Tampilkan postingan dengan label Adiwiyata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Adiwiyata. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Agustus 2017

PENERIMA SEKOLAH ADIWIYATA 2017

24 Penerima Sekolah Adiwiyata Mandiri



Jakarta (BIB) - Pada tahun 2017 ini hanya 24 sekolah yang menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata (Sekolah Berbudaya Lingkungan) yang diberikan langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sekolah tersebut terdiri dari 14 SD, 7 SMP, 2 SMA dan 1 SMK. 

Penghargaan Sekolah Adiwiyata sudah dilaksanakan sejak tahun 2006. Tercatat dari tahun 2006 hingga tahun 2016 sudah ada 7.278 sekolah yang sudah pernah mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata.

Selain penghargaan ADIWIYATA MANDIRI, piala Adiwiyata dan Piagam Adiwiyata juga diberikan kepada 89 sekolah diseluruh Indonesia.

Rabu, 14 Desember 2016

489 Sekolah Penerima Adiwiyata Nasional Tahun 2016

174 Jenjang SD



Jakarta (BIB) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan penghargaan Sekolah Adiwiyata terhadap 489 sekolah mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK dan MA. 

Sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.882/MENLHK/P2SDM/SDM.2/11/2016 tentang Sekolah Penerima Penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2016, diberikan kepada 486 lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.

Terdiri dari 174 SD, 8 MI, 167 SMP, 14 MTs, 85 SMA, 26 SMK dan 11 MA. Yang membanggakan tahun ini jumlah penerima Adiwiyata dari madrasah cukup lumayan banyak yakni, sebanyak 33 madrasah.

Selasa, 10 Mei 2016

Pedoman Adiwiyata Tahun 2016

Sejarah Adiwiyata

AGambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia
Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. 
Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL. 
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdiknas), menetapkan bahwa penyampaian mata ajar tentang kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan memasukan materi kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah.