untuk menjalankan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah sehingga menimbulkan masalah lingkungan di sekolah yang tidak aman, tidak bersih, dan tidak sehat.

Minggu, 06 Maret 2016

Apa Itu SDGs 2015-2030 ???

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

PENGERTIAN

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) adalah seperangkat target yang berhubungan dengan pengembangan internasional di masa mendatang. Target-target ini dibuat oleh PBB dan dipromosikan sebagai Tujuan Global untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Mereka menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) yang tidak lagi berlaku terhitung mulai akhir 2015. SDG aktif mulai tahun 2015 hingga 2030. Ada 17 tujuan dan 169 target spesifik untuk tujuan-tujuan tersebut.

Minggu, 06 September 2015

Sampah Kali Bekasi



Pemerintah Kota Bekasi seharusnya segera menutup TPA liar di sepanjang Kali Bekasi terutama yang berada di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur sekitar 200 meter dari Bendung Bekasi. (Bang Imam)

#BersihKaliBekasi

Sabtu, 15 Agustus 2015

Satuan Ekologi Sungai Sebagai Daya Dukung Peradaban Bangsa

ISU TEMATIK 1 UNTUK KONGRES SUNGAI INDONESIA

Banjarnegara (BIB) - Sungai pada keseluruhannya adalah habitat hidup dan sumber penghidupan, luruh dalam kesatuan ekosistem dari unsur hayati, nir-hayati dan manusia. Namun, sungai tak hanya berarus tenang. Seringkali ia juga bergejolak dan menunjukkan hukum alamnya kala manusia lalai.
Keberadaan sungai tidak terpisahkan dengan gunung, hutan dan daratan lebih luas lagi sebagai wilayah tangkapan air hujan dan pemasok mata air, rembesan dan aliran. Pengelolaan dan pemanfaatan hutan, gunung, lereng dan perbukitan masyarakat pemangku sungai dan hutan secara tradisional menerapkan budaya kelola dengan memelihara sistem pewilayahan tutupan/larangan, lindung, kelola dan budidaya atau serupa dengan itu, serta memagarinya dengan norma, nilai dan adat-istiadat.
Untuk pengelolaan lahan pertanian sawah yang memerlukan sistem pengairan, tata kelola air dan sungai diimplementasikan dalam sistem subak (Bali), ulu-ulu (Jawa Tengah), jagatirta (Jawa Timur), mapag cai (Jawa Barat), serta mungkin masih banyak lainnya sampai pada tata kelola air bagi kawasan permukiman, perladangan dan tentu juga perikanan, perhubungan serta industri dan energi. Tata kelola air dalam keprograman, menyusul hancurnya sistem tata kelola tradisional, kemudian dikembangkan dengan konsep keprograman dan dikelola komunitas masyarakat dalam P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), P3AT (Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah), Mitra Cai, HIPPA sampai juga perusahaan air minum milik daerah ataupun perusahaan air minum kemasan.

Peran Sungai Dalam Mensejahterakan Masyarakat

ISU TEMATIK 2 UNTUK KONGRES SUNGAI INDONESIA

Banjarnegara (BIB) - Sungai sangat vital bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang sekitar 70% wilayahnya terdiri dari perairan, pulau-pulau mewujud sebagai bagian dari perairan yang dijalin sebagai satu kesatuan oleh sungai-sungai. Jalinan sungai dapatlah dimaknai sebagai pewujud satu entitas: Tanah-Air. Dalam sejarah hidup dan penghidupan masyarakat yang diwarnai berbagai olah kreatifitas budaya dan pengembangan peradaban, sungai berada di ruang depan: terpelihara dan diagungkan, sebab sungai adalah kehidupan yang menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan. Sriwijaya, Majapahit, Gowa, Bonne, Ternate-Tidore, Banten dan masih banyak lagi situs-situs sejarah lebih tua maupun lebih muda, menunjukkan ketakterpisahan historis bangsa-bangsa Indonesia dengan sungai dan perairan. Pada skala hidup sehari-hari, kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, industri olahan rakyat, perdagangan, perhubungan dan permukiman serta lainnya memastikan ketakterpisahan tersebut.
Sungai pada keseluruhannya adalah habitat hidup dan sumber penghidupan, luruh dalam kesatuan ekosistem dari unsur hayati, nir-hayati dan manusia. Namun, sungai tak hanya berarus tenang. Seringkali ia juga bergejolak dan menunjukkan hukum alamnya kala manusia lalai.

Aliran Air Sungai Sebagai Energi Terbarukan Dari Anugerah Hingga Musibah

ISU TEMATIK 3 UNTUK KONGRES SUNGAI INDONESIA

Banjarnegara (BIB) - Keberadaan sungai tidak terpisahkan dengan gunung, hutan dan daratan lebih luas lagi sebagai wilayah tangkapan air hujan dan pemasok mata air, rembesan dan aliran. Pengelolaan dan pemanfaatan hutan, gunung, lereng dan perbukitan masyarakat pemangku sungai dan hutan secara tradisional menerapkan budaya kelola dengan memelihara sistem pewilayahan tutupan/larangan, lindung, kelola dan budidaya atau serupa dengan itu, serta memagarinya dengan norma, nilai dan adat-istiadat.
Degradasi dan ancaman terhadap sungai adalah ancaman terhadap ekologi dan ekosistem air yang, pada hakekatnya, mewujud sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama.  Tetap memperhatikan dengan sungguh-sungguh situasi kawasan Daerah Aliran Sungai, Badan Sungai dari hulu, tengah, hilir sampai muara, serta pantai, laut dan pesisiran dari sungai-sungai besar seperti Barito, Kapuas, Mahakam, Musi, Batanghari, Kampar, Brantas, Solo maupun sungai Ajkwa (pembuangan tailing tambang emas freeport di Papua); masalah yang dihadapi Sungai Citarum, Kali Ciliwung, Kali Semarang dan Kali Surabaya (Kali Mas) sekurangnya menunjuk betapa parah dan rumitnya masalah yang dihadapi ekosistem sungai kita.Tak teringkari bahwa tata kelola sungai memiliki kekhususan karena ia menyangkut kawasan hulu dan hilir.

Ekowisata Sebagai Upaya Konservasi Budaya dan Konservasi Daerah Aliran Sungai

ISU TEMATIK 4 UNTUK KONGRES SUNGAI INDONESIA
Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society (1990) sebagai berikut :
“Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat”.


Banjarnegara (BIB) - Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta alam yang menginginkan daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari, di samping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Dalam perkembangannya ternyata bentuk ekowisata ini berkembang karena banyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan ingin berkunjung ke area alami yang dapat menciptakan kegiatan bisnis. “Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata” (Eplerwood, 1999). Dari kedua definisi ini dapat dimengerti bahwa ekowisata dunia telah berkembang sangat pesat.
Semula Ekowisata dikembangkan dengan memanfaatkan Kawasan Taman Nasional sebagai destinasi, dan pada saat ini praktek ekowisata adalah wisata berbasis pada alam dengan mengikutkan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis. Definisi ini memberi penegasan bahwa aspek yang terkait tidak hanya bisnis seperti halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi lebih dekat dengan pariwisata minat khusus, alternative tourism atau special interest tourism dengan obyek dan daya tarik wisata alam. Ekowisata merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi.

Mengabaikan Peradaban Sungai dalam Mewujudkan Poros Maritim adalah Marginalisasi”

ISU TEMATIK 5 UNTUK KONGRES SUNGAI INDONESIA
Kebangkitan peradaban maritim yang bukan saja ditandai dengan eksisnya industri kelautan, tetapi juga tumbuh kembangnya kebudayaan dan kesejahteraan manusia pesisir serta wilayah penyangga antara daratan dan lautan.

Banjarnegara (BIB) - Nusantara, sebagaimana disebutkan dalam negarakertagama, terbayang sebagai kesatuan maritim yang saling terhubung oleh air. Interaksi antar pulau dalam bentang Sabang hingga Merauke seyogyanya tidak bisa dipisahkan dari laut. Di Jawa, kota-kota besar, Surabaya, Semarang dan Jakarta, terbentuk oleh kehadiran pelabuhan-pelabuhan. Demikian pula di Kalimantan, peradaban bahari bertaut erat dengan relasi dagang antara kesultanan besar seperti Banjarmasin, Sampit dan Pontianak dengan suku-suku yang bermukim di sempadan sungai di Kalimantan. Sebagai sebuah perspektif, sungai-sungai ini menjadi penali bagi persekutuan komunitas yang menghuni pulau-pulau ataupun kampung-kampung.

Sungai Sebagai Kesatuan Sistim Politik dan Ketahanan Negara Maritim

ISU TEMATIK 6 UNTUK KONGRES SUNGAI INDONESIA

"Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas dan lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan  Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan  pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia” (Deklarasi Djoeanda 13 Desember 1957).


Banjarnegara (BIB) - Bumi maritim Indonesia adalah bagian dari sistem planet bumi yang merupakan satu kesatuan alami antara darat dan laut di atasnya tertata secara unik, menampilkan ciri-ciri negara dengan karakteristik sendiri yang menjadi wilayah yurisdiksi Negara Republik Indonesia.

Gagasan Negara Maritim Indonesia sebagai aktualisasi wawasan nusantara untuk memberi gerak pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak bangsa Indonesia secara bulat dalam aktualisasi wawasan nusantara. Pengembangan konsepsi negara maritim Indoensia sejalan dengan upaya peningkatan kemampuan bangsa kita menjadi bangsa yang modern dan mandiri dalam teknologi kelautan dan kedirgantaraan bagi kesejahteraan bangsa dan Negara.

Kongres Sungai Indonesia 2015


Kongres Sungai Indonesia (KSI) Tahun 2015 akan dilaksanakan di Banjarnegara pada tanggal 26 s/d 30 Agustus 2015.

Rencananya KSI akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Kongres Sungai Indonesia akan mengambil tema, "Sungai Sebagai Pusat Peradaban Bagi Kelangsungan Hidup dan Kesejahteraan Bersama".

Ada 6 isu yang akan dibahas pada Kongres Sungai Indonesia, diantaranya :

  1. Satuan Ekologi Sungai sebagai Daya Dukung Peradaban Bangsa
  2. Peran Sungai Dalam Mensejahterakan Masyarakat
  3. Aliran Air Sungai Sebagai Energi Terbarukan Dari Anugerah Hingga Musibah
  4. Ekowisata Sebagai Upaya Konservasi Budaya dan Konservasi Daerah Aliran Sungai
  5. Mengabaikan Peradaban Sungai Dalam Mewujudkan Poros Maritim adalah Marginalisasi
  6. Sungai Sebagai Kesatuan Sistem Ketahanan Negara Maritim. 

Rabu, 12 Agustus 2015

Acuan Soal Penyediaan Air Minum Pakai Perpres 38 Tahun 2015

Kota Bekasi (BIB) - Undang-Undang Sumber Daya Air telah dibatalkan seluruhnya oleh Mahkamah Konstitusi. Untuk tetap dapat berjalan terutama masalah pengembangan investasi penyediaan air minum di Indonesia, dapat mengacu kepada Perpres Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (KPBU).

Pada Pasal 5 ayat (2) disebutkan bahwa jenis infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan antara lain :

  1. infrastruktur transportasi
  2. infrastruktur jalan
  3. infrastruktur sumber daya air dan irigasi
  4. infrastruktur air minum

Minggu, 15 Februari 2015

Perubahan APBN 2015 Sesuai NAWACITA

Pendidikan, Kesehatan & Perlindungan Sosial

Anggaran Pendidikan menjadi Rp. 406.703.987.206.000,00 (20,39%)


Kota Bekasi (BIB) - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan tahun 2015 telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI). Karena saat penyusunan APBN sebelumnya masih jaman SBY, sehingga Program Presiden baru yang bertumpu pada Nawacita dianggap kurang cocok.

Oleh karenanya, diawal tahun APBN langsung diubah sesuai dengan Nawacita.

Apa itu Nawacita ?

Nawacita adalah konsep Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Nawacita ini dirangkai dari 3 cita-cita Bung Karno untu memajukan Bangsa Indonesia setelah merdeka. Tiga cita-cita itu yang harus diwujudkan adalah :
  1. berdaulat secara politik;
  2. mandiri dalam ekonomi; dan
  3. berkpribadian dalam budaya.
Presiden Ir. H. Joko Widodo dan pasangannya Wakil Presiden Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemerintahan Kabinet Kerja 2014-2019 menyusun program pembangunan prioritas berdasarkan Nawacita dan Trisakti. 

Nawacita dan Trisakti ini dijabarkan dalam 9 agenda prioritas, yaitu :
  1. melindungi segenap Bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
  2. membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
  3. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan;
  4. melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
  5. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
  6. meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;
  7. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
  8. melakukan revolusi karakter bangsa; dan
  9. memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Selasa, 27 Januari 2015

12 Perumahan di Jatiasih Rawan Banjir

Terparah di Pondok Gede Permai (PGP)


salah satu lembaga pendidikan PAUD korban banjir di PGP, Jatiasih, 2013. Foto: Bang Imam
Jatiasih (BIB) - Hingga saat ini terdapat 12 perumahan rawan banjir di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Sejak kejadian banjir besar tahun 2002 dan 2007, ketinggian genangan bervariasi antara 50 cm hingga 300 cm. Yang terparah adalah di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) yang bisa sampai 3 meter. Lama genangan antara 12-60 jam atau sekitar 1 minggu.

12 Perumahan rawan banjir di Kecamatan Jatiasih adalah;
  1. Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa
  2. Perumahan Villa Jati Rasa, Kelurahan Jatirasa
  3. Perumahan Jati Asih Indah, Kelurahan Jatirasa
  4. Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jatirasa
  5. Perumahan Kemang IFI Graha, Kelurahan Jatirasa
  6. Perumahan AL (Bermis), Kelurahan Jatirasa
  7. Perumahan Mandosi, Kelurahan Jatiasih
  8. Perumahan Bumi Nasio Indah, Kelurahan Jatimekar
  9. Perumahan Buana Jaya, Kelurahan Jatimekar
  10. Perumahan Graha Indah, Kelurahan Jatikramat dan Kelurahan Jatimekar
  11. Perumahan PAM, Kelurahan Jatikramat
  12. Perumahan Puri Nusa Phala, Kelurahan Jatiluhur dan Kelurahan Jatisari.
Banjir besar telah terjadi di 2002, 2007, 2010, 2012, 2013 dan 2014. Titik rawan banjir terutama perumahan yang berada di pinggiran sempadan Kali Bekasi. Perumahan Pondok Gede Permai sendiri terletak di pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi menjadi Kali Bekasi.

Selasa, 16 Desember 2014

VIDEO TAMAN "KUPU-KUPU" CUT MUTIAH BEKASI



Taman "Kupu-Kupu" Cut Mutiah Bekasi terletak di pertemuan antara Jalan Ir. H. Juanda dengan Jalan Cut Meutiah Bekasi, persis di depan keluar Terminal Kota Bekasi. Taman ini diresmikan pada hari Sabtu, 15 Agustus 1987 oleh Bupati Daerah Tingkat II Bekasi, H. Suko Martono.

Luas taman ini sekitar 2.000-an meter persegi. Bila dipagi hari saat-saat sekarang banyak kupu-kupu berwarna cantik berkeliaran di Taman ini. Saat ini kupu-kupu tersebut sedang musim kawin, Liat yuk videonya ...

#RTH #TamanCutMutiahBekasi #KotaBekasi

TAMAN "KUPU-KUPU" CUT MEUTIAH BEKASI

Berdiri Sejak 1987



Taman "Kupu-Kupu" Cut Meutia adalah penamaan saya pagi ini, Selasa, 16 Desember 2014. Taman yang terletak di pertemuan Jalan Ir. H. Juanda dan Jl. Cut Meutia persis di depan Terminal Kota Bekasi ini memiliki luas sekitar 2.000 an meter persegi.

Jika dipagi hari seperti yang saya dapati pagi ini, di taman ini sangat banyak kupu-kupu berwarna-warni mengitari taman dan sesekali hinggap di pepohonan yang rindang. Kupu-kupu yang cantik dan unik ini beberapa hari terakhir memang lagi doyan singgah di Taman Cut Meutiah.

Minggu, 30 November 2014

PDAM Tirta Bhagasasi Yang Tidak Pernah Menyediakan Air Minum ?

Yang Dikirim Air Berkaporit Berbau

Jangan dikira PDAM yang berakronim Perusahaan Daerah Air Minum itu mengirimkan air minum ke rumah tangga, bukan. Karena sekalipun namanya perusahaan air minum, BUMD ini hanya mengirimkan tetesan air kecil, berbau, berkaporit dan sering mati ...

Foto Neneng Hasanah Yasin, Bupati Bekasi, sumber : tirtabhagasasi.co.id

Kota Bekasi (BIB) - Di laman www.tirtabhasasi.co.id milik akun resmi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi ini terpampang gambar besar bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin sedang menandatangani prasasti. Namun dalam teks gambar tertulis tepat pada hari Senin, 29 September 2014 menjadi ulang tahun PDAM Tirta Bhagasasi yang ke 33. Pun sudah berusia 33 tahun, pelayanan PDAM Tirta Bhagasasi masih jauh dari dibilang lumayan. Kalau boleh menilai, bisa dikasih angka 3.

Sudah hampir 2 minggu ini air sering mati, terutama di wilayah tempat tinggal saya, Perumnas II Bekasi. Kalaupun mengucur sangat kecil di setiap jelang siang, untuk mengisi bak mandi hingga penuh saja menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam.

Sabtu, 29 November 2014

Taman Hutan Kota Bina Bangsa Bekasi

Jenis & Usia Pohon Belum Terdata Dengan Baik


Gerbang Taman Hutan Kota Bina Bangsa. Foto : Bang Imam
Taman Hutan Kota Bina Bangsa merupakan taman kedua milik Kota Bekasi yang dibangun dan direhabilitasi setelah Taman Hutan Kota Alun-Alun Bekasi. Terletak di jantung Kota Bekasi, Taman Hutan Kota Bina Bangsa terintegrasi langsung dengan kawasan Stadion Patriot, GOR Patriot dan Lintasan Sepatu Roda Kota Bekasi.

Letaknya persis di kawasan GOR Patriot, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 1, Kelurahan Kayuringinjaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Luasnya sekitar 3 hektar. Dahulunya sebelum ada pelebaran jalan Ahmad Yani dan pembangunan fly over Summarecon serta lintasan sepatu roda, jumlah total pohon yang tumbuh di hutan kota ini mencapai 7.653 pohon dengan 23 macam jenis.

Namun, seiring dengan perkembangan pohon-pohon banyak yang ditebang karena pembangunan untuk fasilitas lainnya.

Jumat, 28 November 2014

Apa Manfaat Sumur Resapan Buat Kamu ?

Pembuatan Sumur Resapan. Foto: ist
Air adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Demikian pentingnya fungsi dan kedudukannya, hingga di jaman modern ini, air menjadi salah satu produk yang diperjual belikan. 

Namun tahukah anda bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini berefek pada menurunnya kualitas air? 

Berkurangnya area resapan karena kurang terencananya pembangunan, erosi, abrasi, banjir hingga kemarau berkepanjangan menjadi sebab menurunnya kualitas air, terutama yang terkandung dalam tanah.

Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan bagitu saja. Harus ada upaya untuk mencari jalan keluar untuk memperbaiki kualitas air tanah. 

Usaha perbaikan ini bisa dimulai dari lingkungan rumah dimana kita tinggal. Salah satu caranya dengan membuat sumur resapan. 

Sumur resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah dengan baik.

Kamis, 27 November 2014

Taman Hutan Kota Alun-Alun Bekasi

Taman Hutan Kota, Alun-Alun Kota Bekasi. Foto: Bang Imam
Taman Hutan Kota Alun-Alun Kota Bekasi terletak di komplek Alun-Alun Kota Bekasi, diapit oleh Jl. Pramuka dan Jl. Veteran di Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Taman Hutan Kota Bekasi dikelola oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi. Untuk mengunjungi Taman Hutan Kota Alun-Alun Bekasi jika dari wilayah Timur Bekasi bisa naik elf jurusan Cikarang-Bekasi dan elf jurusan Perumnas I Bekasi-Pulogadung turun di depan Masjid Agung Al-Barkah.

Rabu, 26 November 2014

Mengenal Pintu Air Manggarai

Pintu Air Manggarai tambahan di sisi kiri, untuk menambah kapasitas air menjadi 500 m3/detik. Foto pintu air baru manggarai diambil pada hari Selasa, 25 Nopember 2014 [Bang Imam]
Pintu Air Manggarai adalah pintu air yang berada di daerah Manggarai, sebagai pengatur aliran air yang akan memasuki Kanal Banjir Barat. 

Pintu air ini merupakan bagian dari pengendalian banjir di Ciliwung dengan mengalihkan air ke bagian luar Jakarta, melewati kanal dari Manggarai, di kawasan selatan Jakarta sampai ke Muara Angke di pantai utara. 

Setelah dari pintu air Manggarai, air akan mengalir ke Pasar Rumput, Dukuh Atas, lalu membelok ke arah barat laut di daerah Karet Kubur, kemudian dilanjutkan ke arah Tanah Abang, Tomang, Grogol, Pademangan, dan berakhir di sebuah reservoar di muara, di daerah Pluit.


Dalam pengoperasiannya, Pintu Air Manggarai terkait erat dengan Pintu Air Karet.