Senin, 25 Januari 2016

Mengapa Harus Sekolah di Madrasah

Pokoknya, Madrasah harus tampil beda 
Tidak seperti dulu-dulu
Saya ingin ada inovasi
Harus tampil modis, populis, fungky, 
Persepsi orang tentang madrasah itu kumuh, ndeso, ketinggalan zaman
Nah, persepsi itu harus kita ubah
~ ~ ~ Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia


Jakarta (BIB) - Pesan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin diatas tentu sangat tegas dan wajib diaplikasikan di seluruh madrasah, untuk menjaga persaingan dan mempertahankan prestasi. Penggalan pengakuan menteri agama itu merupakan potret kebanyakan madrasah kita saat ini, sekalipun memang tidak sedikit yang memiliki prestasi hingga ke tingkat Internasional.

Saat ini madrasah sudah banyak menorehkan prestasi, lihat Profil Madrasah Tahun 2015.

Berdasarkan profil madrasah tahun 2015, jumlah keseluruhan madrasah saat ini mencapai 76.551 lembaga. Dan jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 8.381.701 siswa. Sementara jumlah guru madrasah seluruh jenjang mencapai 813.590 orang.

Mengapa harus sekolah di madrasah ??? Menurut Kementerian Agama, ada 7 alasan mengapa kita harus memilih sekolah di madrasah, ketujuh alasan tersebut adalah:
  1. sejarah telah mencatat bahwa madrasah telah melahirkan pemimpin di bidang pendidikan dan agama (scholar), negarawan dan bahkan pahlawan. Sebut saja misalnya Wahid Hasyim, Hamka, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Nurcholis Madjid (Cak Nur), KH M.A Sahal Mahfudz, AR. Fakhruddin dan Mahfud MD.
  2. madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk rakyat (masyarakat) berbeda dengan sistem pendidikan sekolah biasa atau community-based education. Dalam sejarahnya madrasah memiliki akar yang kuat untuk perjuangan bangsa dan memberantas kebodohan.
  3. madrasah telah memadukan dua kurikulum: kurikulum dari Kemdikbud dan Kurikulum dari Kementerian Agama. Atau dengan kata lain, madrasah juga memberikan materi pelajaran umum, sebagaimana sekolah-sekolah biasa dan juga memberikan materi-materi pelajaran agama yang lebih kuat dibandingkan sekolah-sekolah biasa, Madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak yang mulia.
  4. madrasah tidak lagi dianggap sebagai pelengkap sistem pendidikan nasional, melainkan madrasah semakin menorehkan prestasi tidak hanya di bidang tafaqquh fi al din, akan tetapi juga dibidang-bidang lainnya, seperti riset ilmiah, vokasional, kewirausahaan, lingkungan (adiwiyata), dan sebagainya.
  5. madrasah tidak hanya mencetak kader intelektual yang profesional dan pintar saja, melainkan juga kader muslim yang berintegritas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Profesionalitas tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran. Sebaliknya integritas tanpa profesionalitas, akan menyebabkan kita jalan di tempat di tengah dunia yang kompetitif.
  6. pendidikan madrasah menyentuh empat dimensi pendidikan, yakni dimensi pikir (kognisi), dimensi hati (spiritual), dimensi rasa (estetika), dan dimensi raga (fisik). 
  7. mencetak anak yang memiliki pandangan keagamaan yang rahmatan lil 'alamin dan menghargai kearifan lokal.

Ayo ... sekolah di madrasah ....

PROFIL MADRASAH

Berdasarkan profil madrasah yang dipublikasikan Direktorat Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2015, jumlah keseluruhan madrasah mulai dari jenjang RA, MI, MTs, dan MA sebanyak 76.551 lembaga. Jumlah tersebut terdiri dari madrasah status negeri 3.882 lembaga (5,07%) dan madrasah status swasta sebanyak 72.669 lembaga atau mencapai 94,93%.

Jumlah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) Raudlatul Atfhal (RA) mencapai 27.875 lembaga. Dan seluruh lembaga RA tidak ada yang berstatus negeri, semuanya menjadi milik masyarakat.

Sementara itu jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 24.353 lembaga, terdiri dari MI Negeri 1.686 (6,92%) dan MI Swasta 22.667 lembaga atau 93,08%. Jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada MTs Negeri sebanyak 1.437 lembaga (8,58%) dan MTs Swasta sebanyak 15.304 lembaga (91,42%). Sementara di jenjang Madrasah Aliyah, jumlah lembaga MA Negeri adalah 759 lembaga (10,01%) dan MA Swasta sebanyak 6.823 lembaga (89,99%).

Berikut ini tabel kondisi madrasah di Indonesia, per Januari 2016 :

KONDISI MADRASAH DI INDONESIA 2016

NO
LEMBAGA
JUMLAH
NEGERI
SWASTA
JUMLAH
Jumlah
%
Jumlah
%
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
1
RA
0
0,00
27.875
100,00
27.875
2
MI
1.686
6,92
22.667
93,08
24.353
3
MTs
1.437
8,58
15.304
91,42
16.741
4
MA
759
10,01
6.823
89,99
7.582

Jumlah Total
3.882
5,07
72.669
94,93
76.551
Sumber : Profil Madrasah, Kementerian Agama 2015

Jumlah lembaga yang sudah terkareditasi sebanyak 50.749 lembaga. Yang sudah terakreditasi A adalah 9.921 lembaga, Akreditasi B 29.240 lembaga, Akreditasi C 11.588 lembaga. Sementara yang belum terakreditasi sebanyak 25.802 lembaga.

Lembaga yang paling banyak belum terakreditasi adalah di RA yakni sebanyak 17.422 lembaga atau mencapai 62%. Sementara jenjang MI Negeri yang belum terkareditasi mencapai 17 (1,00%); MI Swasta 3.674 lembaga (16%); MTs Negeri 14 lembaga (1%); MTs Swasta 3.170 (21%); MA Negeri 2 lembaga (0,2%) dan MA Swasta sebanyak 1.504 lembaga (22%).

PROFIL SISWA MADRASAH 2010-2014

Perkembangan jumlah siswa pada madrasah dari tahun ajaran 2010/2011 hingga tahun pelajaran 2014/2015 cukup menggembirakan. Berdasarkan data Kementerian Agama pada profil madrasah tahun 2015, perkembangan jumlah siswa madrasah adalah; 7.387.509 siswa (2010); 7.669.988 siswa (2011); 8.079.426 ssiwa (2012); 8.230.788 siswa (2013); dan 8.381.701 siswa pada tahun 2014.

Berikut perkembangan jumlah siswa madrasah per jenjang antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 : 

PERKEMBANGAN JUMLAH SISWA MADRASAH 2010-2014

NO
TAHUN
JENJANG PENDIDIKAN
RA
MI
MTs
MA
JUMLAH
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
1
2010
915.313
3.013.220
2.541.839
917.137
7.387.509
2
2011
998.658
3.082.226
2.587.106
1.001.998
7.669.988
3
2012
1.074.131
3.200.459
2.745.022
1.059.814
8.079.426
4
2013
1.115.222
3.269.771
2.781.647
1.064.148
8.230.788
5
2014
1.174.257
3.290.240
2.817.838
1.099.366
8.381.701
Sumber : Profil Madrasah, Kementerian Agama 2015

PROFIL GURU MADRASAH

Jumlah guru madrasah saat ini mencapai 813.590 orang. Terdiri dari 130.313 guru madrasah berstatus PNS dan 683.277 orang berstatus Non PNS.

Guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik mencapai 278.278 orang dengan rincian guru PNS sebanyak 105.744 orang dan guru Non PNS mencapai 172.534 orang.

Sementara itu masih banyak guru madrasah yang belum disertifikasi, dari catatan Kementerian Agama tahun 2015 ada sekitar 535.312 orang yang belum memiliki sertifikat pendidik. Mereka terdiri dari 24.566 guru PNS dan 510.743 guru Non PNS.

Berikut ini adalah tabel guru madrasah yang sudah disertifikasi dan yang belum memiliki kesempatan untuk memperoleh sertifikat pendidik :

Jumlah Guru Madrasah di Indonesia 2016

NO
STATUS
JUMLAH GURU
GURU BERSERTIFIKASI
SUDAH SERTIFIKASI
BELUM SERTIFIKASI
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
1
PNS
130.313
105.744
24.566
2
NON PNS
683.277
172.534
510.743

Jumlah
813.590
278.278
535.312
Sumber : Profil Madrasah, Kementerian Agama 2015

#BangImamBerbagi #GuruMadrasah #ProfilMadrasah #2016

7 komentar:

  1. izin share juga ya bangiman. sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. buat yg pernah bilang gak akan maju kalau sekolahin anak di madrasah

    BalasHapus
  3. Madrasah lebih baik, lebih baik madrasah👍 dpt ilmu umum, juga ilmu agama. Bangga jadi anak madrasah❤️

    BalasHapus
  4. Sangat bermanfaat,,,izin share pak

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat,,,izin share pak,

    BalasHapus

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi