Tampilkan postingan dengan label MOS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MOS. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Juli 2015

Ternyata MOS Itu [TIDAK] Menyenangkan Pada Pengalaman Pertama Masuk Sekolah

Kalau Memang Terjadi Ancaman, Atau Kurang Penting, Sebaiknya Tahun Depan MOS Ditiadakan


Lebih populer dengan singkatan MOS atau Masa Orientasi Siswa, saat ini namanya sudah disesuaikan dengan istilah masing-masing.

Versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Edaran Nomor 59389/MPK/PD/TAHUN 2015 tentang Pencegahan Praktik Perpeloncoan, Pelecehan dan Kekerasan Pada Masa Orientasi Peserta Didik Baru di Sekolah. Dalam surat edaran Mendikbud, istilah MOS telah diubah menjadi MOPD atau MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru).

Beda hal dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan Tahun Pelajaran 2015/2016 istilah MOS juga disinggung bahwa awal pertama masuk sekolah dilaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 2 hari.

Sebetulnya tujuan MOS, MOPD atau MPLS itu baik. Sedikitnya saya rangkum 6 tujuan MOS, MOPD atau MPLS, yaitu :
  1. membentuk KARAKTER peserta didik dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme;
  2. memberikan kesan kepada peserta didik tentang KESAN POSITIF dan MENYENANGKAN terhadap lingkungan pendidikan barunya;
  3. membantu peserta didik baru untuk mengenal LEBIH DEKAT dengan LINGKUNGAN PENDIDIK di SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat sehingga tercipta IKLIM AKADEMIK YANG KONDUSIF;
  4. memahami kehidupan sekolah yang baru, terutama bagi peserta didik baru dalam upaya pengenalan dan pelaksanaan WAWASAN WIYATA MANDALA;
  5. memotifasi peserta didik baru agar tumbuh dan memiliki KEPERCAYAAN DIRI sehingga mempunyai KEBERANIAN mengungkapkan pendapat serta aktif dalam kegiatan yang positif dan konstruktif;
  6. menanamkan RASA BANGGA peserta didik baru terhadap ALMAMATERNYA, sehingga akan timbul RASA MEMILIKI, dan mampu berinteraksi dengan berbagai unsur dan komponen sekolah yang pada akhirnya akan berimbas pula terhadap pemahaman untuk melaksanakan semua ATURAN & NORMA yang diterapkan di sekolah dengan baik.