LAMAN

Selasa, 18 Juni 2013

Hanya 10 Persen Siswa Miskin Terjangkau Subsidi BBM

Anggaran BSM APBNP 2013, Rp. 6,038 Triliun

Oleh : Bang Imam

Setelah APBN-P 2013 disahkan oleh DPR-RI, mungkin hanya dengan menghitung hari ke depan, BBM akan segera dinaikkan sesuai dengan proyeksi pemerintah yaitu, Solar naik Rp. 1.000 dan Premium naik Rp. 2.000.

Atas kenaikan BBM ini atau saat ini lebih dikenal dengan pengurangan Subsidi BBM, Pemerintah akan memberikan kompensasi terhadap rakyat miskin berupa BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) selama 5 bulan dan meningkatkan dua (2) kali lipat bantuan rakyat miskin lainnya seperti Beras Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Karena menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2013/2014 yang akan dilaksanakan mulai 1 Juli 2013, penulis akan fokus pada pemberian subsidi bantuan siswa miskin (BSM).
Tidak Semua Rakyat Miskin Dapat BSM

Jika melihat data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada tahun 2012 lalu, Bantuan Siswa Miskin (BSM) diberikan kepada 8,7 juta siswa mulai dari jenjang SD hingga perguruan tinggi (PT).

Dengan adanya pengurangan subsidi BBM yang telah disepakati Pemerintah dan DPR-RI pada APBN Perubahan Tahun 2013, Pemerintah menjanjikan akan menaikkan penerima subsidi BBM pada BSM menjadi dua kali lipat atau setara dengan 16,6 juta siswa. 

Yang menjadi pertanyaan berapa sesungguhnya orang miskin atau siswa miskin tersebut?

Berdasarkan Informasi edisi buku yang diedarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan soal sosialisasi subsidi BBM yang berjudul, "Bersama-Sama Selamatkan Uang Rakyat, Mencegah menggelembungnya subsidi BBM yang tidak adil dan salah sasaran" penerima BSM pada tahun 2012 sebanyak 8,7 juta siswa miskin.

Dan tahun 2013 setelah APBN-P disahkan akan dinaikkan 2 kali lipat menjadi 16,6 juta. Peningkatan anggaran juga dilakukan misalnya yang sebelumnya tahun 2012 BSM untuk SD adalah Rp. 360.000 per siswa per tahun naik menjadi Rp. 450.000 per siswa per tahun 2013.

Begitu juga untuk siswa SMP dari Rp. 550.000 pada tahun 2012 naik menjadi Rp. 750.000 per siswa per tahun pada 2013, dan jenjang SMA/SMK dari Rp. 780.000 tahun 2012 menjadi Rp. 1.000.000 tahun 2013 untuk setiap siswa per tahun.

                  BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)


JENJANG
2012
2013
01
02
03
SD/MI
360.000
450.000
SMP/MTs
550.000
750.000
SMA/SMK/MA
780.000
1.000.000
PT
1.200.000
1.200.000

SUMBER : KEMDIKBUD
Sebagai tambahan lainnya khusus di tahun 2013 ini penerima BSM juga ditambah Rp. 200.000 per anak yang akan dibagikan pada Agustus 2013.

Sebagai contoh, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, data siswa SMA seluruh Indonesia mencapai 4.235.774 siswa. 

Dari data tersebut, tercatat siswa miskin mencapai 804.797 siswa. Namun yang menerima BSM dalam APBN 2013 hanya 561.832 siswa. Sehingga siswa miskin yang tidak tercover BSM masih tersisa sebanyak 242.965 siswa.

Begitu juga untuk siswa SMK saat ini mencapai 4.157.682 siswa, sedang jumlah siswa miskinnya ada sekitar 1.538.342 siswa. Sementara yang menerima BSM hanya 619.882 siswa. Sehingga ada siswa miskin yang tidak menerima BSM sekitar 918.460 siswa.

Jika ditambah antara siswa miskin di SMA dan SMK yang tidak memperoleh BSM mencapai 1.161.425 siswa. 

Contoh lain misalnya di Provinsi Jawa Barat dari sekitar 9 juta siswa jenjang SD-SMA di provinsi priangan ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012 hanya memberikan kuota BSM jatah siswa miskin sebanyak 900.000 siswa ke seluruh 26 kab/kota se Jawa Barat.

Sehingga waktu itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyudin Zarkasy harus memutar otak dan menetapkan kuota siswa miskin dibagi antara 2-10 siswa per sekolah. Sekalipun menurutnya jatah itu hanya mampu menjangkau tidak lebih dari 10% siswa yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Lain lagi yang terjadi di Kota Bekasi, pada tahun ajaran baru 2013/2014 ini peserta didik mulai dari jenjang SD-SMA dijanjikan Walikota Bekasi terutama yang bersekolah di satuan pendidikan milik pemerintah (Sekolah Negeri) semua biaya operasional akan digratiskan. Biaya gratis ini berlaku dari mulai SD hingga SMA/SMK.

Selain menggratiskan biaya operasional (bersumber dari BOS Pusat, BOS Provinsi dan SBB Kota Bekasi) juga akan menjamin biaya personal siswa miskin lewat program Kartu Bekasi Maju (KBM).

Sayang, sekalipun ada jaminan untuk merajia dan mengembalikan siswa miskin untuk bersekolah hingga jenjang SMA, tidak berarti semua siswa miskin di Kota Bekasi akan tercover dengan KBM.

Hal ini karena program KBM hanya mengatasi siswa miskin yang masuk pada Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi jatah Kota Bekasi yang diberikan oleh TNP2K. 

Berdasarkan data Dinas Sosial Kota Bekasi warga miskin yang sebenarnya ada di Kota Bekasi mencapai 78.881 KK. Mereka terdiri dari 26.750 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), 26.066 Rumah Tangga Miskin (RTM) dan 26.065 Rumah Tangga Hampir Miskin (RTHM).

Namun jatah Kota Bekasi yang diberikan oleh TNP2K sebagai peserta PKH hanya sebanyak 12.767 KK (10,070%). Sehingga dapat dipastikan hanya 10% saja warga miskin Kota Bekasi yang akan menerima BSM atau KBM dari seluruh siswa miskin yang tercatat saat ini di Kota Bekasi.

BSM Sejak 2009

Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) bersamaan dengan bantuan lainnya seperti Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Pembangunan Infrastruktur Dasar sudah berjalan sejak tahun 2009. 

Keempat program ini menjadi kompensasi atas pengurangan subsidi BBM terhadap rakyat miskin. Tahun ini, 2013, ditambah program baru yaitu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Pada tahun 2009 jumlah siswa miskin yang memperoleh BSM sebanyak 4,5 juta dengan anggaran sebesar Rp. 2,350 triliun, tahun 2010 angkanya terus naik menjadi 5,9 juta siswa sehingga secara otomatis anggaran untuk BSM naik sebanyak Rp. 3,397 triliun.

Pada tahun 2011 tercatat siswa miskin mencapai 5,4 juta orang sehingga anggaran yang disediakan pemerintah adalah Rp. 2,822 triliun. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah siswa miskin penerima BSM mencapai 8,7 juta siswa anggaran pun melonjak menjadi Rp. 3,802 triliun.

Di tahun 2013 ini perkiraan siswa penerima BSM adalah antara 14 juta hingga 16,6 juta siswa. Artinya naik 2 kali lipat dari tahun 2012 lalu. 

Menurut Pemerintah saat ini jumlah rakyat miskin mencapai 29,6 juta atau 11,66% dari jumlah penduduk Indonesia. Namun analisis dan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 40% rakyat Indonesia mendekati miskin dan miskin.

PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN
TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN TAHUN AJARAN 2013/2014

JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH SISWA
PENERIMA BSM T.A 2012/2013
PENERIMA BSM T.A 2013/2014
SISWA
Rp./SISWA
APBN 2013
(TRILIUN)
SISWA
Rp./SISWA
APBN-P 2013
(TRILIUN)
01
02
03
04
05
06
07
08
SD
26.875.203
3.350.305

360.000
1,2850
8.580.286

450.000
3,3012
MI
3.593.000
1.436.228
0,5228
1.580.286
0,6041
SD/MI
30.468.203
4.966.533
1,8078
10.167.040
3,9053








SMP
9.643.957
1.246.712

550.000
0,7177
3.075.985

750.000
1,4621
MTs
3.353.000
950.291
0,5359
1.049.875
0,4951
SMP/MTs
12.996.957
2.197.003
1,2536
4.125.860
1,9572








SMA/SMK
8.687.227
1.181.714

1.000.000
1,1876
1.870.249

1.000.000
1,2745
MA
1.136.000
392.729
0,3947
433.884
0,2955
SMA/SMK/MA
9.823.227
1.574.443
1,5823
2.304.133
1,57
JUMLAH
53.288.387
8.737.979

4,6437
16.597.033

7,4324

SUMBER : TNP2K DIOLAH LSM SAPULIDI BIDANG PENDIDIKAN 2013

Dengan demikian janji pemerintah di tahun 2013 setelah kenaikan BBM, penerima subsidi akan dinaikkan menjadi 65,67 juta penduduk atau setara dengan 26,78% jumlah penduduk Indonesia. 

Kenaikan penerima ini diasumsikan oleh Pemerintah karena telah berhasil mengurangi subsidi BBM Tahun 2013 sekitar Rp. 42 triliun dan bersamaan dengan keberhasilan memangkas anggaran belanja pemerintah mencapai Rp. 24,6 triliun. 

Dengan anggaran tersebut, maka Pemerintah baru dapat mensubsidi siswa miskin sebesar 25% atau 16,6 juta siswa pada jenjang SD-SMA. 

Yaitu anggaran akan dialokasikan untuk BSM sebesar Rp. 6,038 triliun untuk jenjang SD-SMA, beasiswa Bidik Misi Rp 53 miliar, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggi Rp. 529 miliar serta pembiayaan pemanfaatan sisa anggaran kurikulum 2013 yang sebagian dialokasikan untuk manajemen (safeguarding) BSM pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencapai Rp. 60,8 miliar. 

Jadi, jangan bermimpi rakyat miskin akan mendapatkan subsidi BBM secara menyeluruh, karena ini hanya keputusan politik yang boleh jadi dapat dipersepsikan lebih kepada kepentingan politik 2014. 

Mimpiiiiiiiiii pendidikan gratis masih sebatas kampanye omong kosong pilitisi kita..........!!!!!!, kata Tukul, "Mengharukan"

*Bang Imam (Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S, ST.) adalah Praktisi Pendidikan dan Direktur Sosial dan Pendidikan LSM Sapulidi, saat ini tinggal di Bekasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi