Jumlah Siswa Capai 45.014.871 Anak
PROFIL
PENDIDIKAN SEMESTER GENAP TAHUN 2017
NO
|
JENJANG
|
JUMLAH
|
||||
SEKOLAH
|
SISWA
|
ROMBEL
|
GURU
|
PEGAWAI
|
||
(01)
|
(02)
|
(03)
|
(04)
|
(05)
|
(06)
|
(07)
|
|
Jumlah
|
216.497
|
45.014.871
|
1.879.146
|
2.920.699
|
371.656
|
1
|
SD
|
148.551
|
25.547.290
|
1.100.413
|
1.629.146
|
128.250
|
2
|
SMP
|
38.639
|
10.086.426
|
347.812
|
651.492
|
127.376
|
3
|
SMA
|
13.399
|
4.628.742
|
234.228
|
314.744
|
60.192
|
4
|
SMK
|
13.724
|
4.629.571
|
165.816
|
299.242
|
53.818
|
5
|
SLB
|
2.184
|
122.842
|
30.877
|
26.075
|
2.020
|
Sumber : Data
Pokok Pendidikan Nasional, Ditjen Dikdasmen, 02 Mei 2017
Jakarta (BIB) - Up date per tanggal 02 Mei 2017 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, menunjukkan jumlah satuan pendidikan di Indonesia mencapai 216.497 sekolah. Terdiri dari 148.551 Sekolah Dasar (SD), 38.639 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 13.399 Sekolah Menengah Atas (SMA), 13.724 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 2.184 Sekolah Luar Biasa (SLB).
Kemudian tercatat 45.014.871 siswa semua jenjang. Bila dirinci, maka jumlah siswa SD sebanyak 25.547.290 anak, siswa SMP sebanyak 10.086.426 anak, siswa SMA sebanyak 4.628.742 anak, siswa SMK 4.629.571 anak, dan siswa SLB mencapai 122.842 anak.
Sementara itu, jumlah rombongan belajar pada jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB di Indonesia di Tahun Pelajaran 2016/2017 Semester Genap mencapai 1.879.146 rombel.
Terdiri dari 1.100.413 rombel SD, 347.812 rombel SMP, 234.228 rombel SMA, 165.816 rombel SMK, dan 30.877 rombel SLB.
Sedangkan jumlah guru yang sudah terdata saat ini sebanyak 2.920.699 orang. Terdiri dari 1.629.146 guru SD, 651.492 guru SMP, 314.744 guru SMA, 299.242 guru SMK, dan 26.075 guru SLB.
Jumlah tenaga kependidikan (pegawai) mencapai 371.656 orang. Mereka mengabdi di SD sebanyak 128.250 orang, di SMP 127.376 orang, di SMA 60.192 orang, di SMK 53.818 orang, dan yang mengabdi di SLB sebanyak 2.020 orang.
NASIB GURU HONORER
Berdasarkan data Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, jumlah guru honorer diseluruh Indonesia mencapai 738.991 orang. Terdiri dari 494.024 guru honorer di SD, 134.684 guru honorer di SMP, 59.978 guru honorer di SMA, 46.835 guru honorer di SMK, dan 3.470 guru honorer di SLB.
Jumlah guru honorer belum dihitung di PAUD dan Madrasah.
Nasib guru honorer ini hingga saat ini masih disimpang jalan. Beberapa daerah hanya mampu membayar guru atau subsidi dari APBD sekitar Rp. 200 ribu per bulan. Bila ditambah dengan penghasilan dari dana BOS sekitar Rp. 350 ribu, maka guru hanya digaji Rp. 550 ribu per bulan.
"Jauh dari kata manusiawi," kata Tengku Imam Kobul Moh Yahya S, Direktur Sosial dan Pendidikan, LSM Sapulidi.
Di Kota Bekasi misalnya, saat ini ada sekitar 3.000-an guru honorer. Yang sudah berstatus TKK (Tenaga Kerja Kontrak) sebanyak 2.300-an guru. Sedangkan sisanya masih menjadi guru honorer yakni sekitar 3.026 guru.
"Beberapa guru honorer sudah diberikan gaji sesuai UMK Kota Bekasi. Namun, ratusan guru honorer lainnya cuma digaji Rp. 500 ribu hingga Rp. 700 ribu. Miris memang, tanpa status mereka tetap akan terpinggirkan dan kurang dihargai oleh Pemerintah," tutur Bang Imam, panggilan akrab Konsultan Pendidikan ini.
Sejatinya, gaji guru harus berpatok pada Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. gaji guru harus diatas UMK karena guru merupakan pendidik profesional. Nah, karena status profesionalnya, maka layak guru digaji seperti pegawai profesional pada umumnya.
"Apalagi tugas guru di sekolah cukup banyak. Selain tugas utama mendidik, guru juga juga dituntut untuk mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa hingga mencapai standar perkembangan anak. Jangan lupa, bahwa 67% keberhasilan pendidikan ditentukan oleh guru," terang Bang Imam, yang tinggal di Bekasi ini.
Dia menambahkan, sebenarnya undang-undang sudah berpihak kepada guru. Namun, yang menjalankannya (pemerintah) justru sangat abay dan melanggar aturan yang dibuat sendiri olehnya.
"Aneh kan, aturan sudah benar, tapi yang menjalankan tidak faham dan abay. Ini memprihatinkan kita. Tanggal 02 Mei hanya diperingati sebagai seremonial belaka, Kedepan kita tuntut Pemerintah memberikan komitmen dan fakta integritas soal kesejahteraan guru," ujarnya.
Hari Pendidikan Nasional seharusnya menjadi momentum evaluasi Pemerintah tentang kelalaiannya dalam memberikan hak yang wajar kepada guru yang sudah bekerja profesional mencerdaskan anak bangsa.
... Pendidikan Itu Kunci Utama Mendapatkan Kebahagiaan ... Selamat Hari Pendidikan Nasional ~ 02-05-2017 ~
#BangImamBerbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi