Ini Dapodik SLB di Kota Bekasi Tahun 2021

934 Siswa

Kota Bekasi (BIB) - Jumlah Sekolah Luar Biasa atau Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Kota Bekasi saat ini berjumlah 12 lembaga. Terdiri dari 1 SLB Negeri dan 11 SLB Swasta.

Persebaran SLB di Kota Bekasi menjadi masalah tersendiri, karena dari 12 kecamatan yang ada, baru 6 kecamatan yang sudah berdiri dan tumbuh SLB.

Kecamatan yang sudah memiliki SLB adalah:

1. Kecamatan Bekasi Timur (3 lembaga);
2. Kecamatan Bekasi Barat (1 lembaga);
3. Kecamatan Bekasi Selatan (2 lembaga);
4. Kecamatan Medansatria (2 lembaga);
5. Kecamatan Rawalumbu (1 lembaga); dan
6. Kecamatan Pondokgede (3 lembaga).

Sedangkan kecamatan yang tidak tersedia SLB adalah;

1. Kecamatan Bekasi Utara;
2. Kecamatan Mustikajaya;
3. Kecamatan Bantargebang;
4. Kecamatan Jatiasih;
5. Kecamatan Pondokmelati; dan
6. Kecamatan Jatisampurna.

Sekalipun belum merata keberadaan SLB di Kota Bekasi per kecamatan, hal ini sangat terbantu dengan kebijakan perpindahan kewenangan pengelolaan SLB yang dahulunya dibawah Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini pindah ke Pemerintah Provinsi.

Kebijakan berikutnya yang membantu peserta didik SLB adalah, karena ada kewajiban (dilarang menolak) siswa berkebutuhan khusus untuk bersekolah di lembaga pendidikan diluar SLB.

Berikut adalah Tabel 1.1. Data Pokok Pendidikan Sekolah Luar Biasa pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Kota Bekasi :

Dapodik SLB di Kota Bekasi Tahun 2021

 

No.	SLB	Jumlah
		Siswa	Rombel	Guru	Tendik	Ruang Kelas
	Jumlah	934	202	150	28	143
1	SLB Negeri Bekasi Jaya	344	60	51	3	19
2	SLB A Tanmiyat	0	0	4	2	6
3	SLB ABC Citra Mandala	86	25	10	3	12
4	SLB Sinar Kasih	27	5	3	2	5
5	SLB AGCA Center	17	10	7	2	9
6	SLB Kembar Karya Pembangunan	136	20	18	4	19
7	SLB Al-Azhar	0	0	7	1	12
8	SLB Cahaya Pertiwi	97	26	9	4	9
9	SLB C Santa Lusia	77	12	8	3	11
10	SLB B-C Gaffar Guchany	55	10	9	0	13
11	SLB B-C Surya Wiyata	35	14	14	2	18
12	SLB BC Assyafiiyah	60	20	10	2	10

Sumber : dapodik, diolah Bang Imam Berbagi, 2021

 Sementara itu layanan SLB di Kota Bekasi adalah; A, B, C, C1, H, K, P, dan Q.

Secara umum jenis-jenis SLB yang umum di Indonesia adalah:

• SLB-A : SLB-A diperuntukkan bagi anak tuna netra. Mereka biasanya memiliki hambatan dalam indra penglihatan, sehingga strategi pembelajaran yang diberikan di sekolah ini harus mampu mendorong mereka memahami materi yang diberikan oleh para guru. Di SLB-A ini, media pembelajarannya berupa buku braille dan tape recorder.
• SLB-B : Ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak yang memiliki kekurangan dalam indra pendengaran atau tuna rungu. Media pembelajaran yang diberikan di sekolah ini yakni membaca ujaran melalui gerakan bibir yang digabung dengan cued speech yaitu gerakan tangan untuk bisa melengkapi gerakan pada bibir. Selain itu, media lainnya yakni melalui pendengaran dengan alat pendengaran yaitu conchlear implant.
• SLB-C : Ditujukan untuk siswa tuna grahita atau individu dengan intelegensi yang dibawah rata-rata serta tidak memiliki kemampuan adaptasi sehingga mereka perlu mendapat pembelajaran tentang bina diri dan sosialisasi. Mereka cendrung menarik diri dari lingkungan dan pergaulan.
• SLB-D : Ini merupakan yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kekurangan dalam anggota tubuh mereka atau disebut tuna daksa. Pendidikan di SLB-D bertujuan mengembangkan potensi diri siswa itu sendiri agar mereka bisa mandiri dan bisa mengurusi diri mereka.
• SLB-E : SLB ini diperuntukkan bagi siswa yang bertingkat tidak selaras dengan lingkungan yang ada atau biasa disebut dengan tuna laras. Mereka biasanya tidak bisa mengukur emosi serta kesulitan dalam menjalani fungsi sosialisasi.
• SLB-G : pendidikan ini diperuntukkan bagi siswa tuna ganda. Yaitu mereka yang memiliki kombinasi kelainan. Mereka biasanya kurang untuk berkomunikasi, atau bahkan tidak berkomunikasi sama sekali. Perkembangan dalam motoriknya terlambat, sehingga butuh media pembelajaran yang berbeda untuk bisa meningkatkan rasa mandiri anak tersebut.

#BangImamBerbagi #SLB #KotaBekasi #2021