Rabu, 18 November 2015

Adakah Rencana Kontinjensi Banjir Kota Bekasi ... ???

Foto : Bang Imam
Kota Bekasi merupakan salah satu daerah langganan banjir pada setiap musim penghujan antara bulan Nopember hingga Maret. Banjir disebabkan karena meluapnya air di sejumlah kali yang mengalir melewati Kota Bekasi. Sebut saja Kali Bekasi, Kali Sunter, Kali Cakung, Kali Sasak Jarang, Kali Baru, Kali Kapuk dan beberapa anak sungai lainnya.

Sementara itu terjadi juga genangan akibat buruknya pemeliharaan drainase dan saluran utama di Kota Bekasi. Banjir akibat buruknya pemeliharaan drainase dan daya tampung saluran yang tidak mampu menampung debit puncak terjadi pada Saluran Rawalumbu, Saluran Rawa Tembaga/Kayuringin, Saluran Perumnas III Bekasi Timur dan beberapa saluran di Bekasi Barat, Bekasi Utara, Jatiasih dan Medansatria.

Karena ini selalu berulang setiap tahun, bahkan Bang Imam sudah membuat anekdot soal bencana banjir Kota Bekasi, yaitu "Jangan kaget apabila banjir selalu bertamu setiap tahun, karena Kota Bekasi memang bersahabat dengan banjir".

Ya ... Kota Bekasi memang bersahabat dengan banjir. Hal ini karena ketidakmampuan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi dan membereskan titik banjir yang hingga saat ini masih terdapat sedikitnya lebih dari 49 titik.

Untuk itu, perlunya Pemerintah Kota Bekasi sigap terhadap persoalan-persoalan penanganan secara dini bencana agar meminimalisir korban jiwa dan korban materi bagi masyarakat.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir korban bencana adalah dengan membuat Rencana Kontinjensi Banjir Kota Bekasi setiap tahunnya.

Pengertian Kontinjensi (kontingency) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Untuk itu perlu dibuat suatu perencanaan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana, mengingat Kota Bekasi belum bebas dari ancaman banjir setiap musim peng hujan.

Seperti yang saya kutif dibawah ini dari laman BPBD Provinsi DKI Jakarta, bahwa beberapa lembaga internasional memberikan defenisi perencanaan kontinjensi yang lengkap, diantaranya :
  • UNISDR (United Nation Office for Disaster Risk Reduction) yang mendefenisikan perencanaan kontinjensi sebagai proses manajemen yang menganalisis potensi kejadian atau situasi tertentu yang bisa mengancam masyarakat atau lingkungan dan proses menetapkan pengaturan awal, agar mampu merespon ancaman tersebut secara tepat waktu, efektif, dan sesuai (Vidiarina, undated)
  • IASC (The Inter-Agency Standing Committe) yang mendefenisikan perencanaan kontinjensi sebagai proses untuk menentukan tujuan, pendekatan, dan prosedur program untuk menanggapi situasi yang diperkirakan akan terjadi, termasuk mengidentifikasi kejadian tersebut dan membuat skenario serta rencana yang tepat untuk mempersiapkan dan menanggapinya secara efektif (Vidiarina, undated)
  • IFRC (The International of Red Cross and Red Crescent) yang mendefenisikan perencanaan kontinjensi sebagai proses untuk menentukan prosedur operasional dalam merespon kejadian khusus untuk resiko berdasarkan pada sumberdaya dan kapasitas yang dimiliki dan memenuhi syarat sehingga respon bisa dilakukan secara tepat waktu, efektif, dan sesuai (Vidiarina, undated).

Kota Bekasi merupakan salah satu daerah komuter di pinggiran ibukota DKI Jakarta yang memiliki potensi resiko bencana baik masalah perkotaan, urban maupun bencana banjir. Untuk itu Pemerintah Kota Bekasi dengan atau melalui BPBD Kota Bekasi tidak dapat berkelit lagi untuk membuat rencana kontinjensi prosedural untuk menghadapi suatu bencana (multiple hazard) yang akan mengancam kota ini.

Contoh Rencana Kontinjensi Banjir Kota Makassar 2014 membuat rencana kontinjensi banjir dengan menerbitkan panduan dan Peraturan Walikota Makassar yang berlaku selama 3 tahun. Apabila ada perubahan iklim, sumber daya dan hal lainnya, maka akan dilakukan perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi terkini pada daerah bencana.

Kota Bekasi juga dapat membuat rencana kontinjensi banjir untuk mengantisipasi dan menimalisir korban bencana. Salah satunya adalah dengan menginfentarisir kemampuan yang ada baik sumber daya manusia (BPBD, relawan, LSM, Polri, TNI, ormas, siswa/PMR/Pramuka, Dokter, dan masyarakat rawan bencana yang sudah terlatih, RAPI/ORARI), logistik, peralatan/sarana dan prasarana, obat-obatan dan tempat jalur dan lokasi evakuasi.

Selanjutnya membuat prakiraan cuaca dan prakiraan resiko bencana per titik, wilayah dan kondisi. prakiraan ini bisa bekerja sama untuk mendapatkan informasi terkini soal cuaca ke BMKG, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) II. 

Apabila misal kondisi hujan terjadi cukup lebat di hulu (Bogor) maka akan diperkirakan debit air Kali Bekasi akan meluap. Sehingga yang harus dipersiapkan adalah informasi ketinggian air, informasi kedatangan air terutama kepada warga di sekitar bantaran Kali Bekasi bai yang berada di perumahan maupun di permukiman penduduk.

Pemberitahuan dapat dilakukan dengan atau melalui SMS ke Ketua RT/RW, via twitter, facebook, instagram atau path, atau telepon kepada warga/tokoh masyarakat terdampak. Bisa juga memakai jasa RAPI/ORARI yang memberitahukan lewat pemancar radio komunikasinya. Petugas ini adalah dilakukan oleh BPBD Kota Bekasi.

Jika sudah terjadi bencana atau jelang datangnya banjir, misal di RW 026 Kampung Bekasi Jati, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, harus diperhitungkan jumlah penduduk yang akan dievakuasi dan lokasi dan jalur evakuasinya. Selain itu, sudah ditunjuk penanggung jawab evakuasi, logistik, sarana dan kebutuhan lainnya. Bila masih mampu dilakukan oleh BPBD maka tidak perlu meminta bantuan. Jika dirasa butuh relawan, maka dapat meminta bantuan seperti ke TNI, Polri, relawan, LSM/Ormas, Pramuka/PMR dan masyarakat peduli bencana lainnya.

Nah. bila yang terjadi justru bencana sudah dalam keadaan darurat, misal di hulu cuaca cukup buruk dan di Kota Bekasi juga hujan cukup lebat dan disertai angin kencang misalnya, maka dapat dipastikan selain banjir di pinggiran kali juga akan terjadi kebanjiran di perumahan-perumahan yang sudah langganan banjir. 

Jika hal ini yang terjadi, maka Walikota Bekasi mengeluarkan instruksi bahwa terjadi kondisi darurat bencana. Dan menghimbau seluruh elemen dapat membantu sesuai dengan prosedur dan kontinjensi yang sudah direncanakan. Apabila tidak mampu, maka dapat meminta bantuan ke BPBD Provinsi, Kabupaten/Kota tetangga dan juga ke BNPB Nasional.

"Nah kalau cuma hujan lokal yang terjadi, misal ada genangan di sepanjang Jalan Sudirman, maka yang dikerahkan tentu dari dinas terkait (Dinas Bina Marga dan Tata Air,red) untuk menanggulanginya. Ditambah personil Dinas Perhubungan dan Polisi dalam mengatur lalu lintas. Termasuk Satpol PP stand by membantu kondisi yang ada," jelas Bang Imam.

Namun, menurutnya semua informasi awal baik yang didapat dari masyarakat maupun informasi lain harus dikontrol dari satu pintu, yaitu pintu BPBD Kota Bekasi. BPBD Kota Bekasi harus menghidupkan call center, SMS, facebook, twitter, path atau instagram dan media komunikasi lainnya yang mudah diakses warga dan bekerja full 24 jam saat bencana atau ikut SOP Kontinjensi Banjir.

"Kalau misal yang terjadi angin kencang yang menyebabkan baliho dan lampu merah (traffic light) mati di perempatan Mal Metropolitan, maka tim yang akan bergerak cepat adalah Dinas Tata Kota, Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas. Sistem pengendalian dini sesuai perencanaan harus dilakukan dengan menempatkan seluruh personil dari potensi SDM yang sesuai dengan keadaan bencana. Bukan seperti sekarang ini, eh malah cuma nampang doang, melakukan apel siaga bencana. Pasa bencana yang apel lagi molor di rumah, karena tidak peduli dengan tanggung jawabnya," jelas Bang Imam lagi.

Yang jelas, Kota Bekasi harus memiliki prosedur tetap dalam mengatasi bencana, ya salah satunya harus membuat Rencana Kontinjensi Banjir Kota Bekasi 2015 ....

#Banjir #KotaBekasi #BangImamBerbagi  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi