LAMAN

Minggu, 05 Februari 2017

1.200.631 Ruang Kelas Rusak Tahun 2017

69.485 Ruang Kelas Rusak Total


RUANG KELAS RUSAK DI INDONESIA 2017

NO
JENJANG
RUANG
KELAS
BAIK
JUMLAH RUANG KELAS
TOTAL
RUANG
KELAS
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
RUSAK
TOTAL
JUMLH
RUSAK
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
(08)
(09)

Jumlah
511.420
948.560
100.010
82.576
69.485
1.200.631
1.711.051
1
SD
270.028
601.393
69.551
58.269
49.875
779.088
1.049.116
2
SMP
99.853
195.791
21.683
17.057
13.208
247.739
347.592
3
SMA
69.147
70.773
4.943
4.224
3.354
83.294
151.441
4
SMK
65.375
69.571
3.115
2.502
2.612
77.800
143.175
5
SLB
7.017
11.032
718
524
436
12.710
19.727

SUMBER : SAPULIDI RISET CENTER (SRC) 2017

Jakarta (BIB) - Sebanyak 1.200.631 ruang kelas di Indonesia dari berbagai jenjang kondisinya dalam keadaan rusak. Bahkan sebanyak 69.485 ruang kelas sudah tidak bisa dipergunakan lagi, alias rusak total.

Ruang kelas rombeng yang masih banyak di Indonesia membutuhkan perhatian khusus pemerintah, pemerintah daerah dan swasta.

Pemerhati pendidikan, Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S menilai kondisi ruang kelas yang rombeng perlu penanganan khusus dan perhatian khusus. Dia melihat selama ini penanganan terhadap ruang kelas rusak cukup lambat responnya.

"Bahkan beberapa pejabat yang menanganinya tidak mengerti dan tidak tahu kondisi ruang kelas rusak di wilayahnya. Apalagi untuk membangun kembali ruang kelas tersebut harus berkoordinasi dengan OPD lainnya," kata Tengku Imam Kobul MYS di Jakarta, Ahad, 05 Februari 2017.

Belum lagi adanya pemindahan kewenangan antara kabupaten/kota ke provinsi. Mulai tahun 2017 ini, misalnya, kewenangan pengelolaan SMA/SMK dan Pendidikan Khusus merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.

Pemerintah Provinsi langsung diwariskan beberapa ruang kelas rusak, mulai dari ruang kelas rusak ringan, rusak sedang, rusak berat bahkan ada yang rusak total.

Berdasarkan data Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, jumlah ruang kelas rusak pada jenjang SMA mencapai 83.294 ruang, yang terdiri dari 70.773 ruang kelas rusak ringan, 4.943 ruang kelas rusak sedang, 4.224 ruang kelas rusak berat, dan 3.354 ruang kelas rusak total.

Sementara jumlah ruang kelas pada jenjang SMK tidak kalah prihatinnya. Tercatat sebanyak 77.800 ruang kelas rusak pada jenjang ini. Bila dirinci menurut kondisi kerusakan, maka didapat angka menjadi 69.571 ruang kelas rusak ringan, 3.115 ruang kelas rusak sedang, 2.502 ruang kelas rusak berat, dan 2.612 ruang kelas rusak total.

"Jumlah ini sungguh mencengangkan dan cukup mengecewakan, kita patut bertanya, bisakah Pemerintah saat ini menyelesaikan dan merehabilitasi seluruh ruang kelas rusak yang ada?" tanya Bang Imam, panggilan akrab Direktur Sosial dan Pendidikan ini.

Memang, salah satu cara yang dapat dilakukan dengan berbagi kewenangan seperti yang diatur saat ini dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan pembagian kewenangan, maka Pemerintah Kabupaten/Kota khusus menangani sekolah jenjang PAUD, SD dan SMP. Sedangkan Pemerintah Provinsi untuk jenjang SMA, SMK dan Pendidikan Khusus.

"Arah kebijakan ini memang cukup mempermudah memetakan dan merencanakan pengelolaan dan pembangunan pendidikan. Selain itu bisa menjamin pemerataan akses dan mutu di seluruh daerah yang menjadi kewenangan provinsi," terang Bang Imam lagi.

Namun, dia berharap apabila pemerintah tidak mampu membangun sekolah yang rusak bisa meminta bantuan terhadap dunia usaha dan masyarakat.

Karena dunia usaha memiliki kewajiban dalam pengembangan kapasitas sosial dan kemasyarakatan dalam lingkungan usahanya. Mereka para dunia usaha dapat memperhatikan dan membangun dunia pendidikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). 

"Memang, saat ini sekolah rombeng banyak juga milik masyarakat, selain sekolah negeri. Pemerintah tidak usah gengsi untuk minta bantuan swasta, toh mereka memiliki tanggung jawab sosial lewat program CSR tadi," kata Bang Imam.

Gambaran pendidikan yang sesungguhnya adalah terlihat bukan saja dari hasil ujian atau keluaran sekolah, tetapi bisa dilihat dari kondisi sarana dan prasarana yang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan. 

Kalau sekolahnya masih rombeng, apa mungkin pendidikan di Indonesia dapat bermutu ???

Jumlah ruang kelas yang dinyatakan baik sebanyak 511.420 ruang kelas yang terdiri dari, 270.028 ruang kelas SD, 99.853 ruang kelas SMP, 69.147 ruang kelas SMA, 65.375 ruang kelas SMK, dan 7.017 ruang kelas SLB.

#BangImamBerbagi #SD #SMP #SMA #SMK #SLB #RuangKelasRusak #2017

I. RUANG KELAS SEKOLAH NEGERI
RUANG KELAS RUSAK SEKOLAH NEGERI DI INDONESIA 2017


NO
JENJANG
RUANG
KELAS
BAIK
JUMLAH RUANG KELAS RUSAK
TOTAL
BAIK
RUSAK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
RUSAK
TOTAL
JMLH
RUSAK
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
(08)
(09)

Jumlah
364.211
767.448
86.122
69.778
58.548
981.896
1.346.108
1
SD
214.767
539.750
64.502
53.564
45.449
703.265
918.033
2
SMP
68.085
146.368
16.902
13.146
9.865
186.281
254.366
3
SMA
48.399
50.443
3.364
2.101
2.189
58.097
106.496
4
SMK
30.207
26.866
1.089
821
887
29.663
59.870
5
SLB
2.753
4.021
265
146
158
4.590
7.343


SUMBER : SAPULIDI RISET CENTER (SRC) 2017
 

 II. RUANG KELAS SEKOLAH SWASTA

RUANG KELAS RUSAK SEKOLAH SWASTA DI INDONESIA 2017


NO
JENJANG
RUANG
KELAS
BAIK
JUMLAH RUANG KELAS RUSAK
TOTAL
BAIK
RUSAK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
RUSAK
TOTAL
JMLH
RUSAK
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
(08)
(09)

Jumlah
148.209
181.115
13.887
11.798
10.937
217.737
364.943
1
SD
55.261
61.643
5.048
4.705
4.426
75.822
131.083
2
SMP
31.768
49.426
4.781
3.911
3.343
61.461
93.226
3
SMA
20.748
20.330
1.579
1.123
1.165
24.197
44.945
4
SMK
36.168
42.705
2.026
1.681
1.725
48.137
83.305
5
SLB
4.264
7.011
453
378
278
8.120
12.384


SUMBER : SAPULIDI RISET CENTER (SRC) 2017



CATATAN : data ini bebas untuk dikutif oleh siapapun untuk pengembangan pendidikan di Indonesia hanya dengan menyebutkan sumber asli dari Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi