LAMAN

Sabtu, 25 Juli 2015

8 Metode Pembelajaran PAUD

Porseni TK Se-Kota Bekasi di Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol, 2015 (Foto: Bang Imam)
Kota Bekasi (BIB) - Setelah kita membahas 10 Prinsip Pembelajaran di PAUD yuk Bunda-bunda PAUD kita lanjutkan pembahasan mengenai metode pembelajarannya.

Pada prinsipnya metode pembelajaran PAUD dapat lebih efektif bila dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang sudah tersusun baik yang dirancang pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) maupun yang dilakukan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

Metode pembelajaran yang baik adalah metode yang sesuai dengan kondisi saat ini dan menyiapkan masa depan anak dan bekal kelanjutan sianak memasuki jenjang pendidikan dasar. Dasar-dasar dalam metode pembelajaran sebaiknya tidak keluar dari 4 komptetisi Inti, yaitu Kompetisi Inti-1 (Sikap Spritual), Kompetisi Inti-2 (Sikap Sosial), Kompetisi Inti-3 (Pengetahuan), dan Kompetisi Inti-4 (Keterampilan).

Metode pembelajaran di PAUD harus juga dilaksanakan secara tematik dan terpadu, yaitu tentunya harus memulai dari Kegiatan Pembuka kemudian Kegiatan Inti dan hingga Kegiatan Penutup (akan dibahas secara khusus dalam episode berikutnya).

Metode Pembelajaran PAUD sedianya dapat dilakukan dengan cara pendidik dan Ayah-Bunda dengan rancangan kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak. Metode ini dilakukan dengan memilih tema yang tidak muda membosankan anak. Jangan lupa pada rancangan kegiatan bermain yang bermakna harus disertai pula dengan rencana tingkat penilaian kompetensi tersebut.

Banyak metode pembelajaran yang bisa dilakukan sesuai dengan inovasi dan kemampuan serta kesediaan alat peraga yang dimiliki dan tentunya ditunjang dengan kondisi lingkungan lembaga PAUD.

Namun yang paling umum ada 8 Metode Pembelajaran PAUD yang dapat dicoba oleh pendidik dan ayah-bunda di sekolah masing-masing, diantaranya :
  1. BERCERITA >> bercerita atau bertutur adalah metode pembelajaran yang paling mudah karena dapat dilakukan secara lisan dan sesekali dengan menggerakkan anggota tubuh lainnya untuk mempermudah pemahaman terhadap cerita yang disampaikan. Agar cerita yang disampaikan lebih hidup dan melibatkan emosi anak-anak, maka dalam acara bercerita anak-anak bebas memberikan pertanyaan, pendapat, kritik, saran dan tanggapan. Dan apabila salah satu anak mengetahui cerita yang sedang disampaikan dapat diberikan kesempatan terhadap anak tersebut untuk melanjutkan ceritanya. Metode bercerita juga dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita atau alat peraga lainnya yang sesuai dengan tema yang sedang disampaikan.
  2. DEMONSTRASI >> pembelajaran demonstrasi dilakukan pada saat ingin menunjukkan atau memperagakan cara membuat dan melakukan sesuatu terhadap benda atau tema yang sedang disampaikan. Metode demonstrasi biasanya lebih disukai oleh anak-anak karena mereka sangat senang memperagakan dan meniru hal-hal yang belum pernah mereka lakukan. Namun sebaiknya pendidik harus memilih kegiatan demontrasi yang ramah dan sesuai dengan usia dan kemampuan perkembangan anak, terutama menghindari hal-hal benda-benda tajam, berbau dan mengotori lingkungan.
  3. BERCAKAP-CAKAP >> bercakap-cakap beda dengan bercerita, bila bercerita menuntut untuk menentukan tema, bercakap-cakap dapat dilakukan dengan hanya interaksi antara pendidik, ayah-bunda dengan anak dan antara anak dengan anak lainnya. Percakapan dapat dimulai dengan hal-hal yang ringan, misal mulai dari ucapan salam, menyapa, menanya kabar hingga memuji soal pakaian, sepatu, tas dan hal lainnya.
  4. PEMBERIAN TUGAS >> tugas yang dimaksud bukanlah seperti PR (pekerjaan rumah) untuk menulis dan menjawab sesuatu, tentu bukan itu maksudnya. Karena pemberian tugas yang berbentuk PR apakah bahasa asing atau calistung belum direkomendasikan terhadap anak PAUD. Tugas yang diberikan lebih kepada rangsangan motorik halus dan motorik kasar anak, sehingga dengan pemberian tugas tersebut anak-anak mendapatkan pengalaman yang nyata. Pemberian tugas bisa dilakukan kepada anak secara individu maupun kelompok.
  5. BERMAIN PERAN (sosio-drama) >> agar memberikan daya khayal dan imajinasi lebih, membentuk kemampuan berkespresi dan meningkatkan kreatifitas, anak PAUD dapat melakukan kegiatan meniru dan menginspirasi tokoh-tokoh dalam cerita atau benda-benda yang ada dalam cerita tersebut. Ekspresi bisa dilakukan dengan gerak, ucapan dan pemeragaan lainnya baik melibatkan teman, guru ataupun dilakukan sendiri oleh sianak.
  6. KARYAWISATA >> bila sedang membahas sebuah cerita tentang benda atau kehidupan lingkungan tertentu, sebaiknya dapat dilakukan dengan mengajak anak-anak untuk melihat langsung atau mengunjungi objek-objek yang ada dalam cerita. Hal ini memberikan dampak dalam kemampuan merealisasikan cerita dengan objek yang sedang dibahas.
  7. PROJEK >> anak-anak dapat juga diberikan kegiatan tertentu untuk menghasilkan karya yang dibuat dari beberapa alat peraga atau objek alam di sekitar sekolah. Kegiatan proyek menunjukkan anak akan menjadi desainer dan perancang yang menghasilkan sesuatu yang berguna dan membanggakan mereka.
  8. EKSPRIMEN >> anak usia PAUD tentu sangat senang bereksprimen. Tinggal ayah-bunda dan pendidik memantau dan memberikan arahan tentang percobaan yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung hasil dari eksprimennya. 
Jangan lupa seluruh hasil karya anak-anak kita harus diberikan apresiasi dan pujian karena anak tersebut telah berhasil membuat karya yang bagus sesuai dengan kemampuannya. Seluruh karya dapat disusun berdasarkan latar belakang, kategori dan materinya. Sebaiknya karya anak-anak yang sudah jadi diberikan tempat atau ruang khusus untuk memajang hasil karyanya dan mudah dilihat oleh teman, guru dan ayah-bundanya.

Demikianlah 8 metode pembelajaran PAUD yang dapat dibahas kali ini. Selain delapan metode tersebut, ayah-bunda dan pendidik juga dapat menambahkan metode lainnya yang sesuai dengan kondisi, lingkungan, dan kemampuan menurut perkembangan anak.

Tetapi, sebaiknya menghindari hal-hal yang fiksi atau awang-awang yang tidak ada dan tidak mungkin ada dalam kehidupan nyata.

Terima kasih.

Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S (Bang Imam) adalah pemerhati pendidikan anak usia dini dan tinggal di Bekasi.

#BangImamBerbagi #KurikulumPAUD #HAN2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi