LAMAN

Senin, 24 Desember 2012

Lebaran di Baringin

KI-KA : tulang Harahap, abang Jabbar Harahap calon anggota DPRD Tapanuli Selatan Dapil 5 dari Partai Demokrat nomor urut 1, Ayandaku Sarem/Kali Manis S dan tulang ayah kakak iparku, Kumpulan H. (Foto: Bang Imam)
Baringin, Angkola-Sangkunur (BIB) - Momen Lebaran atau Idul Fitri adalah masa yang sangat ditunggu-tunggu, khususnya masyarakat yang beragama Islam di Indonesia. Begitu juga dengan saya. 

Untuk merayakan Lebaran/Idul Fitri 1433 H saya memilih pulang kampung ke tempat tinggal orang tua saya yang kini tinggal bapak seorang diri bersama familynya di Kampung Lingkungan (VII) Baringin, Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Angkola-Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Kampung ini cukup jauh dari ibu kota Kabupaten. Namun jarak terdekat adalah dari Batangtoru, sekitar 25 km. Saya pesan tiket Lion Air Jakarta-Medan dan Medan-Jakarta (PP) untuk pemberangkatan 17 Agustus dan kembali 24 Agustus 2012.

Karena persiapan hanya via udara, saya kehabisan tiket travel tujuan Medan-Batangtoru, sehingga saya naik alternatif Bus bantuan moda transportasi Lebaran tujuan Medan-Panyabungan.

Di dalam Bus penumpang sungguh sesak dan berdesak-desakan. Karena banyak keluarga yang mengirit ongkos, dengan memesan hanya 2 kursi tetapi membaya bayi 1-2 orang, termasuk barang bawaan dan oleh-oleh yang bejibun.

Karena Bus bantuan, keberangkatan terlambat hingga 2 jam, harusnya berangkat pukul 20.00 wib, namun bis baru bergerak berlahan meninggalkan Kota Medan sekitar pukul 22.00 wib.

Dalam perjalanan mulai dari Medan hingga ke Kota Padangsidimpuan selalu diguyur hujan lebat. Sehingga jalan sangat licin dan jarak pandang kurang dari 200 meter. Akibatnya, kenderaan berjalan dengan pelan, dan bus baru sampai di Padangsidimpuan pada pukul 11.00 wib esok harinya.

Ziarah ke kuburan Ibundaku tersayang, Nurmawan H, selamat jalan bu, semoga engkau mendapat tempat yang muli disisi-Nya
Saya kemudian melanjutkan perjalanan ke Batangtoru menumpang travel/taksi L300 jurusan Padangsidimpuan-Sibolga dan turun di Simpang Trikora/Jembatan Batangtoru.

Lebaran di Masjid Sederhana

Di Baringin suasana khas Lebaran ala kampung sangat terasa. Hampir semua orang merupakan family dan kerabat dekat yang memang asal-muasalnya satu, yaitu dari Sipirok.

Saat jelang pelaksanaan Sholat Idul Fitri, Baringin diguyur hujan deras, jadilah kami harus kehujanan memasuki masjid sederhana di pinggir kali, namanya Masjid Nurul Iman yang saat ini butuh dana untuk pembangunan berikutnya.

Suasana sangat akrab dan haru, saya sangat bahagia sekali bisa berda di tengah-tengah keluarga ini. Insya Allah saya akan kembali. (bang imam) 

video bermaaf-maafan di Masjid Nurul Iman, Idul Fitri 1433 H
http://www.youtube.com/watch?v=ErBJE2IxOtg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi