Jumat, 24 Juli 2015

10 Prinsip Pembelajaran PAUD

Porseni TK Se-Kota Bekasi di Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol, 2015 (Foto: Bang Imam)
Ayah dan Bunda, Pendidik dan pemerhati Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jangan lupa ya agar si kecil yang cantik dan ganteng itu mendapatkan pencapaian perkembangan yang optimal, sebaiknya mengikuti 10 prinsip proses pembelajaran PAUD.

Karena ke-10 prinsip itu akan menentukan keberhasilan perkembangannya sesuai dengan karakteristik anak, minat anak dan potensi anak tersebut.

Apakah 10 prinsip proses pembelajaran PAUD itu ?

Berikut adalah ulasan masing-masingnya :
  1. Belajar Melalui Bermain >> sekalipun sudah agak jadul kata-kata ini namun Ayah-Bunda perlu ketahui bahwa anak di usia 0-6 tahun masih berada pada masa-masa bermain. Bermain merupakan cara yang tepat dalam memberikan rangsangan pendidikan. Karena prinsip dan pola pembelajaran sambil bermain sianak dapat diberikan pembelajaran yang bermakna dan sang anak tentu tidak cepat bosan.
  2. Orientasi pada Perkembangan Anak >> Ayah-Bunda dan pendidik PAUD seharusnya paham bahwa semua aspek perkembangan anak usia 0-6 tahun harus disesuaikan dengan tahapan usia anak. Jadi jangan sampai keliru ya memberikan pendidikan sesuai dengan usianya. Perhatikan pembagian indikator pencapaian anak sesuai dengan usia; a). 0-1 tahun (0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, 9=12 bulan); b) 1-2 tahun (12-18 bulan, 18 bulan s/d 2 tahun); c). 2-4 tahun (2-3 tahun dan 3-4 tahun); serta d). 4-6 tahun (4-5 tahun dan 5-6 tahun).
  3. Orientasi pada Kebutuhan Anak >> bagi anak stimulasi dan rangsangan yang diberikan harus mampu memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan usia dan kemampuannya. Mengapa harus disesuaikan dengan kemampuan anak, Ayah-Bunda dan Pendidik PAUD harus juga mengetahui stimulasi kebutuhan anak bagi anak yang memiliki keterbatasan seperti anak penyandang cacat, hiperaktif dan autisme. Sehingga pola pendidikan wajib disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak PAUD. Sehingga metode dan prinsip mengajar tidak bisa diseragamkan terhadap semua anak PAUD, karena kemampuan dan kebutuhan mereka berbeda-beda.
  4. Berpusat pada Anak >> prinsip pembelajaran terhadap anak PAUD berikutnya adalah bahwa semua pola pendidikan harus berpusat pada anak tersebut. Artinya, Ayah-Bunda dan Pendidik PAUD seharusnya dapat menciptakan suasana yang bisa mendorong agar si anak bersemangat dalam belajar, memiliki motivasi yang kuat, punya keinginan dan minat yang tinggi, mampu berkreatifitas, memiliki inisiatif, punya inspirasi, inovasi, dan memiliki kemandirian tentunya sesuai dengan potensi, minat, karakteristik dan tingkat perkembangan anak serta disesuaikan lagi dengan kebutuhan anak PAUD.
  5. Pembelajaran Aktif >> anak PAUD haruslah di dorong untuk mampu menciptakan suasana sianak mampu untuk lebih aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat dan kalau bisa didorong agar anak mampu melakukannya dengan memberikan kesempatan terhadap anak untuk mengalami sendiri suatu pembelajaran agar memori si anak menjadi lebih kuat terhadap sesuatu.
  6. Orientasi pada Pengembangan Nilai-Nilai Karakter >> karakter positif harus dibentuk sejak dini terhadap anak. Hal ini karena pengembangan karakter tidak bisa dilakukan dengan pembelajaran langsung dan sesaat. Karakter positif hanya akan melekat pada diri anak apabila diberikan melalui proses pembelajaran dengan mengembangkan potensi pengetahuan anak dan keterampilan yang dimilikinya lewat proses pembiasaan dan keteladanan.
  7. Orientasi pada Pengembangan Kecakapan Hidup >> salah satu target mendidik anak usia PAUD adalah menciptakan sianak pada kemandirian. Kemandirian merupakan salah satu kecakapan hidup yang menjadi asupan anak yang dilakukan secara terpadu dalam proses pembelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan anak PAUD. Kegiatan ini juga lebih mudah apabila dilakukan dengan metode pembiasaan dan keteladanan dari Ayah-Bunda dan Pendidik PAUD.
  8. Dukungan Lingkungan yang Kondusif >> dukungan yang dimaksud adalah apabila lembaga PAUD/TK/RA mampu menciptakan lingkungan yang sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik, menyenangkan, aman dan nyaman bagi sianak. Salah satu contoh, dalam penataan ruangan harus diatur agar interaksi antara pendidik dengan anak, pengasuh dengan anak dan antar anak dengan anak lainnya harus disesuaikan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan kemapuan daya jangkau anak.
  9. Orientasi pada Pembelajaran yang Demokratis >> demokrasi bukan cuma milik anggota DPR dan dilakukan oleh orang dewasa pada saat menentukan pilihannya di pemilu dan pilkada. Sejak usia dini juga wajib diperkenalkan pembelajaran yang demokratis (namun bukan memberikan pemahaman soal tugas dan fungsi DPR serta untuk apa pemilukada). Pembelajaran yang demokratis misalnya diperlukan agar sianak dapat menghargai atau rasa saling menghargai apakah terhadap gurunya, ayah-bundanya, juga agar saling menghargai antar sesama temannya. Prinsip saling menghargai ini merupakan cita-cita Bangsa Indonesia yang memang berbeda-beda agama, suku, ras, golongan dan asal daerah serta bahasanya. Pembelajaran yang Demokratis ini menjadi penting untuk bekal sang anak dimasa mendatang agar mampu bersifat toleran dan hidup berdampingan dengan perbedaan di masyarakat.
  10. Pemanfaatan Media Belajar dan Sumber Belajar >> pendidikan PAUD akan berhasil bila dilakukan lebih konstektual dan bermakna. Untuk dapat melakukan proses pembelajaran secara konstektual dan bermakna, sumber belajar dan media belajar termasuk nara sumber yang menjadi topik adalah hal yang paling utama disempurnakan dan disesuaikan. Nara sumber dan sumber belajar menjadi penting apabila topik pembelajaran ditujukan pada profesi tertentu yang ada di masyarakat. Misalnya dokter, polisi, nelayan, petugas pemadam kebakaran, petugas lalu lintas, kasir, tentara/TNI, naik haji atau sebagai guru (pendidik) dan menjadi Ayah-Bunda (orang tua) itu sendiri. 
Demikianlah 10 prinsip pembelajaran di PAUD yang dapat diterapkan oleh Pendidik dan Ayah-Bunda dalam menentukan penilaian keberhasilan pada pencapaian perkembangan anak secara optimal tentunya sesuai dengan karakteristik, minat dan potensi sianak tersebut.

Semoga bermanfaat ...

#BangImamBerbagi #PAUD #Kurikulum2013PAUD #HAN2015

Oleh : Tengku Imam Kobul Moh. Yahya S (Bang Imam) adalah pemerhati pendidikan anak usia dini dan tinggal di Bekasi

Facebook : Bang Imam Kinali Bekasi

Twitter : @BangImam

Email : bangimam.kinali@gmail.com

1 komentar:

silahkan memberikan komentar yang tidak menghasut, memfitnah, dan menyinggung sara dan komentar menjadi tanggung jawab pemberi komentar. jika komentar lebih panjang dan memerlukan jawaban bisa ke email: bangimam.kinali@gmail.com, WA 0813-14-325-400, twitter: @BangImam, fb: Bang Imam Kinali Bekasi, ig: bangimam_berbagi