Bulan Romadhon adalah bulan yang sangat mulia bagi umat Islam. Bulan ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan kepekaan kita terhadap saudara kita yang kurang mampu termasuk anak yatim, selain tentunya memperbanyak ibadah dan membaca Al-Qur'an.
Siang hari sekitar pukul 13.30 Wib pada hari Sabtu, 20 Juni 2015 kemaren, saya menumpang taksi menuju ke Radio Suara Bekasi di Rawalumbu untuk menjadi narasumber pembahasan soal Pro-Kontra Soal Calistung di PAUD.
Saat akan memutar balik di Jalan Burangrang Raya (jalan lampu merah Kayuringin) Bekasi Selatan, saya dan pengemudi taksi melihat 3 orang ibu-ibu sedang berjalan menuju lampu merah. Ketiganya memakai kebaya yang sangat rapi, kemungkinan habis pulang dari beribadah Gereja.
Sopir taksi yang juga beragama Nasrani ini, memulai pembicaraan dengan saya.
"Bapak coba lihat ibu-ibu bertiga yang sedang berjalan. Kok dia sambil merokok ya, kayaknya kurang pantas. Jangan dulu kita soal toleransi dan menghormati orang yang berpuasa. Perempuan merokok di jalan (kawasan publik) saja rasanya sudah tidak betul (elok)," kata Abang Sopir Taksi.
Karena saya sedang berpuasa, tentu saya lebih berhati-hati dan berpikir positif.
Kata saya, "Mungkin ibu itu lupa dan temannya juga lupa mengingatkan. Kalau dia tahu, tidak mungkin merokok di jalanan,"
Abang Sopir Taksi kemudian menimpali kembali, "Ya mungkin juga, tetapi tidak pantas rasanya merokok sambil jalan apalagi dia seorang perempuan. Tidak usah dulu kita berbicara toleransi. Kalau bicara toleransi, saya yang beragama Kristen saja melihatnya kurang pantas dan tidak menghargai orang yang sedang berpuasa," terang Sopir Taksi itu.
Memang bila melihat kelakukan si ibu tadi yang merokok di depan umum sambil jalan (memakai kebaya rapih dan kemungkinan sepulang dari beribadah Gereja), apalagi ini dalam suasana bulan Romadhon, tentu prilaku ibu tersebut terlihat memang kurang pantas.
Mungkinkah ibu itu lupa, karena terburu-buru atau memang sudah biasa merokok sambil jalan di depan umum yang menurut kita masih terlalu janggal untuk seorang perempuan !!!
Si Sopir Taksi juga melanjutkan bahwa, sebaiknya ibu itu merokok bukan di tempat umum.
"Harus mencari warung tertutup atau memilih di mal atau juga nunggu sampai ke rumah," katanya.
Namun saya tetap berpandangan positif dan mengatakan terhadap si sopir taksi bahwa yang dilakukan ibu itu (merokok di depan umum) kemungkinan karena dia lupa dan 2 temannya juga lupa mengingatkan.
Tapi, jangan-jangan ibu itu ikut mempraktekkan himbauan Menteri Agama kita, agar "Menghormati Juga Orang Yang Tidak Berpuasa"
Apa iya ini salah satu hasil dari himbauan Sang Menteri Agama, entahlah ... tergantung kita melihat dari kaca mata masing-masing ....
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Romadhon 1436 H
#5Ramadhan1436H
(Bang Imam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi